- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Mantan yang bahagia...


TS
irulsoekamti
Mantan yang bahagia...
Dan, dirimu merana,
melihat kebahagiannya di Instagram,
bersama teman-teman lama,
dan pasangan baru.
Dan, kamu tak suka itu.
Jadi, kamu melakukan balas dendam:
berpasangan dengan orang yang lebih romantis,
berfoto dengan kawan-kawan yang lebih seru,
mengunggah kutipan-kutipan savage.
Semata-mata supaya dia melihatnya.
Supaya dia tahu kamu bahagia tanpanya.
Biar dia menyesal.
I want you to stop.
Sudah, cukup.
Hidup bukanperlombaan siapa yang paling bahagia.
Hidup tak selalu tentang kisah cinta dan mantan.
Hidup bukan tentang siapa yang menang di Instagram.
Hidup bukan kompetisi siapa yang cepat dapat jodoh.
Hidup tak sedangkal itu, dan kamu tahu itu,
mengapa kamu mempermasalahkannya?
Sebelum kalian putus,
kamu selalu melakukan segalanya untuknya:
rela ini-itu, bertahan meskipun sakit, menerima cercaannya.
Setelah kalian putus,
kamu tetap melakukan segalanya untuknya,
tetapi dengan cara yang berbeda,
seolah kamu tak butuh,
padahal kamu mengharapkan reaksinya.
Buat apa?
Bukankah kamu ingin move on?
Mengapa malah menanti reaksinya?
Sebenarnya, kamu move on ke siapa?
Jika kamu memang ingin move on,
kamu tak bbutuh pengakuan siapapun,
tak butuh melihat penyesalan darinya,
you just go on,
and feel it,
deep down inside.
melihat kebahagiannya di Instagram,
bersama teman-teman lama,
dan pasangan baru.
Dan, kamu tak suka itu.
Jadi, kamu melakukan balas dendam:
berpasangan dengan orang yang lebih romantis,
berfoto dengan kawan-kawan yang lebih seru,
mengunggah kutipan-kutipan savage.
Semata-mata supaya dia melihatnya.
Supaya dia tahu kamu bahagia tanpanya.
Biar dia menyesal.
I want you to stop.
Sudah, cukup.
Hidup bukanperlombaan siapa yang paling bahagia.
Hidup tak selalu tentang kisah cinta dan mantan.
Hidup bukan tentang siapa yang menang di Instagram.
Hidup bukan kompetisi siapa yang cepat dapat jodoh.
Hidup tak sedangkal itu, dan kamu tahu itu,
mengapa kamu mempermasalahkannya?
Sebelum kalian putus,
kamu selalu melakukan segalanya untuknya:
rela ini-itu, bertahan meskipun sakit, menerima cercaannya.
Setelah kalian putus,
kamu tetap melakukan segalanya untuknya,
tetapi dengan cara yang berbeda,
seolah kamu tak butuh,
padahal kamu mengharapkan reaksinya.
Buat apa?
Bukankah kamu ingin move on?
Mengapa malah menanti reaksinya?
Sebenarnya, kamu move on ke siapa?
Jika kamu memang ingin move on,
kamu tak bbutuh pengakuan siapapun,
tak butuh melihat penyesalan darinya,
you just go on,
and feel it,
deep down inside.
Sumber : @alvisyhrn (IG)
Mungkin berguna buat gansis dimari, yang lagi getol-getolnya pingin move on



good luck

Diubah oleh irulsoekamti 30-12-2018 19:31
0
1.6K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan