Tubuhmu kaku, bibirmu bisu, wajahmu sendu
Kapas putih itu mengapa diselipkan dihidungmu
Bukankah kah kau akan susah bernafas nantinya
Kain putih itu mengapa membalut tubuhmu
Bukan kah kau akan susah bergerak nantinya
 
Kau biasanya menggunakan tisu untuk menghapus make up mu
Kau punya banyak gaun indah dilemarimu
Namun mengapa kini kau memilih kapas dan kain putih itu
Kau juga tak tersenyum lagi saat melihatku
 
Ada apa dengan dirimu
Bukankah tadi malam kau masih bercerita denganku
Menyandarkan kepalamu dibahuku
Kau bilang, bagaimana jika nanti kau yang pergi dulu
Ini kah arti dari firasat itu
 
Kapas dan kain putih itu
Tanda bahwa kau telah meninggalkanku
Isak tangis menghimpit sesak didadaku
kini Tak kulihat lagi senyum dibibirmu
kini Tak kulihat lagi kedip matamu
Kau telah berangkat bersama kapas dan kain putih itu.