- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mampukah Tes Baca Al-Quran Mengakhiri Politik Identitas Dan Hoax Jelang Pemilu 2019?


TS
naluw89
Mampukah Tes Baca Al-Quran Mengakhiri Politik Identitas Dan Hoax Jelang Pemilu 2019?
Quote:
Pemilihan umum legislatif akan digelar bersamaan dengan pemilihan presiden pada 17 April 2019. Menariknya, pelaksanaan Pemilu 2019 berbeda dengan Pemilu sebelumnya. Apabila Pemilu 2014 memakai metode bilangan pembagi pemilih atau Kuota Hare, Pemilu kali ini akan menggunakan teknik Sainte Lague. Bagaimana penerapannya? Lalu Pertarungannya di lapangan seperti apa? Ikuti berita terbaru di channel Kejar Setoran..

Pemilihan Umum 2019 mendominasi diskusi politik di Indonesia. Di luar kampanye dan jajak pendapat, politik identitas menonjol sebagai salah satu faktor paling berpengaruh yang membentuk hasil pemilu 2019.
Ada salah satu hal yang sangat menarik untuk dibahas. Mengenai peraturan khusus di nanggroe aceh Darussalam dimana Syarat Jadi Caleg di sanan Harus Bisa Baca Alquran

Untuk menjadi bakal calon legislatif (Bacaleg) di Nanggroe Aceh Darussalam, salah satu syaratnya ialah dapat membaca Alquran dan sanggup menjalankan syariat Islam. Dirangkum detikcom, Selasa (17/7/2018), dalam Qanun Aceh nomor 3 tahun 2008 tentang Partai Politik Lokal Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Kota/Kabupaten, pada Bab IV tentang Persyaratan dan mekanisme Pencalonan anggota DPRA dan DPRK terdapat dua poin.
Pada poin pertama huruf c, disebutkan Bacaleg harus sanggup menjalankan Syariat Islam secara kaffah serta dapat membaca Alquran bagi yang beragama Islam.
Sedangkan poin kedua tentang kelengkapan administrasi bacaleg DPRA/DPRK dijelaskan, untuk menjadi bakal calon legislatif harus dibuktikan dengan surat pernyataan kesanggupan menjalankan syariat Islam bagi yang beragama Islam, dan berhasil mendapatkan surat keterangan dapat membaca Alquran yang diterbitkan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP).
Tes kemampuan baca Alquran ini bukan hal baru melainkan sudah diterapkan sejak Pemilu 2014 lalu. Saat itu, uji tes baca Alquran untuk bakal calon legislatif DPR Aceh digelar selama tiga hari yaitu 27 hingga 29 April 2013. Data tahun 2013 menyebutkan bahwa 42 orang telah gagal menjadi caleg di Aceh karena tidak bisa baca Alquran. Dimana 39 berasal dari partai nasional dan 3 dicalonkan partai lokal.
Lalu siapa kah yang mengadakan dan melakkan pengujian

Yang bertanggung jawab mengadakan tes baca alquran adalah Komisi Independen Pemilihan (KIP), adalah bagian dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berwenang menyelenggarakan Pemilihan Anggota DPR/DPRA/DPRK, serta Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) di Aceh.
KIP hanya berada di Aceh, berbeda dengan di daerah lain dimana pemilihan diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Keberadaan KIP diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 tentang Pemerintahan Aceh KIP Aceh beranggotakan 7 orang sedangkan KIP Kabupaten/Kota beranggotakan 5 orang, dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Aceh, diseleksi oleh tim independen yang bersifat adhoc dan menjabat selama lima tahun.
Lalu mengapa Caleg di Aceh Harus Jalani Tes Baca Alquran? Tes diambil ini sebagai salah satu syarat mutlak untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg). apabila syarat ini tidak terpenuhi, calon tersebut dipastikan gagal mengikuti Pemilu.
Pelaksanaan Uji tes baca Alquran untuk bakal calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh diadakan di salah satu gedung Asrama Haji, Banda Aceh. Para bakal calon legislatif wajib mengikuti tes per-partai sesuai jadwal yang ditentukan Komisi Independen Pemilihan (KIP).
Di lokasi tes, terdapat sepuluh meja untuk sepuluh daerah pemilihan (Dapil). bakal calon legislatif datang dan menjumpai penguji di meja sesuai daerah pemilihannya. Setelah mengisi data diri dan memperkenalkan diri, bakal calon legislatif selanjutnya diminta untuk membaca beberapa ayat Alquran.

Waktu tes tergolong singkat. Panitia memberi waktu sekitar lima menit. Tapi para biasanya bakal calon legislatif akan menyelesaikan bacaannya dalam waktu beberapa menit saja. Tidak ada koreksi atau pun komentar dari tim penguji saat bakal calon legislatif membaca ayat suci Alquran seperti yang biasa kita lihat di ajang pencarian bakat. Setelah selesai, bakal calon legislatif selanjutnya dipersilahkan keluar ruangan.
Dalam pelaksanaanya tim penguji tidak memberi komentar apa-apa saat calon membaca Alquran. Mereka hanya memberi nilai, dan setelah calon selesai membaca selanjutnya dipersilakan keluar. Penilaian akan diberikan sesuai kemampuan masing-masing peserta.
Kompetisi adalah kompetisi. Siapapun pilihan kita. Apapun aliran politik kita. Biarkan semua pertarungan itu hanya berada dalam scoope pemilu 2019. Jangan biarkan suasana kompetisi pemilu meracuni logika dan akal sehat kita. Sehingga dapat menghancurkan hubungan persaudaraan, pertemanan dan persahabatan yang sudah lama kita jalin.
Mari kita pantau Pemilu 2019 agar menjadi pemilu yang sehat, adil, jujur dan amanah sesuai dengan kehendak rakyat Indonesia. Siapapun yang bakal memenangkan pemilu 2019 dan menjadi Prsiden RI adalah pilihan Rakyat dan sudah seharusnya kita sebagai warga negara yang baik wajib tunduk dan patuh terhadap aturan yang berlaku di Negeri ini. Salam Bhineka Tunggal Ika!
Diubah oleh naluw89 08-01-2019 15:10
1
2.4K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan