Foto: Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik 2019 dengan gelar Finance Minister of the Year 2019 Global and Asia Pacific dari majalah keuangan The Banker. Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menyinggung lapangan kerja yang belum tercipta.

"Ya kita ucapkan selamat karena gimanapun juga penghargaan harus diapresiasi, dan ada beberapa komentar dari penasihat kami, Pak Rizal Ramli maupun beberapa ekonom yang menyatakan bahwa kita harus melihat dari segi capaian lapangan kerjaan yang tercipta dari ekonomi kita," kata Sandi di Sepatan, Tanggerang, Banten, Minggu (6/1/2019).

Baca juga: Resmikan Produk Air Mineral, Sandi Ingin Buktikan OK OCE Masih Berjalan

Dia juga mengingatkan Sri Mulyani mengenai pengelolaan anggaran negara yang mengalami penurunan ketimpangan. Mantan Wakil Gubernur DKI itu menyebut keuangan Indonesia saat ini punya tantangan untuk memulihkan ekonomi rakyat.

"Dan juga gimana pengelolaan anggaran negara yang bisa menghadirkan penurunan ketimpangan karena pertumbuhan itu baik, tapi yang kita inginkan pertumbuhan berkualitas. Kita juga punya tantangan, ekonomi kita semakin sulit, masyarakat sulit dapatkan pekerjaan, lapangan pekerjaan juga hasilkan suatu fenomena masyarakat, menurunnya harga bahan pokok bergejolak itu yang jadi PR kita ke depan," jelas Sandi.

Menurut Sandi, negara lain memberikan pengharagaan tersebut karena masyarakat saat ini dikuasai oleh pihak asing. Sandi juga mengatakan kebanggaan yang benar adalah ketika masyarakat Indonesia sendiri yang memberikan award itu.

"Asing mungkin memberikan award karena masyarakat sedang dikuasai kepentingan asing, kita justru ingin award datang di masyarakat senidiri, bahwa Alhamdullillah ekonomi kita membaik sehingga kita nggak sulit," katanya.

Baca juga: Fakta Seputar Dinobatkannya Sri Mulyani Jadi Menkeu Terbaik Dunia

"Tadi kita bicara sama ibu-ibu yang lagi bikin sabun, wah pendapatannya menurun dari suaminya, sehingga mereka harus punya usaha sendiri, harga-harga naik, mereka sampaikan seperti itu, kalau award datang dari ibu-ibu ini, alangkah lengkapnya selain daripada majalah banker, the banker," sambungnya.

Diketahui, The Banker menggarisbawahi kemampuan Indonesia yang tahan banting di bawah arahan Sri Mulyani meskipun negara ini mengalami berbagai bencana pada tahun 2018 lalu, seperti gempa bumi di Lombok yang menyebabkan kerugian infrastruktur sekitar Rp 5 triliun.
(zap/fai)

BUKAN MEDIA NASBUNG

YANG PINTAR DIHINA, YANG BEGO DIPELIHARA
Welcome to the Dark Age