Merdeka.com - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak menyayangkan model kampanye Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang condong membuat stigmasisasi kepada Prabowo-Sandi. Menurutnya, kubu Jokowi cenderung menghindarkan perdebatan yang subtansial.

"Ini model kampanye yang kami sayangkan. Kami justru melihat ada kecenderungan kubu TKN itu menghindari diskusi-diskusi ekonomi sosial dan hukum yang justru dilakukan justru adalah stigmasisasi," kata Dahnil saat pemaparan refleksi akhir tahun 2018 di media center Prabowo-Sandi, Jl Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (31/12).

Contoh stigma buruk, kata Dahnil, ketika Prabowo mengkritik kondisi negara yang buruk malah diartikan negatif. Padahal niat Prabowo mengkritik karena ada yang tak beres dalam pengelolaan negara.

"Kalau Pak Prabowo ngomong Indonesia punah kalau tidak diurus dengan baik yang distigma langsung ke Pak Prabowo. Pak Prabowo itu pesimis menyebar teror itu stigma juga," ujar Dahnil.

"Orang mengkritik aparat keamanan orang yang mengkritik Presiden kemudian dia berasal dari kelompok Islam dituduh antitoleransi dan macam-macam," ucap Dahnil.

Maka dari itu, Dahnil meminta TKN menghentikan pola pola kampanye stigmasisasi. Dia mengajak kampanye di 2019 nanti fokus pada perdebatan ekonomi dan pembangunan.

"Kemudian sosial kebuayaan, kemudian pendidikan dan macam-macam itu intinya," tandasnya.

SUMUR

Bukannya bani kampret hulaihi watu ulo selama ini sering kritik ekonomi dan pembangunan tapi selalu salah data sehingga terkesan asal jeplak.

Faktanya bahwa kesan stigmasisasi sudah melekat pada kubu kampret dikarenakan kedunguan mereka sendiri.

Gak terima dibodohin masyarakat akhirnya menyalahken jokowi.