Kaskus

Entertainment

madridzoners116Avatar border
TS
madridzoners116
FREPORT, JOKOWI DAN GEISHA
FREPORT, JOKOWI DAN GEISHA
Pahlawan kita, Yos Sudarso tewas di Laut Aru demi misi Presiden Soekarno untuk membebaskan Irian Barat (eks Papua) yg bersikeras dipertahankan Belanda sekalipun proklamasi kemerdekaan telah dikumandangkan tahun 1945. 


Di laut itu pula dikemudian hari menjadi muara akhir pembuangan milaran ton limbah beracun dari aktivitas freeport di tambang Papua & hasilnya di bawa kabur keluar Indonesia.

Dari penelitian Jean Jacques Dozy, Soekarno & Belanda sama-sama tau, Papua menyimpan kekayaan tambang yg luar biasa. Soekarno berjuang mati-matian menyelamatkan Papua dari genggaman Belanda agar kekayaannya di masa depan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia. 

Dalam buku berjudul Grasberg setebal 384 halaman, mantan Eksekutif Freeport-McMoran, George A. Maley pernah memaparkan jika tambang emas Papua memiliki deposit terbesar di dunia. Bijih tembaganya menempati urutan ketiga terbesar dunia & ada 40,3 miliar dollar cadangan bijih tembaga di areal dgn biaya produksi termurah di jagad raya. 

Sayangnya, "harta karun" itu untuk sekian puluh tahun bak surga telinga bagi bangsa Indonesia.
Ketika rezim Orba menggadaikannya kepada Freeport, rakyat Indonesia hanya mendapatkan jatah sekecil-kecilnya sejak pengepalan pertama tahun 1972 sampai kemudian Jokowi hadir bagai "titisan dewa". 

Di tangan presiden kurus asal Solo ini, prosentase saham freeport baru didominasi Indonesia. Divestasi saham 51 persen ke PT INALUM Persero terealisasi pada tanggal 21 Desember 2018, tepat di hari Jumat yg penuh berkah. 

Apakah fakta ini membuktikan Jokowi adalah pemimpin pro Indonesia?. "Tetap tidak, tetap salah". Demikian dapat dipastikan jawaban yg keluar dari mulut orang-orang anti-Jokowi yg serakah untuk menguasai negara. 

Orang-orang "sontoloyo" ini menggunakan taktik post truth ketika tudingan mereka bahwa divestasi saham adalah hoaks terbukti ternyata yg hoaks. Makanya kini penyalahan mereka berganti bahwa kontrak freeport akan habis tahun 2021 sehingga seharusnya pemerintah menunggu sampai waktu itu & nanti saham freeport 100 persen jadi milik Indonesia. 

Mereka kira manakala kontrak habis, aset freeport yg mencapai 20 miliar dollar otomatis jadi milik negara. Padahal perjanjian kontrak karya II yg diteken rezim Orba & freeport itu mengatur jelas semua peralatan super canggih yg digunakan oleh freeport tetap milik freeport, hanya lahannya yg kembali ke Indonesia. 

Itu pun bila freeport sudah tak bersedia memperpanjang kontraknya. Sebab dalam kontrak karya II, ada pasal yg "menyandera" dimana freeport berhak memperpanjang kontraknya semau mereka. 

Sebaliknya kalau freeport menarik diri seutuhnya, SDM Indonesia belum memadai, salah kelola bisa bahaya. Maka divestasi seyogianya menjadi solusinya. 

Dan ini menguntungkan Indonesia. Pendapatan freeport mengacu data tahun 2016 mencapai lebih dari 50 triliun rupiah. Tentu saja Indonesia dgn saham mayoritas akan dapat bagian lebih besar, apalagi jika smelter kelar dibangun, keuntungan negara semakin mengganda. 

Lantas Jokowi masih dimana salahnya ? Akhirnya dibuatlah cerita dusta versi "Gendoruwo" bahwa freeport sebenarnya bukan kembali ke Indonesia, tetapi berpindah tangan dari asing Amerika ke tangan aseng China. 

Itulah nasib Jokowi yg tak pernah benar di mata para "politisi busuk" berjubah agama. Sekalipun terbukti sukses mengembalikan apa yg dulu diperjuangkan dgn darah oleh para pendiri negara, Jokowi tetap terlihat salah. 

Untung saja Jokowi bukan SBY yg suka "baperan" jika dipersoalkan segala tindakannya. Sekiranya Jokowi adalah SBY, mungkin saja lagu berjudul "Selalu Salah" yg dipopulerkan oleh artis Geisha menjadi trending topik media masa karena dinyanyikan kepala negara untuk "kampret" yg durhaka...
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
2
1.1K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan