- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Harapan Nuansa Magenta


TS
pandirberomansa
Harapan Nuansa Magenta
Part I
Pertama, saya agak bingung untuk bagaimana gaya penulisan saya dalam membagikan tulisan ini. karena jujur, saya selama mungkin dari 5 tahun kemarin hanya menjadi pembaca tanpa membuat akun kaskus itu sendiri. jadi apabila ada kesalahan dalam saya menulis, menanggapi, atau sekedar menyimpan tulisan ini. harap untuk bimbing saya untuk tetap dapat meneruskan tulisan saya dan dalam aturan yang ada di forum ini.
Perkenalkan, panggil saja Aldi. mahasiswa berumur 20th salah satu jurusan teknik, di salah satu universitas yang ada salah satu kota di provinsi jawa barat. unik saya, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi saya berada di satu wilayah saja, hingga teman - teman saya mengejek saya dengan kalimat "gabosen di sekolah disitu - situ mulu? kurang jauh maneh, seengganya ke wilayah sebelah kek!" tapi ada untung kurangnya, untungnya prosesi akademik gabanyak halangan (baca:malas) karena jarak, ruginya kurang eksplor keluar wilayah.
Cerita ini sedang saya alami, dan besar harapan dengan tulisan ini saya bisa bertukar sudut pandang. karena disini menulis, saya bukan ingin belajar jadi penulis, tetapi untuk mencurahkan apa yang ada di isi hati. semoga tulisan yang berantakan ini dapat mudah dipahami. juga maaf bila ada ketidak konsistenan gaya penulisan, karena dalam menulis keseharian lebih sering mengikuti bagaimana rasa mengajak.
Takdir yang harus terjadi, menyinggung aku sebagai manusia yang dipandang hebat untuk membawa pesan masyarakat, meninggalkan sorak bahagia pada putih abu, menuju pergulatan nalar pada ruang dialektika. kadang, ini dilema karena bertanya untuk apa, tapi karena merasa ini jiwa, maka harus selalu dilakukan dan berusaha.
Aku mulai bersinggungan dengan perkampusan dibulan juli 2016, karena di grup univ aku ada yang coba memantik untuk mengadakan kegiatan bakti sosial, singkat cerita aku tertarik karena harapan dengan ini aku bisa lebih mengenal dekat bagaimana karakter teman yang akan nantinya bersosial sehari - harinya. disitu aku langsung dijadikan panitia, dibidang Acara. total panitia ada 17 orang, dan mulai aku membaur.
Persiapan dilakukan sematang mungkin, dan akhirnya tiba saat hari-H dibulan agustus. pelaksanaannya cukup meriah, dan lumayan dapat banyak teman karena banyak teman - teman universitas hadir juga, bisa kenal orang ini dan itu. selesai acara kita lalu melaksanakan evaluasi, berbincang dengan panitia terkait kurangnya acara sebelumnya, juga proyeksi harus bagaimana dalam menghadapi dunia perkuliahan. setelahnya, ada perbincangan ringan dengan teman pertama dikampus, panggil saja Diar.
Aldi : ar, mane (kamu) di jurusan gimana? asyik kan?
Diar : yagitulah, enjoy aja sih gaterlalu dibawa fikiran, mane gimana?
Aldi : urang (aku) belum terlalu berbaur sih, soalnya lebih enak berbaur sama sefakultas, jadi nemunya sama yang rada gacor meskipun di grup jurusan juga rame, tapi belum nemu feelnya.
Diar : oh, yang penting mah jangan terlalu sendiri, harus banyak berbaur sama jangan cuma duduk di bangku kuliah ajasih.
Aldi : heem, soalnya emang urang bosenan juga jadi kayaknya ngisi kuliah sama aktifitas di keorganisasian kampus juga.
Diar : mantep - mantep lah, calon - calon presma kayaknya inimah hahaha
Aldi : hahaha gatau lah gimana nanti.
Dan perbincangan masih panjang dengan senda gurau. Singkat cerita, masuk ke masa pengenalan kampus, seperti biasanya. sepulang dari kampus, aku membuka hp dan ada pesan masuk dari seorang yang dulu pernah mengisi hati. panggil saja Ria
Ria : gimana kuliahnya? rame ga?
Aldi : yagitudeh
Ria : (Cerita dikampusnya)
Aldi : *read
Ria : Kamu cape ya?
Aldi : ngga sih, lagi seneng dengerin atau baca kamu cerita
Ria : kok gaditanggepin sih?
Aldi : Yang penting aku taukan kabar kamu gimana, ceria kamu sama kampus kamu gimana kan?
Ria : hehe iyasih, btw aku pengen telfon.
Aldi : agak maleman ya, pengen istirahat dulu wkwk
Ria : hehe iya
Lalu akhirnya agak malaman setelah isya, kami memutuskan telfonan.
Aldi : jadi kenapa?
Ria : ngga sih, hehe.
*diam cukup lama*
Ria : Aldi?
Aldi : Hmmm?
Ria : ......
Aldi : gimana Ri?
Ria : aku kangen
Agak kaget sih, tapi coba untuk menanggapi dengan santai.
Aldi : hehe
Ria : kok gitu aja sih responnya
Aldi : aku bingung ri, kalau sekedar bertemu aku juga pengen.
Ria : hihihi
Aldi : nahkan malah jadi kamu yang ketawa aja responnya.
Ria : aku jadi ikut bingung haha
Aldi : Btw, kamu gimana sama temen SMA kamu? sekampus kan? masih kontekan? *mencoba mengalihkan
Ria : ehiya, udah kurang sih. blablablabla
lalu dia cerita lagi, Ria ini orangnya sebenarnya gaterlalu terbuka, dia butuh bener - bener deket dulu biar bisa tau karakternya kaya gimana, agak kekanak - kanakan, dan manja. kalau secara perawakan, dia tinggi 160 an, mancung, sipit, badannya cenderung lebih dari ideal dikit. Hubungan aku sama Ria ini udah selesai, dari 2 bulan sebelum masuk kampus. tapi tetep kontekan, karena sayang sih masih, cuma karena beberapa hal kita lebih memilih untuk mengakhiri hubungan (semoga saja dilain waktu bisa menceritakan hal ini). keesokan harinya adalah hari pertama masuk kuliah, saat masuk kelas aku mencoba mengenali karakter teman - temanku, sekilas sebagian besar mudah bergaul dan senang bercanda, jadi aku tinggal menyesuaikan. Aku memilih untuk duduk paling depan, tipikal - tipikal maba yang so - soan pengen punya prestasi akademik yang bagus. setelah selesai kuliah, akhirnya aku pulang kerumah.
saat di lobby fakultas, tiba - tiba ada telfon masuk.
.... : Aldiiiiiiiii
deg, aku kaget dan seneng.
Pertama, saya agak bingung untuk bagaimana gaya penulisan saya dalam membagikan tulisan ini. karena jujur, saya selama mungkin dari 5 tahun kemarin hanya menjadi pembaca tanpa membuat akun kaskus itu sendiri. jadi apabila ada kesalahan dalam saya menulis, menanggapi, atau sekedar menyimpan tulisan ini. harap untuk bimbing saya untuk tetap dapat meneruskan tulisan saya dan dalam aturan yang ada di forum ini.
Perkenalkan, panggil saja Aldi. mahasiswa berumur 20th salah satu jurusan teknik, di salah satu universitas yang ada salah satu kota di provinsi jawa barat. unik saya, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi saya berada di satu wilayah saja, hingga teman - teman saya mengejek saya dengan kalimat "gabosen di sekolah disitu - situ mulu? kurang jauh maneh, seengganya ke wilayah sebelah kek!" tapi ada untung kurangnya, untungnya prosesi akademik gabanyak halangan (baca:malas) karena jarak, ruginya kurang eksplor keluar wilayah.
Cerita ini sedang saya alami, dan besar harapan dengan tulisan ini saya bisa bertukar sudut pandang. karena disini menulis, saya bukan ingin belajar jadi penulis, tetapi untuk mencurahkan apa yang ada di isi hati. semoga tulisan yang berantakan ini dapat mudah dipahami. juga maaf bila ada ketidak konsistenan gaya penulisan, karena dalam menulis keseharian lebih sering mengikuti bagaimana rasa mengajak.
Takdir yang harus terjadi, menyinggung aku sebagai manusia yang dipandang hebat untuk membawa pesan masyarakat, meninggalkan sorak bahagia pada putih abu, menuju pergulatan nalar pada ruang dialektika. kadang, ini dilema karena bertanya untuk apa, tapi karena merasa ini jiwa, maka harus selalu dilakukan dan berusaha.
Aku mulai bersinggungan dengan perkampusan dibulan juli 2016, karena di grup univ aku ada yang coba memantik untuk mengadakan kegiatan bakti sosial, singkat cerita aku tertarik karena harapan dengan ini aku bisa lebih mengenal dekat bagaimana karakter teman yang akan nantinya bersosial sehari - harinya. disitu aku langsung dijadikan panitia, dibidang Acara. total panitia ada 17 orang, dan mulai aku membaur.
Persiapan dilakukan sematang mungkin, dan akhirnya tiba saat hari-H dibulan agustus. pelaksanaannya cukup meriah, dan lumayan dapat banyak teman karena banyak teman - teman universitas hadir juga, bisa kenal orang ini dan itu. selesai acara kita lalu melaksanakan evaluasi, berbincang dengan panitia terkait kurangnya acara sebelumnya, juga proyeksi harus bagaimana dalam menghadapi dunia perkuliahan. setelahnya, ada perbincangan ringan dengan teman pertama dikampus, panggil saja Diar.
Aldi : ar, mane (kamu) di jurusan gimana? asyik kan?
Diar : yagitulah, enjoy aja sih gaterlalu dibawa fikiran, mane gimana?
Aldi : urang (aku) belum terlalu berbaur sih, soalnya lebih enak berbaur sama sefakultas, jadi nemunya sama yang rada gacor meskipun di grup jurusan juga rame, tapi belum nemu feelnya.
Diar : oh, yang penting mah jangan terlalu sendiri, harus banyak berbaur sama jangan cuma duduk di bangku kuliah ajasih.
Aldi : heem, soalnya emang urang bosenan juga jadi kayaknya ngisi kuliah sama aktifitas di keorganisasian kampus juga.
Diar : mantep - mantep lah, calon - calon presma kayaknya inimah hahaha
Aldi : hahaha gatau lah gimana nanti.
Dan perbincangan masih panjang dengan senda gurau. Singkat cerita, masuk ke masa pengenalan kampus, seperti biasanya. sepulang dari kampus, aku membuka hp dan ada pesan masuk dari seorang yang dulu pernah mengisi hati. panggil saja Ria
Ria : gimana kuliahnya? rame ga?
Aldi : yagitudeh
Ria : (Cerita dikampusnya)
Aldi : *read
Ria : Kamu cape ya?
Aldi : ngga sih, lagi seneng dengerin atau baca kamu cerita
Ria : kok gaditanggepin sih?
Aldi : Yang penting aku taukan kabar kamu gimana, ceria kamu sama kampus kamu gimana kan?
Ria : hehe iyasih, btw aku pengen telfon.
Aldi : agak maleman ya, pengen istirahat dulu wkwk
Ria : hehe iya
Lalu akhirnya agak malaman setelah isya, kami memutuskan telfonan.
Aldi : jadi kenapa?
Ria : ngga sih, hehe.
*diam cukup lama*
Ria : Aldi?
Aldi : Hmmm?
Ria : ......
Aldi : gimana Ri?
Ria : aku kangen
Agak kaget sih, tapi coba untuk menanggapi dengan santai.
Aldi : hehe
Ria : kok gitu aja sih responnya
Aldi : aku bingung ri, kalau sekedar bertemu aku juga pengen.
Ria : hihihi
Aldi : nahkan malah jadi kamu yang ketawa aja responnya.
Ria : aku jadi ikut bingung haha
Aldi : Btw, kamu gimana sama temen SMA kamu? sekampus kan? masih kontekan? *mencoba mengalihkan
Ria : ehiya, udah kurang sih. blablablabla
lalu dia cerita lagi, Ria ini orangnya sebenarnya gaterlalu terbuka, dia butuh bener - bener deket dulu biar bisa tau karakternya kaya gimana, agak kekanak - kanakan, dan manja. kalau secara perawakan, dia tinggi 160 an, mancung, sipit, badannya cenderung lebih dari ideal dikit. Hubungan aku sama Ria ini udah selesai, dari 2 bulan sebelum masuk kampus. tapi tetep kontekan, karena sayang sih masih, cuma karena beberapa hal kita lebih memilih untuk mengakhiri hubungan (semoga saja dilain waktu bisa menceritakan hal ini). keesokan harinya adalah hari pertama masuk kuliah, saat masuk kelas aku mencoba mengenali karakter teman - temanku, sekilas sebagian besar mudah bergaul dan senang bercanda, jadi aku tinggal menyesuaikan. Aku memilih untuk duduk paling depan, tipikal - tipikal maba yang so - soan pengen punya prestasi akademik yang bagus. setelah selesai kuliah, akhirnya aku pulang kerumah.
saat di lobby fakultas, tiba - tiba ada telfon masuk.
.... : Aldiiiiiiiii
deg, aku kaget dan seneng.
Diubah oleh pandirberomansa 24-12-2018 19:06


anasabila memberi reputasi
2
648
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan