Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni (Foto: Muhammad Ridho/detikcom)
Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta KPU berhati-hati memilih moderator
debat capres. Tim Kampanye Nasional (TKN) [url=https://www.detik.com/tag/jokowi-ma'ruf-amin/]Joko Widodo-Ma'ruf Amin[/url] menilai kubu Prabowo sedang mencari pintu keluar (
exit door) dan menyiapkan alasan jika tidak mampu berdebat dengan Jokowi-Ma'ruf.
"Saya melihat kubu Pak Prabowo dan Pak Sandi sudah menyiapkan alasan untuk kalah debat. Jadi semacam mencari
exit door untuk mengatakan bahwa memang kandidat mereka tidak mampu berdebat langsung dengan pasangan kami," kata Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni saat dihubungi, Jumat (28/12/2018).
Baca juga: Tim Prabowo Usulkan Alfito hingga Karni Ilyas Jadi Moderator Debat
Menurut Toni, pihaknya akan mempercayakan semua hal yang terkait debat sepenuhnya kepada KPU. Politikus PSI ini sekali lagi menegaskan pemikiran dari
kubu Prabowo menandakan mereka sedang mencari pembenaran jika nanti kalah debat.
"Kami terus terang tidak pernah mengurus hal-hal teknis dan kami percayakan seluruhnya kepada KPU. Siapapun moderatornya, format acara, maupun tema, apapun kami siap," ujar Toni.
Baca juga: Prabowo-Sandiaga Minta KPU Hati-hati Pilih Moderator Debat Capres
"Jadi sekali lagi saya melihat pemikiran yang detail dari kubu Pak Prabowo ya itu menandakan bahwa mereka sedang mencari alasan pembenaran ketika nanti kalah dalam debat," lanjutnya.
Adalah juru bicara BPN
Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, yang meminta KPU hati-hati dalam memilih moderator debat capres-cawapres.
"Kami BPN Pak Prabowo-Sandi meminta KPU agar berhati-hati memilih moderator debat. Pihak-pihak yang diindikasikan pernah berpihak pada 2014 lebih baik di-skip sebagai moderator," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (28/12).
Baca juga: Fadli Zon: Moderator Debat Capres dari Pers Harus yang Independen
Senada dengan Andre, Waketum Partai Gerindra Fadli Zon meminta moderator yang terpilih berlaku adil.
"Saya nggak tahu yang terakhir itu (moderator) mengerucut ke mana. Tapi kan kita tahulah ada wartawan-wartawan yang independen, tapi ada juga yang mungkin latar belakang medianya itu mempunyai keberpihakan gitu ya. Kita berharap kalau dari kalangan pers tentu yang independen, yang punya integritas, yang dinilai oleh kedua belah pihak ini punya integritas," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/12).
(azr/jbr)
menandakan mereka sedang mencari pembenaran jika nanti kalah debat.
"Kami terus terang tidak pernah mengurus hal-hal teknis dan kami percayakan seluruhnya kepada KPU. Siapapun moderatornya, format acara, maupun tema, apapun kami siap," ujar Toni.