Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Eks Pimpinan KPK: Korupsi Merajalela Karena Pemimpin Lemah
Minggu 23 Desember 2018,
17:53 WIB
Imam Suripto - detikNews


Bambang Widjojanto di acara
peringatan Hari Anti Korupsi
Sedunia (Foto: Imam Suripto/
detikcom)

Brebes - Banyak penyelenggara
negara yang terjerat kasus
korupsi disebabkan karena
lemahnya kepemimpinan
nasional. Eks Pimpinan KPK,
Bambang Widjojanto, lemahnya
kepemimpinan itu semakin
merebakkan praktik korupsi
hingga ke tingkat desa.

Pernyataan tersebut
disampaikan oleh Bambang
Widjojanto dalam dialog Hari
Anti Korupsi Sedunia di Slatri,
Larangan, Brebes, Jateng,
Minggu (23/12/2018).

Bambang Widjojanto menyoroti
ada level korupsi yang bisa
dilihat untuk mengetahui
bagaimana pemberantasan
korupsi berjalan. Pertama, di
level nasional terjadi masivitas
korupsi yang ditandai dengan
banyaknya kepala daerah
terkena OTT korupsi.

level kedua adalah di desa juga
banyak kades yang menjadi
tersangka karena korupsi dana
desa. Adanya dana desa justru
melahirkan banyak koruptor di
level desa.

"Ini terjadi karena lemahnya
kepemimpinan nasional untuk
mengelola dan mengontrol
mengawasi dan memastikan
upaya pemberantasan korupsi
lebih trengginas dan
bermanfaat bagi kemaslahatan,"
tandas Bambang Widjojanto.

Bambang juga menyebut dua
penting dalam pemberantasan
korupsi, yang pertama adalah
perlunya partisipasi publik dalam
seluruh proses upaya
pemberatasan korupsi.

Sedangkan yang kedua adalah
pemenuhan hajat hidup orang
banyak sehingga
pemberantasan korupsi itu
berasa bagi kepentingan orang
banyak.

Hal penting untuk
mewujudkannya adalah dengan
membebaskan problem
masyarakat di sektor yang
berkaitan dengan infrastruktur
dasar yakni pendidikan,
kesehatan dan ekonomi
kerakyatan. Dengan pemenuhan
itu, masyarakat akan merasakan
langsung dampak dari
pemberantasan korupsi
tersebut.

"Masyarakat akan merasakan,
bukan euforia OTT-nya. Tapi
merasa kesejahteraan akan
meningkat karena sektor
pertanian itu dibebaskan dari
proses indikasi manipulasi,"
imbuhnya.

(mbr/mbr)
https://m.detik.com/news/berita-jawa...pemimpin-lemah
0
2.5K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan