Kaskus

News

DistrikNasionalAvatar border
TS
DistrikNasional
Gagap Pemerintah Pada Tsunami Banten-Lampung
Gagap Pemerintah Pada Tsunami Banten-Lampung
Sumber : kabarjitu.com
 
Publik sontak terkejut mendengar ada sebuah gelombang pasang menerjang Anyer dan Lampung. Gelombang pasang besar menghantam titik-titik pusat keramaian di pantai tanpa didahului oleh sebuah gempa besar, tanpa peringatan dini sebelumnya.
 
BMKG pun sempat memastikan bahwa tidak ada Tsunami di Anyer, hanya sebuah gelombang pasang, sehingga meminta masyarakat tenang. Pasalanya, BMKG tak mencatat ada  gempa yang menyebabkan tsunami malam itu. Gelombang air yang menerjang bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang, seperti dikutip dari keterangan resmi BMKG.

Gagap Pemerintah Pada Tsunami Banten-Lampung
 Sumber : Twitter @infoBMKG

Bahkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pun sempat salah dan merevisi kabar yang dia tweet-kan.
 
Gagap Pemerintah Pada Tsunami Banten-Lampung
Sumber : Twitter @Sutopo_PN

 Awalnya Sutopo memastikan kejadian tersebut hanyalah gelombang pasang akibat bulan purnama yang menyebabkan banjir rob, bukan sebuah gelombang tsunami, sebab menurut dia tidak ada gerakan seismik yang tercatat menghasilkan gelombang tsunami sebagaimana yang dikabarkan. 

Gagap Pemerintah Pada Tsunami Banten-Lampung
Sumber : Twitter @Sutopo_PN
 
Sutopo mengimbau masyarakat untuk tenang. Waktu berselang, Sutopo pun merevisi pernyataan dirinya dan membenarkan adanya tsunami di daerah Banten dan Lampung. 
 
Kejadian gelombang pasang atau tsunami yang meluluhlantakkan Banten dan Lampung itu diluar prediksi. Gelombang pasang itu seketika menghantam banyak resort yang ramai dikunjungi oleh wisatawan yang sedang menikmati liburan Natal dan Tahun Baru, dan banyak memakan korban. Hal ini bukti lalainya pemerintah dalam memberikan peringatan, bahkan terkesan salah dalam memberi statement.
 
BMKG sempat berdalih soal statement-nya soal gelombang pasang. BMKG mencoba mencari pembenaran dengan menjelaskan bahwa ada aktivitas vulkanik Gunung Krakatau yang menyebabkan tremor sehingga memicu kemunculan gelombang tersebut, juga ada sebuah erupsi yang dimuntahkan Gunung Krakatau sehingga memicu permukaan air laut naik, sehingga menimbulkan Tsunami.
 
Sutopo menjelaskan hingga hingga 23 Desember pukul 07.00 WIB, data sementara dampak tsunami di Selat Sunda mencapai 43 orang meninggal dunia. Sebanyak 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang. Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak. (Sumur)
 
Netizen pun banyak yang bereaksi soal kesalahan yang dilakukuan pemerintah soal peringatan dini tsunami yang tidak berfungsi, juga akurasi analisa oleh BMKG yang salah.
 
Netizen juga ada yang berupaya untuk membela Sutopo soal kesalahan data yang dia sampaikan karena didasari oleh Analisa BMKG. BMKG dinilai sebagai biang keladi kesalahan informasi yang tersebar atas kejadian yang menimpa wilayah Banten dan Lampung, dan banyak orang yang merasa tertipu dengan informasi yang diberikan BMKG itu.

Gagap Pemerintah Pada Tsunami Banten-Lampung
Sumber : Twitter @AchanulQosasi
 
Dari kejadian tersebut, mari kita telisik lebih dalam sebuah kejadian yang sempat menghebohkan juga pernah terjadi di laut Banten.
 
Pada 9 Juli lalu sempat tejadi kehebohan di perairan Banten, hal tersebut berkaitan dengan bocor dan meledaknya Jaringan Pipa Gas Bawah Laut milik Perusahaan China National Offshore Oil Corporation. Boleh jadi golombang pasang ini berkaitan dengan adanya kembali kebocoran Jaringan Pipa Bawah Laut, sehingga kejadian itu luput dari pantauan BMKG. ([url= [url]https://finance.detik.com/energi/d-4105812/pipa-gas-yang-bocor-di-perairan-banten-milik-perusahaan-china]Sumur[/url][/url])
 
Apapun yang menjadi pemicu gelombang pasang di Anyer dan Lampung, yang jelas pemerintah seharusnya memperbaiki system peringatan dini mengenai potensi terjadinya bencana, sehingga tidak gegabah dalam memberikan penyiaran kepada publik.
 
Peringatan dini mengenai bencana sangatkan penting untuk disebarkan secara jernih dan benar, karena menyangkut keselamatan banyak orang.
 
Seharusnya pemerintah menyajikan hal yang benar, sehingga masyarakat dapat waspada dengan segala kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Hal itu dilakukan demi menghindari korban jiwa.
 
Pemerintah seharusnya bisa belajar dari kejadian tsunami di Banten dan Lampung, bahwa tsunami tidak melulu didahului oleh gempa, dan responsif dalam memberikan sinyal evakuasi.
2
4.5K
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan