- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Forget-me-not


TS
iridaceae
Forget-me-not
Halo, untuk kamu semua yang membaca tulisan ini.
Terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca.
Quote:

"when i lost everything, i had once descended into this state. There was nothing that could interest me, nothing that i desired. The only reason for me to continue living was to accomplish the mission life had given to me."
Quote:
Cerita ini adalah pesan terdalam ku untuknya, juga ucapan terima kasih atas semua hal yang telah ia berikan juga ambil dariku.
Semua karakter yang ada di cerita ini nama nya telah di rubah sehingga bila ada kesamaan nama tokoh cerita itu hanya kebetulan.
Semua karakter yang ada di cerita ini nama nya telah di rubah sehingga bila ada kesamaan nama tokoh cerita itu hanya kebetulan.
Enjoy.
Oh ya, selagi membaca mungkin bisa sambil mendengarkan lagu yang kuletakkan di setiap chapter untuk menyesuaikan perasaan 


Spoiler for Prologue:
Prologue
Hai Lyn.
Apa kabarmu pagi ini?
Semoga kamu dalam keadaan baik-baik saja, juga kiranya doaku sampai tuk dapat menemanimu.
Hari ini sudah memasuki bulan puasa, aku selalu suka dengan hadirnya bulan puasa.
Kenapa?
Bagiku Ramadhan merupakan saat dimana ku merenungkan banyak hal; tentang masa lalu, saat ini, dan hari esok.
Tentang masa lalu,
Aku ingat jelas kok, dulu kita bertemu di bulan ini.
"Hey, aku jose salam kenal" Sapamu ramah
Ku tersenyum kecil saat menulis, teringat suaramu saat itu.
Hai Lyn.
Hari ini, kalau ku boleh jujur. Aku sedang rindu, rindu sekali dengan senyum manismu.
Rasa rindu ini mendampingiku dalam menulis pesan untukmu.
Rasanya baru kemarin kita bertemu, saat kamu hadir dengan senyum polosmu yang angkuh.
Dulu kita selalu saling berdampingan. Baik di saat suka maupun duka.
Engkau yang banyak memerintah dengan senyum manjamu, aku yang selalu menggerutu tetapi tetap menuruti maumu.
Engkau yang banyak berceloteh tentang hari-harimu, aku yang diam memperhatikan celotehanmu.
Engkau di malam natalmu, aku di malam puasaku.
Kita memang berbeda baik dari hal kecil seperti; sifat, makanan kesukaan, hingga hal besar seperti masalah keyakinan.
Namun tak apa, perbedaan tersebut justru menjadi pewarna hari tersebut menjadi indah.
Untuk masa yang singkat itu, aku bersyukur.
Sangat bersyukur akan kesempatan untuk mengenalmu.
Wajahmu yang cantik, sifat manis, dan kecerdasanmu.
Aku yakin Tuhan sangat sayang terhadapmu,
Terlalu sayang padamu, sehingga kamu tidak tinggal di dunia ini begitu lama.
Tiga tahun lalu . . .
Kamu sudah pulang, kembali ke tempat yang kata mereka lebih baik.
Aku rasa itu hal yang benar, toh kamu tidak pernah kembali lagi kan? Mungkin kamu betah disana.
Sejak saat itu aku selalu sendiri terluka akibat kepulanganmu.
Hal yang baru kusadari saat sudah hilang, yang tidak bisa kembali lagi.
Hai lyn.
Tak banyak hal yang tersisa sejak saat itu.
Tak ada lagi celotehanmu, saat kita berbuka bersama di perkarangan masjid.
Celotehanmu yang polos dan terkadang egois itu
Tak ada lagi kebiasaan, serta selera lagumu yang aneh itu.
Lagu anehmu yang justru menjadi selera musikku
Waktu terus berjalan.
Perlahan aku mulai melupakan berbagai hal tentangmu.
Perasaanku pun mulai pudar.
Tapi, aku tak akan pernah lupa
Bagaimana kamu selalu ada disampingku saat aku masih bodoh dan egois.
Bagaimana kamu selalu mempercayaiku, yang tak pernah percaya dengan diri sendiri.
Bagaimana dirimu yang egois dan menyebalkan itu selalu mengarahkanku sesuai keinginanmu
Hai lyn
Terlepas dari pelajaran dan kenangan, kamu juga mewariskanku impianmu.
Impian yang sepele mungkin, tapi buatku itu adalah segalanya.
Seiring berjalanya waktu, impianmu pun menjadi impianku, kenapa?
Karena bagiku itu adalah caraku untuk berjalan ke depan, sembari tetap mengingatmu.
Aku berjuang Lyn, sangat berjuang ...
Aku mencoba berubah, menjadi pribadi yang lebih baik,
Aku coba tuk meninggalkan zona nyamanku,
Aku sibukkan diri karena tak ingin berduka terlalu lama.
Aku berdoa, tidak egois doaku,
Aku tak pernah meminta bahagia,
Aku hanya ingin agar aku bisa memenuhi impian tersebut
Tapi yah... Sekali lagi aku tersadarkan, realita tak seindah itu.
Tidak semua kerja keras seseorang, berhasil mengantarkanya ke impian.
Aku mungkin berhasil meraih beberapa hal yang bagi orang lain itu hebat.
Banyak kok yang memuji, banyak kok yang bangga padaku, tapi tetap saja itu tidak merubah fakta bahwa aku gagal memenuhi impian itu.
Rasa gagal ini sangat menyakitkan, tapi tak apa Ini tidak seberapa jika dibandingkan sakit yang kurasakan di hari kepulanganmu.
Tak apa lyn, selama aku masih punya harapan, aku yakin aku masih bisa bangkit lagi kok.
Tidak peduli seberapa sering ku terjatuh atau gagal.
Doakan aku ya.
Semoga aku bisa memenuhi impian mu yang menjadi impian kita hehe.
Peluk hangat dariku
Yang mencintaimu tanpa syarat
9 September 2018
Hai Lyn.
Apa kabarmu pagi ini?
Semoga kamu dalam keadaan baik-baik saja, juga kiranya doaku sampai tuk dapat menemanimu.
Hari ini sudah memasuki bulan puasa, aku selalu suka dengan hadirnya bulan puasa.
Kenapa?
Bagiku Ramadhan merupakan saat dimana ku merenungkan banyak hal; tentang masa lalu, saat ini, dan hari esok.
Tentang masa lalu,
Aku ingat jelas kok, dulu kita bertemu di bulan ini.
"Hey, aku jose salam kenal" Sapamu ramah
Ku tersenyum kecil saat menulis, teringat suaramu saat itu.
Hai Lyn.
Hari ini, kalau ku boleh jujur. Aku sedang rindu, rindu sekali dengan senyum manismu.
Rasa rindu ini mendampingiku dalam menulis pesan untukmu.
Rasanya baru kemarin kita bertemu, saat kamu hadir dengan senyum polosmu yang angkuh.
Dulu kita selalu saling berdampingan. Baik di saat suka maupun duka.
Engkau yang banyak memerintah dengan senyum manjamu, aku yang selalu menggerutu tetapi tetap menuruti maumu.
Engkau yang banyak berceloteh tentang hari-harimu, aku yang diam memperhatikan celotehanmu.
Engkau di malam natalmu, aku di malam puasaku.
Kita memang berbeda baik dari hal kecil seperti; sifat, makanan kesukaan, hingga hal besar seperti masalah keyakinan.
Namun tak apa, perbedaan tersebut justru menjadi pewarna hari tersebut menjadi indah.
Untuk masa yang singkat itu, aku bersyukur.
Sangat bersyukur akan kesempatan untuk mengenalmu.
Wajahmu yang cantik, sifat manis, dan kecerdasanmu.
Aku yakin Tuhan sangat sayang terhadapmu,
Terlalu sayang padamu, sehingga kamu tidak tinggal di dunia ini begitu lama.
Tiga tahun lalu . . .
Kamu sudah pulang, kembali ke tempat yang kata mereka lebih baik.
Aku rasa itu hal yang benar, toh kamu tidak pernah kembali lagi kan? Mungkin kamu betah disana.
Sejak saat itu aku selalu sendiri terluka akibat kepulanganmu.
Hal yang baru kusadari saat sudah hilang, yang tidak bisa kembali lagi.
Hai lyn.
Tak banyak hal yang tersisa sejak saat itu.
Tak ada lagi celotehanmu, saat kita berbuka bersama di perkarangan masjid.
Celotehanmu yang polos dan terkadang egois itu
Tak ada lagi kebiasaan, serta selera lagumu yang aneh itu.
Lagu anehmu yang justru menjadi selera musikku
Waktu terus berjalan.
Perlahan aku mulai melupakan berbagai hal tentangmu.
Perasaanku pun mulai pudar.
Tapi, aku tak akan pernah lupa
Bagaimana kamu selalu ada disampingku saat aku masih bodoh dan egois.
Bagaimana kamu selalu mempercayaiku, yang tak pernah percaya dengan diri sendiri.
Bagaimana dirimu yang egois dan menyebalkan itu selalu mengarahkanku sesuai keinginanmu
Hai lyn
Terlepas dari pelajaran dan kenangan, kamu juga mewariskanku impianmu.
Impian yang sepele mungkin, tapi buatku itu adalah segalanya.
Seiring berjalanya waktu, impianmu pun menjadi impianku, kenapa?
Karena bagiku itu adalah caraku untuk berjalan ke depan, sembari tetap mengingatmu.
Aku berjuang Lyn, sangat berjuang ...
Aku mencoba berubah, menjadi pribadi yang lebih baik,
Aku coba tuk meninggalkan zona nyamanku,
Aku sibukkan diri karena tak ingin berduka terlalu lama.
Aku berdoa, tidak egois doaku,
Aku tak pernah meminta bahagia,
Aku hanya ingin agar aku bisa memenuhi impian tersebut
Tapi yah... Sekali lagi aku tersadarkan, realita tak seindah itu.
Tidak semua kerja keras seseorang, berhasil mengantarkanya ke impian.
Aku mungkin berhasil meraih beberapa hal yang bagi orang lain itu hebat.
Banyak kok yang memuji, banyak kok yang bangga padaku, tapi tetap saja itu tidak merubah fakta bahwa aku gagal memenuhi impian itu.
Rasa gagal ini sangat menyakitkan, tapi tak apa Ini tidak seberapa jika dibandingkan sakit yang kurasakan di hari kepulanganmu.
Tak apa lyn, selama aku masih punya harapan, aku yakin aku masih bisa bangkit lagi kok.
Tidak peduli seberapa sering ku terjatuh atau gagal.
Doakan aku ya.
Semoga aku bisa memenuhi impian mu yang menjadi impian kita hehe.
Peluk hangat dariku
Yang mencintaimu tanpa syarat
9 September 2018

Diubah oleh iridaceae 25-12-2018 14:28


anasabila memberi reputasi
6
2.1K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan