6 Gelandang Kreator Sepak Bola Terbaik Periode 2008 – 2018 (Versi Ane)
TS
kanglondo
6 Gelandang Kreator Sepak Bola Terbaik Periode 2008 – 2018 (Versi Ane)
Dalam dunia sepak bola, dikenal dengan berbagai macam posisi sebagai seorang pemain. Mulai dari goalkeeper (penjaga gawang), defender (pemain bertahan), midfielder (gelandang) hingga striker (penyerang). Khusus untuk gelandang, mempunyai banyak varian dibandingkan posisi yang lainnya. Biasa kita kenal dengan gelandang bertahan (defensive midfielder), gelandang serang (attacking midfielder), gelandang sayap (winger) dan gelandang tengah (central midfielder).
Untuk thread kali ini, ane akan mengulas beberapa pemain idola yang mempunyai posisi sebagai geladang tengah khususnya para maestro permainan sebuah tim. Keberadaan pemain ini tidak sekedar sebagai pemain sepak bola saja, tetapi benar-benar menjadi ruh permainan. Bahkan bola seakan mereka lah yang mengaturnya. Sedangkan pemain lain tinggal mengikuti irama yang dimainkan sang maestro pertandingan. Gerakan skill individu, passing, akurasi umpan dan segala hal terkait kemampuan dan kecerdasan dalam memainkan permainan layak ditunggu.
Siapa saja mereka? Menurut ane dalam kurun waktu 2008 sampai 2018 ini, muncul beberapa pemain yang cukup menyita perhatian ane dalam soal mengatur sebuah irama pertandingan sepak bola.
Spoiler for Zinedine Zidane:
Ane yakin dengan seyakin-yakinnya tak ada yang meragukan kapasitas Zidane sebagai seorang pemain sepak bola. Kehebatan dalam melindungi dan menggocek bola seakan menjadi suatu instrumentasi sebuah pertandingan yang dilakoninya. Tak sedikit yang berpendapat bahwa Zidane adalah salah satu gelandang paling jenius yang ada dalam sejarah sepak bola dunia.
Spoiler for Xavi Hernandez:
Bisa dikatakan bahwa pondasi paling penting kesuksesan Barcelona dengan sistem Tiki-Taka adalah Xavi Hernadez. Alunan irama permainan bola begitu lembut dan mengalir dikomandoi dengan indah melalui kaki dan insting brilian dari sang maestro. Visi bermain yang cerdas, akurasi umpan terukur kemudian kepemimpinan di atas lapangan membuat para pemain begitu mempercayakan konsep permainan melalui kakinya. Sehingga dalam perode 2006 sampai 2015, Xavi bersama Barcelona sangat dominan di dalam perebutan La Liga dan Liga Champions Eropa.
Spoiler for Andres Iniesta:
Adanya Xavi tak bisa dipisahkan dengan Andres Iniesta di Barcelona. Keduanya adalah pilar utama lapangan tengah Barcelona. Keduanya mempunyai chemistry sangat kuat baik di Barcelona mapun Spanyol. Dalam praktiknya, Iniesta memang lebih didorong ke depan untuk membantu penyerangan. Tetapi secara kualitas dan tipe permainan sebenarnya tidaklah berbeda jauh dengan Xavi Hernandez. Setelah Xavi memutuskan pindah dari Barcelona, maka posisi sebagai gelandang kreator dipegannya sampai beberapa waktu sebellum akhirnya Iniesta juga memutuskan pindah ke Vissel Kobe, Jepang.
Spoiler for Andrea Pirlo:
Dulu ketika dia di Milan ane tak terlalu memperhatikannya, keculi pas main di timnas Italia, memang istimewa dia. Alasannya simpel, karena ane paling benci dengan AC Milan (sorry, gue harus jujur gan). Tetapi setelah pindah ke Juventus, ane benar-benar suka dengan cara bermainya. Bermain santai, tapi aliran bola begitu mengalir lembut dan ditambahkan akurasi pasiing di atas rata-rata. Pemain lain paling nikmat menerima bola darinya. Visi bermain bola sederhana, membuat dia terasa berbeda di tengah lapangan.
Spoiler for Luca Modric:
Mungkin nama modric belum terlalu sejajar dengan pendahulunya, tetapi peranan Modric cukup vital ketika Tottenham Hotspur memulai membangun tim yang stabil seperti saat ini. Ketika masih di Spur, ane sudah mengamati permainannya cukup menjanjikan untuk menjadi pemain besar. Akhirnya memang terbukti bersama Madrid dia menjadi salah satu gelandang terbaik dunia. Membawa tropi Liga Champions tiga kali berturut dibawah asuhan Zidane. Kemudian membuat “magic” di timnas Kroasia dengan permainan yang cukup mengesankan hingga melaju ke babak final Piala Dunia 2018. Mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik Piala Dunia 2018 dan FiFA Best Player 2018.
Spoiler for Cesc Fabregas:
Mulai mencuri perhatian saat bermain di Arsenal. Namun kesukeseannya justru ketika ia memaksa untuk pindah keluar ke Barcelona. Kemudian balik ke Liga Inggris untuk meneruskan kejayaan bersama Chelsea walaupun hanya sekitar 4 tahun saja. Namun, justru di Chelsea lah dia menemukan impiannya yaitu merebut tropi Liga Inggris yang sangat susah direbutnya saat bersama Arsenal. Fabregas memliki gaya bermain mirip dengan Pirlo. Bermain sederhana, passing akurat dan visi bermain yang bagus. Hanya kelemahannya adalah dia dianggap sebagai pemain yang kurang agresif. Namun apapun itu, aliran bola yang dibawa Fabregas cukup mengalun indah sehingga memudahkan pemain lain untuk menerima bolanya, baik pasing pendek maupun pasing jauh.
Sebagai penutup gan, dapat Bonus dari ane khususnya untuk gelandang dari Tanah Indonesia Tercinta.
Ponaryo Astaman
Entah kenapa ane bisa milih bang Popon. Tapi yang jelas ini orang kalau main tak ada habis energinya, tekel keras tak ragu ia layangkan ke pemain lawan. Hebatnya lagi bang Popon ini termasuk salah satu pengoleksi jumlah bermain terbanyak untuk timnas Indonesia tercinta. Bravo Indonesia, Bravo Bang Popon.
Kalau mau ditambahi boleh gan, silahkan cendol ama bintangnya. Sekian thread ane.