Kaskus

Entertainment

madridzoners116Avatar border
TS
madridzoners116
LOGIKA RONGSOK PARA KAMPRET SOAL FREEPORT
LOGIKA RONGSOK PARA KAMPRET SOAL FREEPORT
Di jaman SBY kita telah merasakan koalisi pemerintahan yang buruk. Negara otopilot. Rasanya memuakkan. Sekarang di jaman Jokowi justru oposisinya yang buruk. Negara membangun. Mereka yang ribut. 


Apa yang bisa diharapkan dari kualitas oposisi seperti Rachel Maryam? Tukang tahu goreng pinggir jalan lulusan SD saja, jauh lebih cerdas darinya. Yang perlu dicatat, orang ini dari Partai Gerindra. Kualitasnya sejeblok partainya.

Persoalan Freeport itu jelas sekali tidak sepadan dibandingkan dengan kontrakan rumah. Soalnya tanahnya memang milik kita, tapi bukan kita yang membangun kontrakannya. Beda halnya dengan tradisi migas. Tapi biasanya ada cost recovery juga di sana.

Intinya, lihat perjanjian Kontrak Karya yang diteken mantan mertuanya Prabowo. Dalam kontrak itu, posisi Indonesia kalah dibanding perusahaan. Lho kok bisa gitu? Sana gali kuburan Soeharto. Tanya sama dia.

Maka jalan keluarnya, mengganti kontrak. Ini juga sulit. Padahal UU minerba sudah diloloskan sejak jaman SBY (2009). Tapi tak ada yang berani eksekusi. Freeport itu duit besar bro. Sapi perah pejabat orde sebelumnya.

Dicarilah jalan lain, rebut sahamnya. Ini juga sulit. Freeport tak sebodoh Rachel. Tapi Jonan, sebagaimana kata Dahlan Iskan, melihat ada celah. Ada perjanjian kerja sama Freeport dengan Rio Tinto (hak partisipasi).

Dulu, Freeport pernah mengalami kesulitan keuangan. Mereka minta bantuan Rio Tinto (Inggris). Besaran konsesi yang diberikan 40%. Proses kelolanya bertahap. Kelola penuh, tanpa batas produksi minimum mulai 2023-2041.

Mau beli saham ujug-ujug ke Freeport tentu diketawain. Apalagi maunya mayoritas. Tapi Jonan melihat celah Rio Tinto ini. Secara nalar sehat, partisipasi Rio Tinto itu juga merugikan negara. Karena mengurangi keuntungan. Hak Rio Tinto yang 40% itu di luar pembagian deviden Indonesia.

Maka sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui. Jalan terjal menyerobot hak kelola Rio Tinto sukses. Kemudian hak partisipasi itu dikonversi menjadi saham. Termasuk saham PT. Indocopper Investama. Dulu punya Bakrie, beralih ke Nusamba, pindah lagi ke Freeport. Oknumnya mereka-mereka juga.

Ini perkara yang gampang untuk dicerna. Tak harus cerdas, hanya mau membaca saja. Membuat bandingan kontrakan dengan perusahaan tambang, jelas jauh banget gak nyambungnya. Ini logika rongsok.

Kecuali yang dibangun di atas tanah tadi adalah kandang kambing. Habis pakai rusak, ditinggal. Pengguna juga ogah bawa balik. Tapi soal kandang kambing saya gak paham, Bibib yang kabur ke Arab itu ahlinya...
6
3.9K
37
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan