Jettempur generasi 4++ terbaru Rusia (MIG-35) telah melakukan uji coba penerbangan di luar kota Moskow kata Kepala United Aircraft Corporation Yuri Slyusar kepada Presiden Vladimir Putin. Pesawat ini direncanakan akan di gunakan Angkatan Bersenjata Rusia pada tahun 2019. Mig-35 dirancang untuk operasi jarak pendek melawan serangan darat dan udara dari musuh.

Jet tempur ini juga akan mendukung operasi darat serta perlindungan udara kepada pesawat-pesawat pengebom. Dengan dilengkapi sistem avionik dan sistem radar terbaru, MIG-35 mampu secara bersamaan mendeteksi 10 – 30 target darat dan udara dengan jarak maksimal 130 kilometer, serta menyerang hingga 6 target.



Secara penampilan eksternal, MiG-35 tak berbeda dari MiG-29 biasa, Kepala Technocomplex, perusahaan yang mengembangkan model avionik untuk dunia aviasi Rusia. Fitur yang terkenal adalah mesin RD-33OVTbuatan biro konstruksi Klimov. Mulut pipanya dapat berputar dalam segala arah, tak hanya pada penerbangan 'reguler', tapi juga setelah pembakaran mesin.

Fitur ini membuat MiG-35 benar-benar berbeda dari pesawat seperti Su-30MKI atau pesawat Amerika F-22. Kesederhanaan MiG membuat pesawat ini lebih mudah dimanuver dan dikendalikan dalam segala moda, pada kecepatan tinggi dan tanpa kecepatan sekalipun.




Para ahli berpendapat pesawat ini mampu mengalahkan F-35 Lightning II milik AS, “Jika dibandingkan dengan Lockheed Martin F-35 Lightning II yang memiliki kemampuan manuver serangan darat yang baik, MiG-35 tentu akan menang. Namun, setidaknya dibutuhkan tiga MiG-35 untuk menghancurkan Lockheed Martin F-22.”

Sejak era perang dunia II, pesawat MIG digunakan untuk mencegat pesawat-pesawat penyusup karena kecepatannya yang sangat tinggi serta kemampuan manuvernya yang luar biasa dengan pertimbangan dipastikan 90% akan menang jika terjadi dogfight(pertempuran udara jarak dekat).





Salam,



Sumber:[1][2]