Mungkin beberapa kepala suku dan tokoh adat di kampung itu melihat Tommy sebagai sosok yang layak mendapat posisi itu.
Indonesiainside.id, Jayapura –Ketua DPW Partai Berkarya Provinsi Papua Bertus Kogoya meminta agar semua pihak tidak mempertanyakan dan mempolitisir mengapa Tommy Soeharto sering berkunjung ke Papua dan tidak selalu menyinggung masa lalu. Bertus Kogoya menambahkan, jika Tommy Soeharto justru ingin membalikkan hal itu dengan berbuat baik dan membangun masyarakat Papua.
“Kami DPW tetap mendukung perjalanan beliau (Pak Tommy) ke Papua. Apalagi beliau mempunyai program yang baik dengan pola yang baru untuk membawa orang asli Papua ke arah lebih baik lagi,” katanya, Jumat (21/12).
Menurut mantan Wakil Bupati Lanny Jaya ini, Tommy Soharto tidak pernah meminta gelar anak adat oleh suku Sentani, Kabupaten Jayapura. Menurutnya, justru para tokoh adat dan masyarakat yang berinisiatif memberikan gelar anak adat kepada Tommy Soeharto itu.
“Entah apa maksud masyarakat adat memberikan gelar itu. Jadi jangan salahkan Pak Tommy. Tapi yang memberikan gelar itulah yang harus mengevaluasi kembali. Jadi kami perlu luruskan ini,” tegas Bertus Kogoya.
Ia mengungkapkan, bahwa setiap daerah termasuk di Papua, memiliki adat masing-masing. Baik wilayah di pesisir maupun pegunungan. Namun satu dan lainnya sama nilainya. “Kami orang gunung juga bisa angkat Pak Tommy sebagai anak adat,” tandas Bertus Kogoya.
Bahkan tandas Bertus, hal tersebut perlu diluruskan agar publik tak salah menilai dan sorotan hanya ditujukan kepada Tommy Soeharto. Padahal mungkin beberapa kepala suku dan tokoh adat di kampung itu melihat Tommy sebagai sosok yang layak mendapat posisi itu.
“Jadi pengangkatan anak adat itu bukan karena Pak Tommy Soeharto yang minta, tapi keinginan masyarakat sendiri. Kalau mau sesuatu dari Pak Tommy, mereka harus mengatakan yang sebenarnya,” ucapnya. (Riz/INI-Network)
Spoiler for Tommy Soeharto ketika melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Papua.: