100sunsAvatar border
TS
100suns
4 Orang Paling Berjasa Di Balik Mendunianya Anime Jepang
WELCOME




Prakata

Quote:






Animasi Jepang atau yang lebih dikenal sebagai Anime memiliki sejarah panjang bagaimana anime telah berkembang seperti sekarang ini. Dimulai dari era film bisu di awal tahun 1900-an yang masih banyak mencontek konsep Disney, kemudian berevolusi secara signifikan saat masa perang dunia kedua, sampai era anime isekai yang mulai merajalela di awal 2000an. Tidak terhitung banyaknya usaha dan keringat dari para visioner dan animator yang telah tercurahkan dalam rangka membesarkan anime dan mengenalkannya pada dunia. Dan sudah seharusnya, kita sebagai pecinta anime berterima kasih kepada mereka.


Berikut ini adalah keempat orang yang gue anggap orang yang paling berjasa dalam mengembangkan anime dan merevolusinya menjadi sebuah industri yang menjanjikan. Passion dan kecintaan mereka terhadap animasi Jepang tidak terbatas. Mereka adalah sosok-sosok hebat dengan visi dan idealisme yang bukan hanya punya peran penting membangun identitas anime Jepang. Beberapa dari mereka memang telah tiada, namun karyanya akan menjadi warisan dan tetap hidup menginspirasi banyak animator muda baik di Jepang, maupun dunia untuk terus berkarya dan menghasilkan cerita yang dapat memukau dunia.


Langsung saja, inilah keempat orang tersebut:



1. Okawa Hiroshi



Okawa Hiroshi (Source: washiblog.wordpress.com)


Mungkin banyak dari kalian yang gak kenal siapa itu Okawa Hiroshi, tapi klo gue sebut Toei Animation, kecil kemungkinannya klo kalian gak tau. Ya, Okawa Hiroshi adalah orang yang mendirikan Toei Animation pada tahun 1956 lalu. Berawal dari kekagumannya saat melihat film Disney, Snow White (1937), Okawa kemudian mendirikan Toei Douga (sekarang lebih dikenal Toei Animation), dengan satu ambisi, menjadikan "Toei sebagai Disney-nya Jepang". 


Keseriusan Okawa bukan hanya isapan jempol belaka, ia mengumpulkan para animator veteran dalam satu atap kantor yang nyaman dan mengirimkan tim riset ke Amerika untuk mempelajari bagaimana Disney bekerja. Hasilnya, pada 1958 akhirnya Toei dapat memproduksi film pertamanya yang  berjudul Hakujaden (The Legend of The White Snake). Film ini kemudian digadang-gadang menjadi yang pertama sebagai film full animasi berwarna yang dilengkapi dengan dubbing serta menjadi titik balik bagaimana animasi Jepang berkembang hingga sekarang.  


Visi dari Okawa Hiroshi bukan hanya telah membuat Animasi Jepang berkembang, tetapi juga telah membuka mata banyak orang bagaimana anime bisa menjadi industri yang menjanjikan. Melalui perusahaan yang didirikannya, Toei telah menginspirasi banyak animator muda untuk belajar dan bergabung bersama Toei (salah satunya Hayao Miyazaki), bahkan rata-rata pendiri studio animasi dan animator terkenal Jepang saat ini memulai karirnya bekerja di Toei Animation. Sekarang Toei bukan hanya diakui sebagai studio animasi tersukses dan terbesar yang masih berdiri hingga sekarang, tetapi juga menjadi rumah bagi franchise terkenal seperti Onepiece, Dragon Ball, Digimon, Yu-Gi-Oh, Slam Dunk, dan ratusan anime-anime lainnya.




2. Osamu Tezuka



Osamu Tezuka (Source: comicsalliance.com)


Jika Toei Doga besutan Okawa Hiroshi merupakan representasi dari Disney-nya Jepang, Osamu Tezuka adalah jelmaan dari Walt Disney-nya itu sendiri. Osamu Tezuka memulai karirnya sebagai mangaka ketika ia masih kuliah jurusan kedokteran di Osaka University. Meskipun kuliah pada jurusan kedokteran, gak menyurutkan kecintaan beliau pada dunia seni menggambar. Hasilnya pada tahun 1947 beliau berhasil menerbitkan manga pertamanya yang berjudul "New Treasure Island" yang terjual lebih dari 400 ribu copy. 


Karirnya mulai meroket ketika beliau ditawari oleh Toei Animation yang tertarik untuk membuat film animasi berdasarkan manga karyanya yang berjudul "Son-Goku The Monkey". Film ini kemudian rilis pada tahun 1960 yang diberi judul "Saiyuki" dan menjadi karya pertamanya yang berhasil dianimasikan. Sejak saat itu, Osamu Tezuka mulai mengalihkan fokusnya ke dunia animasi. Gak lama setelah merilis "Saiyuki", Osamu Tezuka mendirikan studio animasinya sendiri di pinggiran kota Tokyo yang diberi nama Mushi Production. Perlahan beliau mengumpulkan talen-talen muda yang tertarik dengan dunia animasi dan memulai produksi film animasi pertama mereka yang berjudul "Tales of The Street Corner", dimana Tezuka membiayai peralatan dan gaji pegawai dari kantong pribadinya sendiri. Hal tersebut membuat Tezuka sadar, bahwa Mushi Production gak akan bertahan lama tanpa adanya target audience yang jelas dan dukungan sponsor yang memadai, ditambah mereka harus bersaing dengan market leader saat itu, yakni Toei Animation. Berbagai kesulitan yang dihadapi Tezuka mengantarkan beliau pada satu gagasan yang gak pernah dilakukan oleh siapapun saat itu, yakni membuat anime mingguan yang tayang di televisi nasional Jepang. Dari situlah kemudian lahir Tetsuwan Atomu atau yang lebih dikenal sebagai "Astro Boy" yang tayang di televisi jepang dari tahun 1963 sampai 1966, sebuah karya fenomenal dan legendaris yang masih dikenal secara luas hingga sekarang. Lahirnya "Astro Boy" menjadi titik balik dari era baru industri anime modern.



Astro Boy (Source: en.wikipedia.org)


Osamu Tezuka banyak dianggap oleh orang-orang dan sejarawan sebagai "The God of Manga". Gak berlebihan memang, karena berkat jasa beliau lah industri anime dan manga bisa berkembang seperti sekarang ini. Osamu Tezuka meninggal pada tahun 1989 karena kanker perut yang dideritanya. Bahkan pada saat terakhir hidupnya beliau sempat mengucapkan kata-kata terakhir “I’m begging you, please let me work!” yang membuktikan kecintaannya pada dunia anime dan manga. Astro Boy dan pribadi dari Osamu Tezuka adalah sumber inspirasi utama dari mangaka legendaris Akira Toriyama, yang kemudian menjadi standar manga shonen pada umumnya dan juga menginspirasi banyak mangaka terkenal lainnya seperti Eiichiro Oda (Onepiece), Hiro Mashima (Fairy Tail), Masashi Kishimoto (Naruto), dan banyak lainnya. 




3. Hayao Miyazaki



Hayao Miyazaki (Source: rollingstones.com)


Hayao Miyazaki tak diragukan lagi adalah sosok yang paling berpengaruh, bukan hanya bagi Jepang, melainkan juga bagi dunia animasi global secara keseluruhan. Lewat karya-karyanya yang fenomenal, Miyazaki telah mengubah persepsi dunia tentang bagaimana melihat animasi sebagai karya seni dan media story telling yang powerful.


Karir Miyazaki berawal ketika ia mulai bekerja untuk Toei Animation pada tahun 1963. Di sana ia bertemu dengan Takahata Isao yang kemudian menjadi partner terbaiknya hingga hari ini. Bersama Isao, pada tahun 1984 Miyazaki berhasil memproduksi film pertamanya yang memenangkan banyak penghargaan berjudul Nausicaa of the Valley of the Wind yang dibuat berdasarkan manga karya Miyazaki itu sendiri. Saat itu, Isao berperan sebagai produser, sementara Miyazaki mengurus naskah sekaligus sutradara. Film itu dianggap sebagai karya yang sangat penting bagi perjalanan karir Miyazaki, karena film itulah mengantarkan Miyazaki dikenal dunia sebagai animator handal yang dikagumi banyak orang. Kemudian tidak lama setelah itu yakni pada tahun 1985, bersama Isao dan beberapa orang lainnya, Miyazaki mulai mendirikan studio animasi mereka sendiri yang diberi nama Studio Ghibli. Film pertama Ghibli yakni "Laputa: Castle in The Sky" dibuat oleh orang-orang yang sama ketika Miyazaki memproduksi Nausicaa dan berhasil menjadi film dengan pendapatan terbesar saat itu. Semenjak itu, Ghibli terus memproduksi film-film berkualitas yang kesemuanya menjadi "Hits" baik di Jepang maupun di dunia, sebut saja My Neighbor Totoro (1988) yang sangat ikonik, Kiki's Delivery Service (1989), Porco Roso (1992), dan Princess Momonoke (1997).



Salah satu scene dalam Spirited Away (Source: bbc.com)


Bersama Ghibli, karir Miyazaki tak terhentikan. Namanya terus didengungkan dan dipuja dunia sebagai maestro dan "The Japan's Godfather of Animation". Puncaknya, pada tahun 2001, Miyazaki merilis karya fenomenal "Spirited Away" yang merupakan salah satu film dengan pendapatan dan penonton terbanyak dalam sejarah Jepang. Film tersebut juga meraih penghargaan dalam ajang Berlin Film Festival, dan tentu saja memenangkan "The Best Animated Featured" dalam ajang penghargaan paling bergengsi Oscar di tahun 2003. Dari situ Ghibli menjelma menjadi studio animasi prestisius yang dihormati dunia, setiap karya yang diproduksi oleh Ghibli selalu menjadi hits dan selalu berada pada daftar film anime dengan pendapatan tertinggi, bahkan term Ghibli-style, Ghibli-inspired, Ghibli-themed, dan istilah Ghiblisme lainnya menjadi sebuah definisi baru dikalangan animator dan masyarakat dunia yang merefleksikan style dan ciri khas animasi dari studio Ghibli.




4. Makoto Shinkai



Makoto Shinkai (Source: nippon.com)


Makoto Shinkai mungkin adalah animator yang paling muda dan bukan sosok sebesar ke tiga orang di atas, tapi passionnya terhadap dunia anime tidak perlu diragukan lagi yang bahkan telah merevolusi dunia anime, baik dari segi komersil maupun teknik produksi. Shinkai mempunyai style-nya tersendiri dalam memproduksi anime yang membuat ia banyak dikenal dan karyanya dikagumi banyak orang. Pemandangan yang indah disertai pergerakan awan, monolog yang puitis, kilauan cahaya yang silih berganti, dan musik-musik yang menyatu dengan suasana di sepanjang film merupakan ciri khasnya yang tak terpisahkan. Lebih dari sekedar animasi, karya Shinkai adalah visualisasi dari puisi. Hal tersebutlah yang membuat film dari Makoto Shinkai selalu dapat menyentuh emosi terdalam dari penontonnya.


Karir Shinkai bermula ketika ia bekerja sebagai animator di sebuah perusahaan game komputer yang bernama Falcom, sebelum akhirnya memulai memproduksi animasi pendek buatannya sendiri. Pada tahun 2000, film pendek buatannya yang berjudul Kanojo to Kanojo no Neko (She and Her Cat) memenangkan kejuaran CG Animation Contest. Kemudian tidak lama setelah itu, pada tahun 2002 ia merilis film komersil pertamanya yang berjudul Voices of a Distant Star yang tayang untuk beberapa bioskop. Dari situ ia mulai menarik perhatian publik sebagai animator yang menjanjikan. Hal tersebut dikarenakan ia memproduksi segala sesuatunya sendirian, bukan cuma sebagai sutradara, tetapi juga menulis naskah, menggambar, Artwork, animasi 3D, filming, editing, bahkan mengisi suara dilakukan oleh Shinkai seorang diri. Film tersebut menjadi hits kemudian diliput dan dijadikan cover page oleh beberapa majalah kenamaan Jepang. Tak lama, filmnya yang berjudul The Place Promised in Our Early Days (2004) dinominasikan sebagai salah satu film animasi terbaik di ajang Mainichi Film Concour ke 59. Semenjak saat itu Shinkai terus memenangkan ajang penghargaan animasi, baik di Jepang maupun global. Karya-karya lainnya seperti Five Centimeters per Second (2007), Children Who Chase Lost Voices (2011), The Garden of Words (2013), juga memenangkan penghargaan di setiap tahun perilisannya. Bahkan, Shinkai juga mendapat Letter of Appreciation dari kabinet kementrian kebijakan publik sebagai “Global Messengers of Japan.”



Scene terakhir dari Your Name (Source: nippon.com)


Karir Shinkai mencapai puncaknya ketika ia merilis film Kimi no Wa (Your Name) pada tahun 2016. Sebuah film anime fenomenal yang memenangkan banyak penghargaan dan telah tayang di 92 negara berbeda. Saat ini, Your Name merupakan film anime dengan pendapatan tertinggi dalam sejarah Jepang, bahkan melewati Spirited Away karya Hayao Miyazaki, salah satu sosok yang menjadi inspirasi Shinkai. Your Name adalah buah dari pengalaman dan gabungan semua elemen yang Shinkai miliki selama karirnya sebagai animator. Bukan hanya telah memesona kalangan pecinta anime secara khusus, tapi juga telah meraih audience yang selama ini tak tersentuh, masyarakat mainstream yang tidak pernah mengenal anime sebelumnya. It's blockbuster, fenomenal dalam segala arti, dan Shinkai layak mendapatkan semua pujian atas usahanya membangun jembatan antara anime Jepang dan dunia.




Kesimpulan


Itulah gan keempat orang yang menurut gue paling berjasa dalam membuat anime mendunia. Tentu bukan cuma mereka yang punya jasa, dan bukan tidak menghormati sosok-sosok lainnya seperti Takahata Isao yang punya anime tearjerker legendaris Grave of the Fireflies (1988), Hosoda Mamoru dengan karyanya The Girl Who Leapt Through Time (2006), atau Ando Masashi yang juga merupakan figur penting dalam dunia animasi Jepang. Tapi bolehlah kita beranggapan bahwa ke empat orang itu lah yang punya peran sentral dalam 'menduniakan' anime sebagai karya seni, idealisme, maupun sebagai industri. 


Berkat mereka perlahan tapi pasti komunitas dan pecinta anime terus tumbuh di berbagai belahan dunia, terutama dikalangan anak muda. Bahkan anime sekarang dipandang sebagai media yang powerful untuk eksport budaya, maka gak heran jika pemerintah Jepang sangat serius mendukung pertumbuhan anime dan ingin menjadikan Jepang sebagai kekuatan baru dalam industri hiburan global. 


Demikian gan thread dari gue. Semoga apa yang gue tulis dapat bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi bagi agan semua yang membacanya.


Salam hangat,

100suns



Quote:
Diubah oleh 100suns 09-01-2019 06:31
tata604
tata604 memberi reputasi
21
12K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan