- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
UPDATE: 373 Meninggal Dunia, 1.459 Luka-Luka, dan 128 Hilang Akibat Tsunami Banten


TS
mendoan76
UPDATE: 373 Meninggal Dunia, 1.459 Luka-Luka, dan 128 Hilang Akibat Tsunami Banten
http://jabar.tribunnews.com/2018/12/24/update-373-meninggal-dunia-1459-luka-luka-dan-128-hilang-akibat-tsunami-banten-lampung?page=all
*UPDATE: 373 Meninggal Dunia, 1.459 Luka-Luka, dan 128 Hilang Akibat Tsunami Banten & Lampung*
Senin, 24 Desember 2018 20:16
TRIBUNJABAR.ID - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, sudah 373 orang meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Banten dan Lampung Selatan, Sabtu (22/12/2018) malam.
Berdasarkan data sementara, ujar Sutopo Purwo Nugroho, dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Banten dan Lampung Selatan hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi.
Sementara itu, lanjutnya, kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.
Lebih lanjut, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, SAR gabungan terus melakukan penyisiran, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban bencana tsunami di sepanjang daerah terdampak landaan tsunami di Selat Sunda.
Beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami, sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat.
"Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan," ujar Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jabar, Senin (24/12/2018).
Dampak bencana tsunami ini, lanjutnya, melanda daerah pesisir di pantai barat Provinsi Banten yakni Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, dan di pantai selatan Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.
Sutopo mengatakan, jumlah korban dan daerah yang terdampak paling parah kerusakannya adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandenglang.
Di daerah ini merupakan kawasan wisata pantai dengan fasilitas hotel dan vila yang banyak berderet di sepanjang pantai.
"Apalagi saat kejadian tsunami saat libur panjang sehingga banyak wisatawan menginap di hotel dan penginapan. Tidak adanya peringatan dini tsunami juga menyebabkan jatuh korban yang cukup banyak karena masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk evakuasi," ujar Sutopo.
Dari jumlah keseluruhan korban bencana yaitu 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang, mengungsi terdapat di 5 kabupaten.
Di Kabupaten Pandeglang, lanjut Sutopo, 13 kecamatan terdampak terjangan tsunami.
Daerah pantai di kecamatan Carita, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Labuan, Tanjung Lesung, Cibaliung, Cimanggu, Pagelaran, Bojong, Jiput, Menes dan Pulau Sangiang.
Tercatat 267 orang meninggal dunia, 1.143 orang luka-luka, 38 orang hilang, 473 unit rumah rusak, 350 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, 84 mobil rusak dan 49 sepeda motor rusak.
"Jumlah pengungsi yang semula 11.453 orang, saat ini berkurang menjadi 5.361 orang. Berkurangnya pengungsi karena mereka kembali ke rumahnya. Kemarin mengungsi karena adanya isu tsunami susulan," ujarnya.
Sutopo berujar, daerah di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang telah berhasil dijangkau petugas.
Sebelumnya akses terbatas karena adanya kerusakan jalan dan jembatan.
Petugas dan alat berat sudah beroperasi di Sumur.
"Tercatat 36 orang meninggal dunia dan 476 orang luka di Sumur. Evakuasi akan dilanjutkan besok pagi," ujarnya.
Di Kabupaten Serang, daerah yang terdampak adalah Kecamatan Anyer dan Cinangka.
Tercatat 29 orang meninggal dunia, 62 orang luka-luka, 68 orang hilang dan 40 unit rumah rusak.
Ribuan personel gabungan dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, dan lembaga lainnya melakukan penanganan darurat terhadap korban tsunami di Selat Sunda yang menerjang Lampung dan Banten. (Istimewa)
"Posko Tanggap Darurat, didirikan di Puskesmas Cinangka Jl. Raya Karang Bolong Km 139 Kabupaten Serang," ujar Sutopo.
Di Provinsi Lampung , lanjutnya, daerah terdampak tsunami ada di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus.
Di Lampung Selatan daerah terdampak meliputi Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo dan Ketibung.
"Tercatat 75 orang meninggal dunia, 253 orang luka-luka, 22 orang hilang di Kecamatan Rajabasa, 73 orang mengungsi dan 30 unit rumah rusak," ujarnya.
Dikatakan Sutopo, Bupati Lampung Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari yaitu 23 – 29 Desember 2018.
Di Pesawaran terdapat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi dan 134 unit rumah rusak.
Daerah terdampak di Pulau Legundi Desa Legundi Kecamatan Punduh Pedada.
Pemandangan di kawasan Pantai Carita setelah disapu tsunami. (Tribunnews/Jeprima)
Sedangkan di Tanggamus tercatat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak berat.
"Penanganan darurat terus dilanjutkan dengan fokus pada evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, penanganan korban luka-luka di tim medis, pelayanan pengungsi, perbaikan darurat sarana dan prasarana umum," ujar Sutopo.
"Kondisi listrik sebagian masih padam. Sebanyak 125 unit gardu masih padam. Semula ada 150 unit gardu yang padam, Perbaikan yang dilakukan kemarin tidak optimal karena adanya isu tsunami susulan. Sebanyak 187 personel dan alat berat dikerahkan untuk memulihkan jaringan PLN yang rusak," lanjutnya.

++++
Gimn koment agan2...
Ttg tsunami selat sunda ini..apakah akan ada susulannya besok2...
Btw
Turut berduka cita...
Smoga arwah korban diterima di sisi Tuhan.
Aamiin...
+++++
_*5 Bencana Tsunami Terdahsyat di Dunia, Gempa dan Tsunami Pada 2004 di Aceh Termasuk dalam Daftar*_
Senin, 24 Desember 2018 15:58
TRIBUNJABAR.ID - Berada di pertemuan sejumlah lempeng dan dilewati jalur ring of fire membuat Idonesia tak lepas dari namanya bencana alam.
Wilayah Indonesia mengalami dampak dari guncangan gempa, aktivitas gunung berapi, hingga tsunami.
Bencana terakhir yang menimpa Indonesia adalah tsunami yang terjadi di perairan sekitar Banten dan Lampung Selatan, Rabu (22/12/2018) malam.
Diduga tsunami tersebut barasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.
Sebelumnya, Indonesia juga berduka atas bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo dan disusul tsunami yang menimpa Donggala, Sulawesi Tengah.
Bukan hanya kali ini saja bencana dahsyat menimpa suatu wilayah di bumi.
Berikut lima gempa bumi dan tsunami terdahsyat yang tercatat dalam sejarah, dikutip dari Kompas.com.
Masjid Jami Pantoloan yang kini masih berdiri gagah di antara tumpukan puing dan lumpur kering sisa terjangan tsunami dan gempa Palu dan Donggala. (Istimewa)
1. Aceh (26 Desember 2004)
Aceh diguncang gempa berkekuatan 9,1 magnitudo. Gempa tersebut memicu gelombang tsunami super besar.
Gelombang tsunami tersebut sampai mencapai ke Somalia di sisi timur Afrika.
Selain itu, gelombang tsunami juga menghantam sejumlah negara yang ada di sekitar Samudra Hindia.
Hanya di Aceh saja, korban jiwa mencapai 170.000 orang.
Di beberapa negara lain, tsunami menewaskan 50.000 orang sehingga total korban jiwa mencapai 220.000 jiwa.
Oleh sebab itu, bencana yang menimpa Aceh pada tahun 2004 itu menjadi tragedi paling buruk dalam sejarah manusia.
Banyaknya korban jiwa disebabkan saat itu belum tersedianya sistem peringatan dini tsunami sehingga warga tidak memiliki waktu untuk menyelamatkan diri.
Padahal jeda antara waktu gempa hingga terjadinya tsunami mencapai beberapa jam.
Menurut Badan Survey Geologi AS (USGS), gempa Aceh memiliki kekuatan setara dengan 23.000 bom atom Hiroshima.
2. Jepang (11 Maret 2011)
Urutan kedua ditempati oleh gempa berkekuatan 9 magnitudo yang mengguncang Jepang.
Gempa berkekuatan besar itu memicu datangnya gelombang tsunami yang menghancurkan wilayah padat penduduk di sisi timur laut Jepang.
3. Chile (Mei 1960)
Negara yang terletak di Amerika Selatan itu dihantam gempa berkekuatan 9,5 magnitudo.
Gempa tersebut menjadi gempa terkuat yang pernah tercatat hingga saat ini.
Atas kejadian tersebut, sebanyak 5.700 orang tewas di Chile dan 61 orang lainnya tewas di Hawaii saat tsunami menghantam pesisir kepulauan tersebut.
Warga Jepang yang selamat dari bencana tersebut mengatakan gelombang tsunami mencapai lima meter.
Update korban akibat tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam. Hingga Minggu pukul 08.30 WIB, Tsunami di Selat Sunda mengakibatkan 43 meninggal dunia dan 584 orang luka-luka (Istimewa)
4. Filipina (17 Agustus 1976)
Gempa berkekuatan 7,9 magnitudo meluluhlantakkan Pulau Mindanao dan Sulu, Filipina.
Gempa tersebut terjadi beberapa saat lepas tengah malam.
Antara 5.000 hingga 8.000 orang tewas akibat tsunami.
Bencana tersbeut termasuk dalam daftar bencana paling buruk dalam sejarah Filipina.
5. Papua Nugini (17 juli 1998)
Saat itu, Papua Nugini dilanda dua gempa yang masing-masing berkekuatan 7,0 magnitudo.
Dua kali gempa mampu membuat Papua Nugini dihempas tsunami.
Gelombang tsunami menghancurkan kawasan pesisir utara Papua Nugini sejauh 30 kilometer.
Ada setidaknya 7 desa yang hancur.
Data resmi menyebutkan lebih dari 2.000 orang tewas akibat bencana tersebut.
Namun, sumber-sumber lokal menyebut korban jiwa bisa mencapai 6.000-8.000 jiwa dengan 12.000 orang kehilangan tempat tinggal.
http://jabar.tribunnews.com/2018/12/24/5-bencana-tsunami-terdahsyat-di-dunia-gempa-dan-tsunami-pada-2004-di-aceh-termasuk-dalam-daftar?page=all
*UPDATE: 373 Meninggal Dunia, 1.459 Luka-Luka, dan 128 Hilang Akibat Tsunami Banten & Lampung*
Senin, 24 Desember 2018 20:16
TRIBUNJABAR.ID - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, sudah 373 orang meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Banten dan Lampung Selatan, Sabtu (22/12/2018) malam.
Berdasarkan data sementara, ujar Sutopo Purwo Nugroho, dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Banten dan Lampung Selatan hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi.
Sementara itu, lanjutnya, kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.
Lebih lanjut, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, SAR gabungan terus melakukan penyisiran, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban bencana tsunami di sepanjang daerah terdampak landaan tsunami di Selat Sunda.
Beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami, sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat.
"Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan," ujar Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jabar, Senin (24/12/2018).
Dampak bencana tsunami ini, lanjutnya, melanda daerah pesisir di pantai barat Provinsi Banten yakni Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, dan di pantai selatan Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.
Sutopo mengatakan, jumlah korban dan daerah yang terdampak paling parah kerusakannya adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandenglang.
Di daerah ini merupakan kawasan wisata pantai dengan fasilitas hotel dan vila yang banyak berderet di sepanjang pantai.
"Apalagi saat kejadian tsunami saat libur panjang sehingga banyak wisatawan menginap di hotel dan penginapan. Tidak adanya peringatan dini tsunami juga menyebabkan jatuh korban yang cukup banyak karena masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk evakuasi," ujar Sutopo.
Dari jumlah keseluruhan korban bencana yaitu 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang, mengungsi terdapat di 5 kabupaten.
Di Kabupaten Pandeglang, lanjut Sutopo, 13 kecamatan terdampak terjangan tsunami.
Daerah pantai di kecamatan Carita, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Labuan, Tanjung Lesung, Cibaliung, Cimanggu, Pagelaran, Bojong, Jiput, Menes dan Pulau Sangiang.
Tercatat 267 orang meninggal dunia, 1.143 orang luka-luka, 38 orang hilang, 473 unit rumah rusak, 350 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, 84 mobil rusak dan 49 sepeda motor rusak.
"Jumlah pengungsi yang semula 11.453 orang, saat ini berkurang menjadi 5.361 orang. Berkurangnya pengungsi karena mereka kembali ke rumahnya. Kemarin mengungsi karena adanya isu tsunami susulan," ujarnya.
Sutopo berujar, daerah di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang telah berhasil dijangkau petugas.
Sebelumnya akses terbatas karena adanya kerusakan jalan dan jembatan.
Petugas dan alat berat sudah beroperasi di Sumur.
"Tercatat 36 orang meninggal dunia dan 476 orang luka di Sumur. Evakuasi akan dilanjutkan besok pagi," ujarnya.
Di Kabupaten Serang, daerah yang terdampak adalah Kecamatan Anyer dan Cinangka.
Tercatat 29 orang meninggal dunia, 62 orang luka-luka, 68 orang hilang dan 40 unit rumah rusak.
Ribuan personel gabungan dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, dan lembaga lainnya melakukan penanganan darurat terhadap korban tsunami di Selat Sunda yang menerjang Lampung dan Banten. (Istimewa)
"Posko Tanggap Darurat, didirikan di Puskesmas Cinangka Jl. Raya Karang Bolong Km 139 Kabupaten Serang," ujar Sutopo.
Di Provinsi Lampung , lanjutnya, daerah terdampak tsunami ada di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus.
Di Lampung Selatan daerah terdampak meliputi Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo dan Ketibung.
"Tercatat 75 orang meninggal dunia, 253 orang luka-luka, 22 orang hilang di Kecamatan Rajabasa, 73 orang mengungsi dan 30 unit rumah rusak," ujarnya.
Dikatakan Sutopo, Bupati Lampung Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari yaitu 23 – 29 Desember 2018.
Di Pesawaran terdapat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi dan 134 unit rumah rusak.
Daerah terdampak di Pulau Legundi Desa Legundi Kecamatan Punduh Pedada.
Pemandangan di kawasan Pantai Carita setelah disapu tsunami. (Tribunnews/Jeprima)
Sedangkan di Tanggamus tercatat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak berat.
"Penanganan darurat terus dilanjutkan dengan fokus pada evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, penanganan korban luka-luka di tim medis, pelayanan pengungsi, perbaikan darurat sarana dan prasarana umum," ujar Sutopo.
"Kondisi listrik sebagian masih padam. Sebanyak 125 unit gardu masih padam. Semula ada 150 unit gardu yang padam, Perbaikan yang dilakukan kemarin tidak optimal karena adanya isu tsunami susulan. Sebanyak 187 personel dan alat berat dikerahkan untuk memulihkan jaringan PLN yang rusak," lanjutnya.


++++
Gimn koment agan2...
Ttg tsunami selat sunda ini..apakah akan ada susulannya besok2...
Btw
Turut berduka cita...
Smoga arwah korban diterima di sisi Tuhan.
Aamiin...
+++++
_*5 Bencana Tsunami Terdahsyat di Dunia, Gempa dan Tsunami Pada 2004 di Aceh Termasuk dalam Daftar*_
Senin, 24 Desember 2018 15:58
TRIBUNJABAR.ID - Berada di pertemuan sejumlah lempeng dan dilewati jalur ring of fire membuat Idonesia tak lepas dari namanya bencana alam.
Wilayah Indonesia mengalami dampak dari guncangan gempa, aktivitas gunung berapi, hingga tsunami.
Bencana terakhir yang menimpa Indonesia adalah tsunami yang terjadi di perairan sekitar Banten dan Lampung Selatan, Rabu (22/12/2018) malam.
Diduga tsunami tersebut barasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.
Sebelumnya, Indonesia juga berduka atas bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo dan disusul tsunami yang menimpa Donggala, Sulawesi Tengah.
Bukan hanya kali ini saja bencana dahsyat menimpa suatu wilayah di bumi.
Berikut lima gempa bumi dan tsunami terdahsyat yang tercatat dalam sejarah, dikutip dari Kompas.com.
Masjid Jami Pantoloan yang kini masih berdiri gagah di antara tumpukan puing dan lumpur kering sisa terjangan tsunami dan gempa Palu dan Donggala. (Istimewa)
1. Aceh (26 Desember 2004)
Aceh diguncang gempa berkekuatan 9,1 magnitudo. Gempa tersebut memicu gelombang tsunami super besar.
Gelombang tsunami tersebut sampai mencapai ke Somalia di sisi timur Afrika.
Selain itu, gelombang tsunami juga menghantam sejumlah negara yang ada di sekitar Samudra Hindia.
Hanya di Aceh saja, korban jiwa mencapai 170.000 orang.
Di beberapa negara lain, tsunami menewaskan 50.000 orang sehingga total korban jiwa mencapai 220.000 jiwa.
Oleh sebab itu, bencana yang menimpa Aceh pada tahun 2004 itu menjadi tragedi paling buruk dalam sejarah manusia.
Banyaknya korban jiwa disebabkan saat itu belum tersedianya sistem peringatan dini tsunami sehingga warga tidak memiliki waktu untuk menyelamatkan diri.
Padahal jeda antara waktu gempa hingga terjadinya tsunami mencapai beberapa jam.
Menurut Badan Survey Geologi AS (USGS), gempa Aceh memiliki kekuatan setara dengan 23.000 bom atom Hiroshima.
2. Jepang (11 Maret 2011)
Urutan kedua ditempati oleh gempa berkekuatan 9 magnitudo yang mengguncang Jepang.
Gempa berkekuatan besar itu memicu datangnya gelombang tsunami yang menghancurkan wilayah padat penduduk di sisi timur laut Jepang.
3. Chile (Mei 1960)
Negara yang terletak di Amerika Selatan itu dihantam gempa berkekuatan 9,5 magnitudo.
Gempa tersebut menjadi gempa terkuat yang pernah tercatat hingga saat ini.
Atas kejadian tersebut, sebanyak 5.700 orang tewas di Chile dan 61 orang lainnya tewas di Hawaii saat tsunami menghantam pesisir kepulauan tersebut.
Warga Jepang yang selamat dari bencana tersebut mengatakan gelombang tsunami mencapai lima meter.
Update korban akibat tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam. Hingga Minggu pukul 08.30 WIB, Tsunami di Selat Sunda mengakibatkan 43 meninggal dunia dan 584 orang luka-luka (Istimewa)
4. Filipina (17 Agustus 1976)
Gempa berkekuatan 7,9 magnitudo meluluhlantakkan Pulau Mindanao dan Sulu, Filipina.
Gempa tersebut terjadi beberapa saat lepas tengah malam.
Antara 5.000 hingga 8.000 orang tewas akibat tsunami.
Bencana tersbeut termasuk dalam daftar bencana paling buruk dalam sejarah Filipina.
5. Papua Nugini (17 juli 1998)
Saat itu, Papua Nugini dilanda dua gempa yang masing-masing berkekuatan 7,0 magnitudo.
Dua kali gempa mampu membuat Papua Nugini dihempas tsunami.
Gelombang tsunami menghancurkan kawasan pesisir utara Papua Nugini sejauh 30 kilometer.
Ada setidaknya 7 desa yang hancur.
Data resmi menyebutkan lebih dari 2.000 orang tewas akibat bencana tersebut.
Namun, sumber-sumber lokal menyebut korban jiwa bisa mencapai 6.000-8.000 jiwa dengan 12.000 orang kehilangan tempat tinggal.
http://jabar.tribunnews.com/2018/12/24/5-bencana-tsunami-terdahsyat-di-dunia-gempa-dan-tsunami-pada-2004-di-aceh-termasuk-dalam-daftar?page=all
Diubah oleh mendoan76 24-12-2018 21:11
0
2.6K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan