Kaskus

Entertainment

serujambi.comAvatar border
TS
serujambi.com
Ayah Kandung Pukul, Bakar dan rudapaksa Anaknya 4 Kali Sehari
Ayah Kandung Pukul, Bakar dan Perkosa Anaknya 4 Kali Sehari

Seru Jambi – Kasus kekerasan dalam rumah tangga dan rudapaksaan oleh anggota keluarga, masih saja terjadi di mana-mana. Korban yang polos dan mudah dimanipulasi, menjadi sasaran empuk predator sex. Seperti yang dialami gadis ini. Ia dirudapaksaayahnya sejak usia 6 tahun.


BACA JUGA : Dirudapaksa Paman Hingga Hamil, Nasib Malang Kembali Datang saat Pemeriksaan Kesehatan

Dilansir portal berita Inggris, laman dailymail.co.uk, Minggu 13 Januari 2019, Brave Shannon Clifton (18), menceritakan bahwa ia telah dirudapaksa ayah kandungnya sendiri, Shane Ray Clifton sejak usianya masih enam tahun.

Ia bahkan mengaku bahwa ayahnya merudapaksanya sebanyak 4 kali sehari sehingga ia dua kali hamil. Kehamilan pertama di usia 11 tahun lalu kehamilan kedua di usia 13 tahun.

Ketika Shannon hamil di usia 11 tahun, dia sama sekali tidak tahu, sehingga ia kehilangan bayinya.

Ayah Kandung Pukul, Bakar dan Perkosa Anaknya 4 Kali Sehari
lustrasi pencabulan / rudapaksaan terhadap anak. (shutterstock)


Lalu saat Shannon berusia 13 tahun, dia hamil lagi, kali ini ia tahu bahwa dirinya hamil. Tetapi ayahnya memaksanya melakukan rutinitas olahraga yang berbahaya agar janinnya gugur.

Tetapi upaya ayahnya gagal. Begitu usia kehamilannya mencapai sembilan bulan, seorang perawat di sekolah curiga. Ia meminta Shannon untuk tes – tetapi dia menolak.

Takut kejahatannya terkuat, Clifton membawa pergi Shannon. Pencarian Clifton dan Shannon dilakukan.

Dua hari kemudian pasangan itu ditemukan. Ayah pedofil itu langsung ditangkap. Sementara Shannon, diketahui baru saja melahirkan bayi laki-laki -putra sekaligus saudara lelakinya-.

BACA JUGA : Dijerat Utang, Gadis 14 Tahun Terpaksa Layani 8 Pria Hingga Susah…

Clifton, (36), akhirnya mendapat hukuman seumur hidup minimal 15 tahun karena pemerkosaan di Derby Crown Court pada 2015.

Kasus ini menjadi berita utama setelah Shannon “dicuci otak” oleh pelaku. Gadis kecil itu bahkan berteriak, “Aku mencintaimu, Ayah, aku merindukanmu.”

Baik Clifton atau Shannon tidak bisa disebutkan namanya selama persidangan.

BACA JUGA : Viral, Siswi SMA Lahirkan Bayi di Toilet

Tiga tahun kemudian, Shannon dengan berani memilih untuk berbicara tentang pelecehan yang dialaminya dengan harapan membantu orang lain seperti dirinya.

Dia mengatakan kepada media, “Dia mencuri hidupku. Dia mengubahnya menjadi mimpi buruk. Saya ketakutan dan kesakitan setiap hari.”

Shannon mengatakan dia ‘membenci ayahnya’ tetapi masih merindukannya karena dia adalah anggota keluarga yang dia miliki selama masa kecilnya.

Ayah Kandung Pukul, Bakar dan Perkosa Anaknya 4 Kali Sehari
Ilustrasi rudapaksaan


 
Dipukul, Dibakar Sampai Dirudapaksa di Lantai Ruang Tamu

Clifton mengambil hak asuh Shannon, yang dia sebut ‘putri kecil’, saat Shannon berusia lima tahun. Itu terjadi beberapa saat setelah ia berpisah dengan ibunya.

Tapi segalanya berubah dengan cepat, dan penjahat kejam itu mulai memukulinya, bahkan membakarnya dengan besi dan memukulnya dengan palu.

Berbicara tentang pertama kali dirudapaksa, Shannon berkata, “dia membangunkan saya di malam hari dan membuat saya berbaring di lantai dengan gaun tidur saya.”

BACA JUGA : Dirudapaksa Ayah dan Kakak Kandung, Ini Kisah Pilu Anak Penyadap Karet di Merangin

“Lalu dia berbaring di atasku dan baru melakukannya. Saya merasakan rasa sakit terburuk yang bisa dibayangkan. Saya berteriak agar dia berhenti, tetapi dia tidak mau.”

"Setelah itu saya berbaring di sana berdarah. Saya terisak-isak sehingga saya hampir tidak bisa bernapas.”

Clifton meyakinkan putrinya bahwa rudapaksaan adalah sesuatu yang biasa dilakukan ayah kepada putri mereka.

Berikutnya, pelaku memaksa Shannon untuk berhubungan seks hingga empat kali sehari, dan bahkan membuatnya melakukannya di hutan.

Ketika Shannon melahirkan anaknya, dia mengatakan bahwa dia ‘langsung mencintainya’ tetapi merasa ‘membingungkan’ karena anak itu juga saudaranya.

Shannon lalu menderita trauma dan mencoba bunuh diri pada usia 16 tahun. Tetapi dengan bantuan keluarga angkatnya, dia membangun kembali hidupnya.


“Saya tidak akan pernah tahu persis mengapa ayah saya melakukan apa yang dia lakukan, tetapi tujuan saya adalah untuk membantu korban pelecehan lain yang membaca ini – sehingga mereka dapat menemukan bantuan yang mereka butuhkan.”(lim)

Sumber: Serujambi.com
-1
2.7K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan