Dikala orang sedang tertimpa musibah, bukannya malah simpati tapi malah membuat berita, video, gambar yang tidak jelas kebenarannya.

Sedikit kegelisahan dan kegeraman ane ketika membuka sosial media, whatsapp, dan SMS banyak gambar, video, berita dan himbauan yang tidak jelas sumbernya dan tidak jelas kebenarannya.



Ane tahu kalau si pembuat berita mungkin punya maksud agar para korban dan masyarakat waspada dan siaga, tapi jika konten tersebut justru menimbulkan ketakutan, kegelisahan dan kepanikan bagaimana? Atau memang tujuannya untuk menciptakan ketakutan tersebut? Sungguh tega dan tidak punya hati kalau anda punya maksud dan tujuan seperti itu.

Simpati boleh, hanya saja tempatkan simpati kepada hal yang tepat, peduli boleh tapi buatlah konten, berita, video, himbauan yang positif tidak menimbulkan ketakutan.

Yah mungkin mereka tidak pernah merasakan saat saat terjadi bencana, bagaimana kondisi di daerah yang terjadi bencana. Bagaimana panik dan penuh ketakutannya para korban, stop sudahilah mereka sudah cukup takut dan panik dengan keadaan mereka saat ini jangan ditambah tambah dengan isu hoax yang lainnya.

Dan untuk yang hanya sekedar share konten, berita, video, gambar ataupun himbauan pilih, baca, dan cermati konten tersebut secara baik. Jangan hanya sekedar share tanpa membaca atau hanya share tanpa menyaring konten tersebut. Percayalah berita dan informasi dari sosial media pemerintah atau media yang kredibel.Sebarkanlah sesuatu hal yang memotivasi, hal yang baik dan bagilah ketenangan. Hal itu lebih bermanfaat.



Lebih baik mendoakan, dan bersimpati dengan cara yang positif. Karena hanya dengan sedikit hal yang positif akan sangat berarti bagi mereka. Jika yang dibuat dan disebar hal negatif, maka akan membuat keadaan menjadi lebih buruk.

Mari kita doakan, bantu, saudara saudara kita




Tulisan : pengalaman TS
Gambar : google