mendoan76Avatar border
TS
mendoan76
BNPB: 9 Orang Tewas, 34 Orang Hilang Akibat Longsor Sukabumi
BNPB: 9 Orang Tewas, 34 Orang Hilang Akibat Longsor Sukabumi*

Kumparan
2019/01/01 13:17
Mengikuti

Satu kampung di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, tertimbun longsor pada Senin sore (31/12), sekitar pukul 17.30 WIB. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan korban longsor per 1 Januari mencapai 107 orang, dengan rincian 60 orang berhasil diselamatkan, 4 orang luka-luka, 9 orang meninggal dunia, dan 34 masih dalam proses pencarian.

"Jumlah korban longsor yang menimbun 30 rumah di di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi terus bertambah," ujar Sutopo dalam keterangannya, Senin (1/1).

"Dari 107 orang yang tertimbun longsor, 60 jiwa bisa diselamatkan, 4 orang luka-luka saat ini dirawat di RS Pelabuhan Ratu, 9 orang meninggal dunia, 34 orang dalam proses pencarian," imbuhnya.

Sutopo menegaskan, petugas Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan warga di lapangan masih berupaya mengevakuasi korban longsor. Tak hanya itu, sejumlah alat berat juga dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.

Namun, Sutopo menyebut ada beragam kendala yang menyulitkan jalannya evakuasi seperti lokasi medan hingga cuaca yang buruk."3 alat berat disiapkan untuk membantu proses evakuasi namun kendala menuju lokasi karena jalan sempit, berbukit sehingga menyebabkan kesulitan. Hambatan komunikasi, listrik yang masih padam, dan cuaca.

Tapi upaya pencarian dan penanganan pengungsi terus dilakukan oleh tim gabungan," pungkasnya.Sebelumnya, hujan yang terus menerus mengguyur lokasi longsor menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi. Bahkan, evakuasi pencarian korban dilakukan secara manual dengan menyusuri suara minta tolong yang berasal dari lokasi longsor.

++++

*Longsor Sukabumi, PVMBG: Masuk Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menengah-Tinggi*
Selasa, 1 Januari 2019 | 13:01 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Gerakan tanah yang terjadi di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat merupakan jenis gerakan tanah yang diperkirakan berupa longsoran rombakan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani dalam keterangan tertulisnya.

"Jenis gerakan tanah diperkirakan berupa longsoran bahan rombakan," kata Kasbani.

Dikatakan, gerakan tanah yang terjadi pada Senin (31/12/2018) tersebut terjadi setelah hujan yang mengguyur selama beberapa jam di wilayah tersebut.

Menurutnya, morfologi daerah bencana perbukitan dengan kemiringan lereng terjal hingga sangat terjal.

"Lokasi bencana berada pada ketinggian lebih dari 650 - 800 meter diatas permukaan laut. Disebelahnya terdapat alur sungai kecil," paparnya.

Kasbani melanjutkan, berdasarkan Peta Geologi Lembar Sukabumi, Jawa (Sudjatmiko, 1992), daerah bencana disusun oleh satuan breksi tapos, breksi gunungapi, dan aglomerate.

Berdasarkan Peta Potensi Terjadi Gerakan Tanah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bulan Desember 2018 (PVMBG), daerah bencana sebagian besar masuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah-tinggi.

"Artinya daerah ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," katanya.

Kasbani memperkirakan, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya gerakan tanah di wilayah tersebut, yakni karena hujan dengan intensitas tinggi yang turun sebelum kejadian gerakan tanah, kemiringan lereng terjal, dan material penyusun lereng yang bersifat poros dan mudah menyerap air.

https://regional.kompas.com/read/2019/01/01/13013481/longsor-sukabumi-pvmbg-masuk-zona-kerentanan-gerakan-tanah-menengah-tinggi
0
2K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan