Pohon Natal setinggi 26 meter menjadi pohon tertinggi di Irak sejauh perayaan Natal didirikan di Kota Baghdad untuk merayakan Natal dan peringatan satu tahun kekalahan Islamic State. Dilansir dari The New Arab pada Minggu (23/12), pejabat Taman Qais Adnan mengatakan kepada Associated Press (AP) bahwa tinggi pohon itu sekitar 26 meter (85,3 kaki), dengan diameter 10 meter (32,8 kaki).

Pohon Natal yang awalnya merupakan tradisi Kristen, sebagian dipasang untuk merayakan keragaman agama Irak karena komunitas Kristen di negara itu terus berkurang sejak invasi pimpinan AS pada 2003. Kelompok ISIS juga menargetkan orang Kristen pada beberapa kesempatan, menyebabkan banyak orang melarikan diri dari negara itu.

Kepala Gereja Katolik Khaldea di Baghdad Louis Raphael Sako mengatakan kepada AP bahwa umat Kristen di Irak tetap terpinggirkan. "Ada hak yang dilanggar, banyak rumah dan properti mereka diserbu dan diambil dari mereka. Mereka telah dikesampingkan untuk pekerjaan juga," kata Sako.

Jumlah pasti orang Kristen di Irak tidak jelas, tetapi mereka diperkirakan beberapa ratus ribu. Warga Baghdad Rasha Al Taie menggambarkan pohon itu mewakili cinta, perdamaian, dan solidaritas antara Muslim dan Kristen.

"Kami sebagai Muslim menyatakan solidaritas dengan mereka (Kristen). Insya Allah, semua tahun yang akan datang adalah tahun-tahun sukacita dan kedamaian bagi Irak dan semua keberagamannya," tambahnya.

Di puncaknya pada 2014, kelompok Islamic State memegang sekitar sepertiga wilayah di Syria dan Irak, termasuk kota-kota besar seperti Mosul dan Raqqa. Kini saatnya umat Muslim dan Kristen bergandengan tangan merayakan indahnya kemerdekaan dari Islamic State.

Berita