- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Status Anak Krakatau Waspada, Cilegon dan Serang Hujan Abu


TS
mendoan76
Status Anak Krakatau Waspada, Cilegon dan Serang Hujan Abu
Rabu, 26 Desember 2018 | 20:57 WIB
Status Anak Krakatau Waspada, Cilegon dan Serang Hujan Abu*
VIVA – Hingga saat ini Gunung Anak Krakatau masih terus mengeluarkan aktivitas vulkanik. Status gunung tersebut masih waspada.
Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jika saat ini angin yang berembus dari arah Gunung Anak Krakatau dominan ke arah Barat Daya. Namun pada ketinggian tertentu angin juga berhembus ke arah Timur, yang membawa material erupsi.
"Angin dominan ke arah barat daya sehingga abu vulkanik erupsi Gunung Anak Krakatau dominan ke arah barat daya.
Namun demikian pada ketinggian tertentu angin ada yang ke arah timur sehingga membawa material erupsi Gunung Anak Krakatau. Di Cilegon dan sebagian Serang terjadi hujan abu dan pasir tipis," ucap Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi via pesan singkat, Rabu, 26 Desember 2018.
Selain itu, Sutopo menjelaskan hujan abu dari material erupsi juga terlihat menempel di permukaan mobil. Ia pun mengimbau kepada warga Banten dan Lampung untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, memakai masker dan memakai kacamata saat melakukan aktivitas keluar rumah.
Abu terlihat di permukaan mobil yang diparkir dan permukaan tanah. Untuk itu diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah. Tetap berada di dalam rumah. Jika berada di luar rumah sebaiknya memakai masker agar tidak mengganggu pernapasan dan pakai kacamata agar tidak kelilipan di mata," ujarnya.
Saat ini status Gunung Anak Krakatau masih Waspada (level 2). Sesuai rekomendasi PVMBG daerah berbahaya adalah di dalam radius dua kilometer di puncak kawah. (ase)
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1106633-status-anak-krakatau-waspada-cilegon-dan-serang-hujan-abu
++++
Gimana koment agan2..
Antara hujan abu en potensi tsunami slanjutnya...
Rabu, 26 Desember 2018 | 00:57 WIB
Gunung Anak Krakatau Masih Simpan Potensi Tsunami di Selat Sunda*__
VIVA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan masih adanya potensi kembali tsunami di Pantai Selat Sunda. Kesimpulan itu berdasarkan pengamantan pihaknya, seiring cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di sekitar Gunung Anak Krakatau.
Dwikorita menjelaskan pihaknya bersama dengan Badan Geologi dan Kementerian Kemaritiman terus melakukan pemantauan getaran atau tremor Gunung Anak Krakatau dan kondisi cuaca serta gelombang tinggi pada sekitarnya.
" *Seluruh kondisi tersebut dapat sewaktu-waktu dapat berpotensi mengakibatkan longsor kembali tebing kawah Gunung Anak Krakatau ke Laut dan berpotensi memicu tsunami* ," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Selasa malam, 25 Desember 2018.
Dwikorita melanjutkan, BMKG memperkirakan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi masih akan terjadi esok Rabu, 26 Desember 2018. Kondisi erupsi vulkanik pun masih terus terjadi dan mengakibatkan getaran-getaran pada dinding kawah Gunung Anak Krakatau.
"Meskipun kondisi cuaca di sekitar Anak Gunung Krakatau yang malam ini diperkirakan hujan ringan, tetapi esok hari diperkirakan berpotensi hujan sedang dan lebat sejak pagi hingga sore hari dan pada malam serta dini hari umumnya berawan dan hujan ringan," kata Dwikorita.
Selain hujan lebat, gelombang tinggi pada Rabu masih akan terjadi. Dwikorita memperkirakan Rabu pagi, gelombang laut akan berada di kisaran 0,75-2 meter, naik dari malam ini yang berada di kisaran 0,75-1,5 meter.
Adapun pada sore hingga malam harinya, ketinggian gelombang diperkirakan berada di kisaran 0,75-1,25 meter.
"Yang dikhawatirkan sebenarnya hujan lebat. Khawatir dinding kawah rapuh apalagi kalau terus diguyur hujan. Sementara kecepatan angin sendiri relatif menurun pada hari besok," imbuhnya.
Atas beberapa analisa tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjauhi area pesisir pantai sekitar Selat Sunda dalam radius 500 meter hingga 1 km.
"Jadi ini khusus di Selat Sunda, tidak di seluruh Indonesia. Untuk seluruh Indonesia kami ada peringatan dini yang rutin di aplikasi. Tapi itu tidak ada kaitan dengan Gunung Anak Krakatau. Bahwa yang kami bacakan saat ini adalah khusus di kondisi Selat Sunda yang terkait Gunung Anak Krakatau," ujarnya.
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1106363-gunung-anak-krakatau-masih-simpan-potensi-tsunami-di-selat-sunda
Status Anak Krakatau Waspada, Cilegon dan Serang Hujan Abu*

VIVA – Hingga saat ini Gunung Anak Krakatau masih terus mengeluarkan aktivitas vulkanik. Status gunung tersebut masih waspada.
Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jika saat ini angin yang berembus dari arah Gunung Anak Krakatau dominan ke arah Barat Daya. Namun pada ketinggian tertentu angin juga berhembus ke arah Timur, yang membawa material erupsi.
"Angin dominan ke arah barat daya sehingga abu vulkanik erupsi Gunung Anak Krakatau dominan ke arah barat daya.
Namun demikian pada ketinggian tertentu angin ada yang ke arah timur sehingga membawa material erupsi Gunung Anak Krakatau. Di Cilegon dan sebagian Serang terjadi hujan abu dan pasir tipis," ucap Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi via pesan singkat, Rabu, 26 Desember 2018.
Selain itu, Sutopo menjelaskan hujan abu dari material erupsi juga terlihat menempel di permukaan mobil. Ia pun mengimbau kepada warga Banten dan Lampung untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, memakai masker dan memakai kacamata saat melakukan aktivitas keluar rumah.
Abu terlihat di permukaan mobil yang diparkir dan permukaan tanah. Untuk itu diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah. Tetap berada di dalam rumah. Jika berada di luar rumah sebaiknya memakai masker agar tidak mengganggu pernapasan dan pakai kacamata agar tidak kelilipan di mata," ujarnya.
Saat ini status Gunung Anak Krakatau masih Waspada (level 2). Sesuai rekomendasi PVMBG daerah berbahaya adalah di dalam radius dua kilometer di puncak kawah. (ase)
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1106633-status-anak-krakatau-waspada-cilegon-dan-serang-hujan-abu
++++
Gimana koment agan2..
Antara hujan abu en potensi tsunami slanjutnya...
Rabu, 26 Desember 2018 | 00:57 WIB
Gunung Anak Krakatau Masih Simpan Potensi Tsunami di Selat Sunda*__

VIVA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan masih adanya potensi kembali tsunami di Pantai Selat Sunda. Kesimpulan itu berdasarkan pengamantan pihaknya, seiring cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di sekitar Gunung Anak Krakatau.
Dwikorita menjelaskan pihaknya bersama dengan Badan Geologi dan Kementerian Kemaritiman terus melakukan pemantauan getaran atau tremor Gunung Anak Krakatau dan kondisi cuaca serta gelombang tinggi pada sekitarnya.
" *Seluruh kondisi tersebut dapat sewaktu-waktu dapat berpotensi mengakibatkan longsor kembali tebing kawah Gunung Anak Krakatau ke Laut dan berpotensi memicu tsunami* ," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Selasa malam, 25 Desember 2018.
Dwikorita melanjutkan, BMKG memperkirakan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi masih akan terjadi esok Rabu, 26 Desember 2018. Kondisi erupsi vulkanik pun masih terus terjadi dan mengakibatkan getaran-getaran pada dinding kawah Gunung Anak Krakatau.
"Meskipun kondisi cuaca di sekitar Anak Gunung Krakatau yang malam ini diperkirakan hujan ringan, tetapi esok hari diperkirakan berpotensi hujan sedang dan lebat sejak pagi hingga sore hari dan pada malam serta dini hari umumnya berawan dan hujan ringan," kata Dwikorita.
Selain hujan lebat, gelombang tinggi pada Rabu masih akan terjadi. Dwikorita memperkirakan Rabu pagi, gelombang laut akan berada di kisaran 0,75-2 meter, naik dari malam ini yang berada di kisaran 0,75-1,5 meter.
Adapun pada sore hingga malam harinya, ketinggian gelombang diperkirakan berada di kisaran 0,75-1,25 meter.
"Yang dikhawatirkan sebenarnya hujan lebat. Khawatir dinding kawah rapuh apalagi kalau terus diguyur hujan. Sementara kecepatan angin sendiri relatif menurun pada hari besok," imbuhnya.
Atas beberapa analisa tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjauhi area pesisir pantai sekitar Selat Sunda dalam radius 500 meter hingga 1 km.
"Jadi ini khusus di Selat Sunda, tidak di seluruh Indonesia. Untuk seluruh Indonesia kami ada peringatan dini yang rutin di aplikasi. Tapi itu tidak ada kaitan dengan Gunung Anak Krakatau. Bahwa yang kami bacakan saat ini adalah khusus di kondisi Selat Sunda yang terkait Gunung Anak Krakatau," ujarnya.
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1106363-gunung-anak-krakatau-masih-simpan-potensi-tsunami-di-selat-sunda
0
2.7K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan