

TS
madridzoners116
*Kepada Kalian Kami Belajar Mencintai Negeri*

Hari ini, mata kembali gerimis menyaksikan persahabatan hati KH. Mustofa bisri dan Sayid Quraish Shihab. Untaian kata kalian begitu mendinginkan, sarat hikmah. Wajah kalian begitu teduh jauh dari kesan angkuh apalagi menuduh.
Kalian berbeda, namun sama. Kerendahan hati kalian terlihat ketika Mentri Agama Lukman Hakim ingin mencium tangan kalian, senada kalian berdua mencabutnya. Duh Kalian membuat basah hati kami.
Gus, Sayid , saat ini rasanya sulit menemukan padanan kalian. Negeri ini butuh kalian. Butuh jiwa teduh yang terus menggaungkan kecintaan pada negeri, menggerakan nurani untuk kembali fitri berkhidmat pada negeri. Kedalaman keilmuan kalian tidak membuat jumawa mengkafirkan, kalian justru tersenyum ketika di bodohkan, di sesatkan..Kalian ini sabar begitu nyegoro....
Kalian begitu faqih dalam agama namun begitu cinta pada bangsa, kalian begitu mudah menangis jauh dari wajah bengis.
Untaian kalimat kalian kembali mengajari kami tentang cinta pada negeri, bagaimana memeluk Islam dan ke Indonesiaan:
" Tanah tempat kita lahir, tempat kita sujud, tempat di kuburkan, Tanah air itu rumah. Kita melawan penjajah karena mereka ingin merusak rumah. Indonesia rumah kita". (KH.Mustofa bisri)
"Tiga mahluk yang selalu rindu rumah, sejauh manapun ia pergi tetap ingin kembali. Tiga mahluk itu adalah burung, unta dan manusia. Cinta tanah air adalah cinta pertama manusia. Cinta di tandai dengan keengganan menunjukan keburukan dan terus menunjukan keindahannya. Keindahan itu tercermin dari perilaku. Hanya orang gila yang tidak cinta tanah air (Sayid Quraish Shihab).
Perih hati kami melihat kalian berdua di cerca tanpa membalas, di sesatkan tanpa berteriak di dzolimi. Kalian sabarnya kebangetan'
Namun untaian kata dari Dr. Ali Syariati ini menguatkan kami agar meneladani jalan sunyi kalian :
"Jika kau penuh kasih sayang, orang-orang akan menuduh bahwa ada niat-niat tersembunyi padamu. Tapi tetaplah penuh kasih sayang.
Jika kau baik, orang-orang akan menipumu. Tapi tetaplah baik.Ketika kebaikanmu dilupakan orang, tetaplah berbuat kebajikan.Berikanlah yang terbaik pada dunia ini, meskipun itu tak cukup. Pada akhirnya akan kau lihat. Semuanya adalah tentang kau dan Tuhanmu, bukan antara kau dan orang-orang." (Ali Syariati)
Andai kalian berdua tidak ada kepada siapa kami bertanya? Kepads siapa lagi kami meneladani, Gus dur telah meninggalkan kita. Duh..gusti sehatkan beliau berdua. Kami ingin terus belajar padanya. Semoga.
0
407
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan