- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mahfud MD Sebut Hoaks Surat Suara Tercoblos Membahayakan Bangsa


TS
baperan8
Mahfud MD Sebut Hoaks Surat Suara Tercoblos Membahayakan Bangsa
Merdeka.com - Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD mengajak masyarakat tidak terpengaruh berita hoaks. Sebab hal tersebut membahayakan bangsa.
Mahfud mencontohkan, hoaks surat suara tercoblos di Tanjung Priok pastinya bertujuan memancing agar suasana menjadi keruh. Dia mengaku tidak percaya sama sekali ketika hoaks tersebut pertama kali muncul.
"Karena berita itu muncul tanggal 2 Januari, sementara tanggal 4 Januari saja surat suaranya belum dicetak, bagaimana sudah ada yang palsu kalau yang asli saja belum disepakati," ujar Mahfud MD di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (10/1).
Dia mengaku sedang berada di sebuah desa di Yogyakarta ketika mendengar berita hoaks tersebut. Tiba-tiba, ada seorang warga yang menghampirinya dan melaporkan hal itu kepadanya.
"Sedang salat gitu, menunggu waktu salat Ashar, ada orang masuk 'Pak kapan dari Jakarta, Pak ini Pemilu sudah enggak benar surat suaranya sudah dicetak pemenangnya sudah ditentukan' ditunjukan ke saya ini sudah ada tujuh kontainer di Tanjung Priok. Itukan hoaks, terus dari mana berita itu," tuturnya.
Mahfud mengimbau agar masyarakat Indonesia mengatur hubungan kemanusiaannya. Melalui Gerakan Suluh Kebangsaan yang diketuainya, dia mengedepankan dialog akan kebersamaan dan menghargai perbedaan di Indonesia.
Radikalisme dinilainya menumpang dan mengadu domba melalui produksi berita hoaks. Menurutnya, siapapun tidak perlu merasa dirinya paling benar.
"Yakin paling benar iya, tetapi mengklaim paling benar itu menyebabkan orang lain kita musuhi, itu tidak boleh," katanya.
"Jangan sampai bangsa ini rusak karena hoaks, itu sangat-sangat berbahaya bagi kita. Oleh sebab itu mari kita suluh kebangsaan ini," tandas Mahfud MD.

https://m.merdeka.com/politik/mahfud...medium=twitter
SOP mereka memang begitu Pak
Bikin hoax sendiri
Disebarin sendiri
Diramein sendiri
Jika ketahuan bohong
Sangkal semuanya
Jangan minta maaf
Jangan klarifikasi
Alihkan ke isu lain atau
Bikin hoax baru



Mahfud mencontohkan, hoaks surat suara tercoblos di Tanjung Priok pastinya bertujuan memancing agar suasana menjadi keruh. Dia mengaku tidak percaya sama sekali ketika hoaks tersebut pertama kali muncul.
"Karena berita itu muncul tanggal 2 Januari, sementara tanggal 4 Januari saja surat suaranya belum dicetak, bagaimana sudah ada yang palsu kalau yang asli saja belum disepakati," ujar Mahfud MD di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (10/1).
Dia mengaku sedang berada di sebuah desa di Yogyakarta ketika mendengar berita hoaks tersebut. Tiba-tiba, ada seorang warga yang menghampirinya dan melaporkan hal itu kepadanya.
"Sedang salat gitu, menunggu waktu salat Ashar, ada orang masuk 'Pak kapan dari Jakarta, Pak ini Pemilu sudah enggak benar surat suaranya sudah dicetak pemenangnya sudah ditentukan' ditunjukan ke saya ini sudah ada tujuh kontainer di Tanjung Priok. Itukan hoaks, terus dari mana berita itu," tuturnya.
Mahfud mengimbau agar masyarakat Indonesia mengatur hubungan kemanusiaannya. Melalui Gerakan Suluh Kebangsaan yang diketuainya, dia mengedepankan dialog akan kebersamaan dan menghargai perbedaan di Indonesia.
Radikalisme dinilainya menumpang dan mengadu domba melalui produksi berita hoaks. Menurutnya, siapapun tidak perlu merasa dirinya paling benar.
"Yakin paling benar iya, tetapi mengklaim paling benar itu menyebabkan orang lain kita musuhi, itu tidak boleh," katanya.
"Jangan sampai bangsa ini rusak karena hoaks, itu sangat-sangat berbahaya bagi kita. Oleh sebab itu mari kita suluh kebangsaan ini," tandas Mahfud MD.

https://m.merdeka.com/politik/mahfud...medium=twitter
SOP mereka memang begitu Pak
Bikin hoax sendiri
Disebarin sendiri
Diramein sendiri
Jika ketahuan bohong
Sangkal semuanya
Jangan minta maaf
Jangan klarifikasi
Alihkan ke isu lain atau
Bikin hoax baru



Diubah oleh baperan8 10-01-2019 13:52
1
2.8K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan