Beberapa orang sebegitu jatuh cintanya kepada pasangan mereka sehingga bersedia melakukan apapun agar bisa bersama dengan pasangan mereka, bahkan jika itu berarti membantu pasangan mereka melarikan diri dari penjara. Sayangnya, usaha ini gagal, dan pasangan ini hanya berakhir mendapatkan diri mereka ke dalam masalah  yang lebih besar setelah mereka tertangkap. Di sini, seorang wanita dan partnernya datang dengan sebuah rencana untuk membantu pacarnya keluar dari penjara dengan sebuah koper, tapi sialnya, wanita itu tertangkap saat dia hendak keluar dari penjara.

Antonieta Robles Saouda mengunjungi pacarnya, Ibrain Jose Vargas Garcia, yang berusia 25 tahun, di penjara Venezuela setelah ia menjalani hukuman karena mencuri mobil, bersama dengan putrinya yang berusia enam tahun. Antonieta juga membawa sebuah koper merah muda yang penuh dengan mainan anaknya. Koper inilah yang akan digunakannya untuk membantu pacarnya lolos dari penjara.

Namun, saat tiba waktunya untuk pergi, penjaga penjara melihat Saouda sedang berjuang membawa kopernya lebih lama dari pada saat dia masuk. Merasa curiga, para penjaga meminta wanita itu untuk membuka kopernya, dan di dalamnya terdapat Garcia. Sedikit geli, penjaga mengambil foto Garcia di dalam koper dan kemudian sebuah foto sepasang kekasih tersebut yang berdiri di samping koper merah muda itu.

Saouda, yang berada di penjara untuk kunjungan tersebut, ditangkap, meskipun tidak jelas berapa lama hukuman penjaranya. Sementara putrinya yang berusia enam tahun itu dibawa pergi oleh dinas sosial.

Yang tidak mengejutkan, hal ini bukan pertama kalinya seseorang mencoba mengeluarkan pasangannya dari penjara. Seorang wanita berusia 19 tahun yang bernama Maria del Mar Arjona mencoba membantu pasangannya, Juan Ramirez Tijerina, keluar dari penjara dengan juga menggunakan sebuah koper.

Tijerina menjalani hukuman 20 tahun setelah dia dihukum karena memiliki senjata ilegal. Penjaga penjara juga mengambil foto dari usaha pelarian tersebut, yang membuktikan bahwa adalah mungkin bagi seorang pria dewasa untuk menyesuaikan dirinya dalam sebuah koper kecil. Arjona ditangkap hampir seketika.

Pada bulan Oktober 2016, seorang wanita berusia 22 tahun yang bernama Tonya Renee Carver ditangkap setelah dia mencoba untuk membantu ayahnya menyelinap keluar dari penjara. Dia dituduh sebagai komplotan karena dia mengemudikan mobil meninggalkan penjara tersebut, namun dia mengklaim dia berpikir ayahnya telah dibebaskan dan tidak tahu dia akan melarikan diri.

Ayah dari wanita itu, Dennis Carver, telah menelepon putrinya dan memintanya untuk menjemputnya sekitar enam mil dari penjara, lapor New York Daily News. Namun, duo ini tertangkap hanya beberapa jam setelah Carver berhasil lolos, dan keduanya kemudian ditangkap.

Masih belum jelas bagaimana Carver berhasil melarikan diri dari penjara atau bagaimana pasangan itu ditangkap setelah dia melarikan diri, tapi diperkirakan bahwa Carver melarikan diri karena dia bekerja sebagai pekerja pemeliharaan di lapangan dan melarikan diri ketika dia melihat peluang tersebut. Carver baru saja divonis 20 bulan karena pencurian kendaraan bermotor, lapor New York Daily News. Putrinya kemudian dibebaskan dengan jaminan.

Mungkin salah satu kasus pelarian penjara yang paling terkenal terjadi pada musim panas tahun 2015, ketika dua terpidana, Richard Matt dan David Sweat melarikan diri dari penjara di New York berkat bantuan Joyce Mitchell, yang bekerja di penjara tersebut dan memberi mereka alat yang mereka butuhkan untuk melarikan diri.

Mitchell dikatakan memiliki hubungan dengan salah satu narapidana dan akan membelikan mereka alat dari sebuah toko perkakas, kemudian menyelundupkannya ke penjara dengan bantuan penjaga lain, dan akhirnya memberikannya kepada para narapidana. Trio ini memiliki rencana yang sangat matang, yang kemudia juga terlibat dalam pembunuhan suami Mitchell, Lyle.

Setelah pasangan itu keluar dari penjara, rencananya adalah Mitchell membawa mereka ke mobilnya dan kembali ke rumahnya, di mana mereka akan membunuh suaminya setelah memberinya dua pil tidur. Namun pada menit terakhir, Mitchell mengundurkan diri.

"Dia berpikir sesuatu yang seharusnya tidak pernah dia mulai, tetapi dia melakukannya dan dia membayar perbuatannya sekarang, dan dia menyadari bahwa dia membuat kesalahan yang mengerikan," kata pengacaranya, Stephen Johnston, seperti dilansir CNN.

Mitchell menyadari bahwa dia mencintai suaminya dan tidak ingin hidup tanpanya, jadi dia tidak pernah muncul untuk menjemput orang-orang dari penjara setelah mereka melarikan diri. Orang-orang itu masih melarikan diri dengan berjalan kaki dan itu membutuhkan tiga minggu sebelum akhirnya mereka tertangkap oleh polisi. Matt akhirnya ditembak mati, sementara Sweat ditangkap.

Mitchell dijatuhi hukuman dua dan sepertiga sampai sepertujuh tahun penjara karena keterlibatannya dalam membantu kedua tahanan tersebut melarikan diri, dan ditahan di sebuah penjara keamanan maksimum di New York. Baru-baru ini, dia telah meminta grasi dari hukumannya setelah hanya dijatuhi hukuman beberapa bulan.