- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
GENDERANG PERANG MULAI DITABUH |
TS
madridzoners116
GENDERANG PERANG MULAI DITABUH |

"Saya jengkel dan marah. Bagaimana negara sebesar Indonesia dibangun tanpa optimisme. Kita harus bangun negara ini bersama-sama dengan optimisme!" berkata Jokowi dengan lantang di depan massa yang berkumpul di Plaza Tenggara Senayan (12/1).
Jokowi mulai menyerang. Itu sesuai janjinya beberapa minggu sebelumnya. Ia takkan tinggal diam, ketika terus-menerus isu PKI, Komunisme, anti Islam, dihembuskan pada dirinya. Di beberapa masjid, tak sulit kita temui, di mana pengurusnya berafiliasi pada capres satunya, Jokowi menjadi sasaran fitnah dan hoax.
Secara verbal, Jokowi lebih jelas keislamannya. Tetapi keislaman Jokowi beda dengan keislaman kelompok GNPF, FPI, HTI dan para wahabiyah lainnya. Sehingga demi hal itu, mereka butuh kuda tunggang dalam pilpres, sebagai ajang atau momentum merebut kekuasaan. Seumpama mereka menang, tak ada jaminan kuda tunggang akan terus dipakai. Di situ politik dan agama dalam bahaya dan lelamisan.
Pada sisi lain, Gerakan Reformasi 1998 yang tak tuntas, berada di titik nadir. Bahkan terjadi arus balik. Beberapa nama yang dulu ikut ubyang-ubyung, dalam gerakan menurunkan Soeharto, perlahan menjadi bagian soehartoisme mendukung Prabowo.
Irisan soehartoisme ini berkongkalikong bersama Rizieq Shihab, HTI, dengan jembatan PKS. Beberapa ‘oknum’ berlatar Muhammadiyah (kelompok Amien Rais), menjadi bagian blunder politik ini. Apalagi ketika Jokowi, si Anak Bajang Menggiring Angin, memporak-porandakan struktur lama, sehingga SBY pun ikutan baperan.
Apakah Prabowo musuh Jokowi? Secara langsung tidak. Prabowo hanya kuda troya. Ramuan islam-politik telah diujicobakan pada Pilkada DKI 2017, dengan menumbangkan Ahok dari kursi gubernur DKI Jakarta. Otak di belakang itu, memakai strategi politik identitas, isu-isu sektarianisme. Sorga dan neraka diperjualbelikan.
Musuh kita ialah yang bermimpi membuyarkan NKRI, dengan isu-isu politik identitas sebagai penumpang gelap Pilpres 2019. Apa yang terjadi kemarin di Senayan, di hadapan para alumni UI, dan banyak perguruan tinggi di Jabodetabek, adalah energi baru bagi Jokowi, untuk kembali bergerak ke jalur lurus reformasi.
Revolusi Mental mendapatkan perlawanan dari yang ingin mempertahankan. Amien Rais mengatakan yang diperlukan ialah revolusi moral, tetapi moralitas model apa yang mendelegitimasi pemerintahan sekarang lebih buruk dari jaman Soeharto. Data dan fakta menunjukkan, kinerja pemerintahan Jokowi diapresiasi dunia internasional.
Jokowi yang selama ini diam, tetapi bekerja keras dengan kepemimpinan tegas dan teguh, bahkan die hard yang bisa menjengkelkan, mulai menggeliat. Genderang perang mulai ditabuh. Jokowi tampil di luar dugaan. Memainkan gesture berbeda.
Sebagaimana ajakan Jokowi dulu, jika diajak berantem, ladeni! Terlalu lama toleran dan mendiamkan intoleransi dengan segala bentuk kampanye kotor. Kebohongan mereka sudah cukup. Kita bersama melangkah ke masa depan. Menolak arus balik masa lalu, yang korup dan manipulatif.
0
2.6K
9
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan