- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
3 Prinsip Buruk Bawah Sadar Yang Sering Membuat Situasi Tidak Kondusif
TS
anjritektur
3 Prinsip Buruk Bawah Sadar Yang Sering Membuat Situasi Tidak Kondusif
Assalamu’alaikum agan sista semua…
Memiliki prinsip dalam hidup memang sangat baik, karena kita akan menjadi orang yang berpendirian teguh dan memiliki landasan untuk bersikap. Namun, beda halnya kalo prinsip yang kita pegang malah bukan prinsip yang baik. Bukannya menjadikan kita orang yang dipandang orang lain sebagai orang yang berpendirian, malah jadinya dianggap sebagai orang yang menyebalkan.
Semakin hari, konsep menghargai kebebasan berpendapat semakin digemborkan lagi. Membuat orang-orang bebas mau berkomentar dan berbicara apa saja tentang berbagai hal. Orang lain yang tidak suka dengan pendapatnya juga dibebaskan untuk membalas pendapat tersebut atau hanya dianjurkan untuk menjawab “jangan follow gua, beres”.
Karena kebebasan berpendapat itulah, didukung kurangnya ilmu dan pemahaman orang-orang, serta ditambah pula dengan prinsip bawah sadar yang lebih mengarah pada kesombongan semua orang yang menurut ane salah, jadilah kondisi saling ngatain. Terjadi situasi yang tidak kondusif. Iya, prinsip bawah sadar yang mengarah pada kesombongan, karena banyak orang tidak sadar kalo dirinya berprinsip demikian.
Apa sajakah prinsip bawah sadar yang tidak baik tersebut?
Quote:
Masalah orang lain tidaklah seberapa
Ketika ada yang bercerita mengenai penderitaan atau permasalahannya, secara nggak sadar, kita sudah bersiap-siap untuk menimpali dengan perkataan yang mengandung kalimat “itu masih mending..”, “kamu masih beruntung…” yang disusul dengan cerita penderitaan kita sendiri. Padahal, dengan memberikan cerita kita dan merendahkan masalah mereka, nggak akan mengubah apapun jadi baik. Yang bercerita tetap atau malah makin sedih, kitanya yang punya masalah juga nggak langsung selesai. Yang muncul ya kekesalan.
Ditanggapi begitu, ya, dia nggak bakal mau cerita lagi. Kitanya sudah di-blacklist dari daftar orang yang baik dalam menanggapi masalah orang lain. Muncul dah rasa nggak suka secara perlahan yang di suatu hari nanti kalo kita bercerita masalah kita ke dia bakal ditanggapi hal yang sama. Terciptalah keadaan saling tidak suka dan terus-terusan saling meremehkan.
sumber: http://www.rumahyatimindonesia.com/2018/02/jangan-menghina-dan-meremehkan-orang.html
Ketika ada yang bercerita mengenai penderitaan atau permasalahannya, secara nggak sadar, kita sudah bersiap-siap untuk menimpali dengan perkataan yang mengandung kalimat “itu masih mending..”, “kamu masih beruntung…” yang disusul dengan cerita penderitaan kita sendiri. Padahal, dengan memberikan cerita kita dan merendahkan masalah mereka, nggak akan mengubah apapun jadi baik. Yang bercerita tetap atau malah makin sedih, kitanya yang punya masalah juga nggak langsung selesai. Yang muncul ya kekesalan.
Ditanggapi begitu, ya, dia nggak bakal mau cerita lagi. Kitanya sudah di-blacklist dari daftar orang yang baik dalam menanggapi masalah orang lain. Muncul dah rasa nggak suka secara perlahan yang di suatu hari nanti kalo kita bercerita masalah kita ke dia bakal ditanggapi hal yang sama. Terciptalah keadaan saling tidak suka dan terus-terusan saling meremehkan.
sumber: http://www.rumahyatimindonesia.com/2018/02/jangan-menghina-dan-meremehkan-orang.html
Quote:
Semua orang nggak tahu hal yang baik
Dalam menjalani kehidupan, ada hal yang dianggap baik dan ada juga hal yang dianggap buruk. Ketika melakukan suatu tindakan, kita tak akan lepas dari kedua hal tersebut. Masalahnya, dalam otak bawah sadar tiap orang, udah terukir suatu ketetapan bahwa orang lain itu tidak tahu tentang hal-hal yang baik. Makanya, beberapa bulan terakhir, kita sering sekali mendengar kalimat-kalimat orang yang bernada, “Sekadar mengingatkan.”
Prinsip bawah sadar itulah yang membuat kita merasa kitalah sang penunjuk bagi orang lain. Kita bertindak untuk menyampaikan kebaikan dengan dasar “orang lain nggak ada yang tahu tentang hal baik yang akan kita katakan”. Orang yang kita kasitahu, tentu merasa direndahkan. Dianggap nggak tahu apa-apa tentang yang namanya kebaikan. Padahal tindakan yang dilakukannya berdasarkan segala pertimbangan. Terciptalah ketidaksukaan. Muncullah saling sindir-sindiran.
sumber: https://www.mainmain.id/r/2718/maaf-sekadar-mengingatkan-1
Dalam menjalani kehidupan, ada hal yang dianggap baik dan ada juga hal yang dianggap buruk. Ketika melakukan suatu tindakan, kita tak akan lepas dari kedua hal tersebut. Masalahnya, dalam otak bawah sadar tiap orang, udah terukir suatu ketetapan bahwa orang lain itu tidak tahu tentang hal-hal yang baik. Makanya, beberapa bulan terakhir, kita sering sekali mendengar kalimat-kalimat orang yang bernada, “Sekadar mengingatkan.”
Prinsip bawah sadar itulah yang membuat kita merasa kitalah sang penunjuk bagi orang lain. Kita bertindak untuk menyampaikan kebaikan dengan dasar “orang lain nggak ada yang tahu tentang hal baik yang akan kita katakan”. Orang yang kita kasitahu, tentu merasa direndahkan. Dianggap nggak tahu apa-apa tentang yang namanya kebaikan. Padahal tindakan yang dilakukannya berdasarkan segala pertimbangan. Terciptalah ketidaksukaan. Muncullah saling sindir-sindiran.
sumber: https://www.mainmain.id/r/2718/maaf-sekadar-mengingatkan-1
Quote:
Semua orang pasti tahu hal yang buruk
Prinsip buruk bawah sadar terakhir itu, ya, menganggap kalo dalam hal buruk barulah semua orang pada tahu. Kita menganggap tiap keburukan itu pasti pernah dilakukan atau paling tidak semua orang pasti memaklumi semua. Dengan berlandaskan pada “gue nggak munafik” atau “semua orang pernah salah”.
Karena memiliki prinsip seperti itu, makanya kalo kita melakukan hal yang buruk, terus ada orang yang menegur, kita akan membalas ucapannya, “Kayak nggak tahu aja.” Dengan berpikiran seperti itu, menganggap semua orang pasti tahu dan pernah melakukan hal buruk, kita jadi merasa bahwa di dunia ini tak ada orang yang beneran baik. Anggapan kita pada sesama selalu dipenuhi prasangka buruk. Kalo sudah saling berprasangka buruk, apalagi coba yang akan terjadi kalo bukan saling menyalahkan ketika ada masalah.
sumber: http://angelteodesia.blogspot.com/2018/01/munafik-couple-part-1.html
Prinsip buruk bawah sadar terakhir itu, ya, menganggap kalo dalam hal buruk barulah semua orang pada tahu. Kita menganggap tiap keburukan itu pasti pernah dilakukan atau paling tidak semua orang pasti memaklumi semua. Dengan berlandaskan pada “gue nggak munafik” atau “semua orang pernah salah”.
Karena memiliki prinsip seperti itu, makanya kalo kita melakukan hal yang buruk, terus ada orang yang menegur, kita akan membalas ucapannya, “Kayak nggak tahu aja.” Dengan berpikiran seperti itu, menganggap semua orang pasti tahu dan pernah melakukan hal buruk, kita jadi merasa bahwa di dunia ini tak ada orang yang beneran baik. Anggapan kita pada sesama selalu dipenuhi prasangka buruk. Kalo sudah saling berprasangka buruk, apalagi coba yang akan terjadi kalo bukan saling menyalahkan ketika ada masalah.
sumber: http://angelteodesia.blogspot.com/2018/01/munafik-couple-part-1.html
Ane yang juga sebagai manusia pada umumnya juga punya prinsip buruk tersebut. Makanya ane sering banget menganggap agan atau sista sekalian nggak tahu hal baik atau barang baik semacam spesifikasi[url=https://www.S E N S O R/id/] Honor 10 Indonesia[/url]. Ane menganggap agan sista nggak bakal tahu teknologi Smartphone Honor yang melekatkan sistem ultrasonic fingerprint, kamera AI 24MP, superchargedan desain aurora glass-nya. Ditambah lagi ada dukungan dan ruang diskusi tentang upgrade dan lain-lain di [url=https://club.S E N S O R/id/]forumnya[/url]. Maaf gan sis kalo udah pada tahu. Ane hanya sekadar mengingatkan.
Diubah oleh anjritektur 30-12-2018 12:42
1
1.1K
16
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan