Assalamualaykum wr wb..
Belakangan, nama Ratu Tisha berseliweran di portal-portal media. Sayangnya, isinya adalah terkait pemanggilan dirinya oleh Bareskrim dalam kasus match fixingyang sedang ditangani oleh satgas anti mafia bola bentukan Polri.
Meskipun dia dipanggil untuk dimintai keterangan, bukan sebagai tersangka. Namun ane adalah orang yang sangat menyayangkan sosok seperti dia harus terseret kedalam hal-hal busuk seperti ini.
Bagi bocah-bocah yang baru paham bola atau baru ngikutin bola nasional sejak rame-rame isu match fixing belakangan ini, mungkin banyak yang menganggap sebelah mata Ratu Tisha. Dianggapnya dia sama seperti pengurus-pengurus lama PSSI yang bobrok.
Nih ane kasih tahu ente pada siapa sebenernya Ratu Tisha dan kenapa ane begitu respect dan senang waktu doi masuk ke struktur PSSI tahun 2017 kemarin.
Quote:
1. Pintar & Berprestasi
Ratu Tisha adalah sosok anak muda yang cerdas. Doi alumni SMAN 8 Jakarta salah satu SMA favorit di Jakarta. Sejak muda dia sudah banyak prestasinya, di saat SMA dia dapat kesempatan pertukaran pelajar ke Jerman. Saat kuliah, doi diterima di Jurusan Matematika ITB. Bukan kaleng-kaleng.
Saat lulus dari ITB pun doi dapat tawaran dari perusahaan minyak multinasional schlumberger. Anak teknik pasti tahu, betapa susahnya bisa nembus slambersi yang konon gajinya begitu fantastis.
2. Gila Bola
"Pinter aja ga cukup gan, di luar juga banyak orang pinter"begitu kata ente. Oke, asal kalian tahu juga. Ratu Tisha juga udah gila bole sejak sekolah. Sebagai seorang cewek, jarang-jarang ada yang minat bahkan terjun langsung ke dunia ini, mentok paling nonton doang. Tisha, sejak SMA sudah menjadi manajer tima SMA 8 dan membawa klub sekolahnya juara, jarang-jarang SMA yang terkenal unggul di akademiknya bisa berprestasi juga di bidang olahraga.
Lanjut kuliah, Tisha kembali menjadi gabung dengan UKM sepak bola di ITB dan kembali menjadi bagian dari manajerial tim PS ITB yang berada di bawah naungan Liga Mahasiswa Jawa Barat dan Persib.
Udah lulus dari ITB, Tisha masih belum bisa lepas dengan dunia sepak bola. Begitu lulus, dia mendirikan LabBola tahun 2008. Sebuah usaha yang mengombinasikan Sport dan Science, passionnya di dunia bola dan bidang keilmuannya di Matematika dikimpoikan dan lahirlah LabBola.

Saat itu, bisa dibilang Tisha lewat LabBola menjadi pelopor dunia Sport Science di Indonesia. Di luar negeri, sport science sudah banyak dipakai klub profesionaldan manajer tenar untuk menganlisa performa timnya. Konon, Indra Sjafri saat menangani timnas U-19 era Evan Dimas juga banyak memanfaatkan sport science ini.
3. Paham Bola
Kecerdasan dan kegilaannya pada dunia sepak bola membuat pemahamannya tentang dunia bola ga perlu diragukan lagi deh. Prestasi-prestasi dan dedikasinya di dunia sepak bola diatas adalah buktinya. Mau bukti lagi?
Dia adalah 28 orang terpilih dari 6400 pendaftar yang berhasil mendapatkan program dari FIFA pada 2013 lalu. Program itu adalah Master program dari FIFA yang berlangsung selama 10 bulan. Di sana dia belajar tentang Sport Humanity, Manajemen Olahraga, dan Hukum Olahraga.
Ga cuma itu, dia berhasil lulus menjadi peringkat ke 7 dari 28 peserta. Ente bisa ga para komentator online?
Tisha juga pernah menjadi direktur kompetisi TSC 2016 yang berlangsung dengan sukses saat liga kita tidak bergulir karena federasi dibekukan.
referensi : Viva.com
Intinya begini gan, ane bukan membela buta Ratu Tisha. Ane termasuk yang senang saat dia mendaftar jadi sekjen PSSI dan dipilih oleh Pak Edy. Tapi ane juga menyayangkan saja orang yang keren seperti dia harus masuk ke dalam sekeliling orang-orang bobrok sehingga banyak orang yang ga tahu menyamakan dan meremehkan dia.
Secara prestasi memang masih banyak problem di masa kepengurusannya. Liga yang masih morat-marit, timnas yang masih belum berprestasi. Tapi ada juga terobosan dalam pengelolaan yang patut diapresiasi, misal bergulirnya Elit Pro-academy U-16, program lisensi pelatih, lahirnya filanesia dan beberapa hal lain yang tak bisa dilepaskan dari kehadiran Ratu Tisha di PSSI.
Dia cuma masuk kedalam lingkaran orang-orang yang bobrok, sehingga tertutup semua potensi dan kemampuannya. Semoga dia tidak terseret arus dan segera dapat orang-orang yang jujur dan tulus mengurus sepak bola kita.
sumur :
viva.com, jawapos.com
Gambar : Google