noisscatAvatar border
TS
noisscat
Soal Program Pelatihan di Xinjiang, Simak Penjelasan Kedubes China
Kamis 20 Desember 2018, 13:41 WIB

Jakarta - Beberapa hari terakhir ini, program pelatihan dan pendidikan vokasi yang d ilaksanakan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di wilayah Xinjiang mendapat perhatian luas dari masyarakat Indonesia. Seperti apa sebenarnya program tersebut dan apa tujuannya? Juru bicara Kedutaan Besar (Kedubes) RRT untuk Indonesia, Xu Hangtian memberikan penjelasan lengkap mengenai program tersebut.

Mengawali penjelasannya, Xu Hangtian menyatakan Tiongkok merupakan negara multisuku dan multiagama. Hak-hak kebebasan beragama dan kepercayaan warga negara Tiongkok dijamin Undang-undang Dasar. Pemerintah Tiongkok, berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, memberikan perlindungan kepada setiap warga negaranya, termasuk Muslim suku Uighur di Xinjiang untuk menjalankan kebebasan beragama dan kepercayaan.

Dalam siaran pers yang diterima detikcom , Kamis (20/12/2018), jubir Kedubes RRT menjelaskan bahwa selain suku Uighur, ada 10 suku di Xinjiang yang mayoritasnya menganut agama Islam , dengan jumlah penduduk sekitar 14 juta. Ada 24,4 ribu masjid di wilayah Xinjiang, atau sekitar 70% dari jumlah total masjid di seluruh Tiongkok, jumlah masjid per kapita berada di jajaran terdepan di dunia. Jumlah ulama ada 29 ribu orang, sekitar 51% dari jumlah total di seluruh negara.

Lebih lanjut disebutkan bahwa di Xinjiang, ada 103 ormas agama Islam, mengambil porsi 92% dari seluruh ormas agama di Xinjiang. Didirikan pula beberapa pesantren dan madrasah.
Setiap tahun, pemerintah lokal mengatur penerbangan charter untuk mengangkut ribuan Muslim menunaikan ibadah haji ke Mekkah dan menyediakan staf dokter, tukang masak, pemandu, penerjemah dan sebagainya untuk memberikan layanan sepanjang perjalanan.
Kitab Suci Al Quran dan serangkaian koleksi dari Al-Sahih Muhammad Ibn-Ismail al-Bukhari juga telah diterjemahkan dan dipublikasikan dalam bahasa Mandarin, Uighur, Kazak, Kirgiz dan bahasa lainnya di Tiongkok.

Disebutkan bahwa akibat pengaruh ekstremisme keagamaan internasional, ekstremisme keagamaan telah tumbuh dan menyebar luas di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir ini. Oknum ekstremis dan teroris telah merancang dan melakukan tindakan kekerasan dan teror sebanyak ribuan kali di Tiongkok, termasuk kerusuhan tanggal 5 Juli 2009 di Urumqi yang mengakibatkan 197 korban jiwa dan lebih dari 1700 orang teluka; serangan teror di stasiun kereta api Kunming pada tanggal 1 Maret 2014 yang mengakibatkan 31 orang tewas dan 141 orang terluka.


Selain itu, mereka juga merancang dan melaksanakan sejumlah tindakan kekerasan dan teror yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian harta benda yang luar biasa besarnya, antara lain serangan kekerasan dan teror di Urumqi pada 22 Mei 2014, di Shanshan pada 26 Juni 2013, di Shache pada 28 Juli 2014, di Baicheng pada 18 September 2015.

Masyarakat dari berbagai suku di Xinjiang sama-sama merasa marah dan mengecam kejahatan teroris. Dalam surat kepada pemerintah daerah oleh anak seorang polisi Uighur yang gugur saat menjalankan tugas, berbunyi bahwa saya berharap Pemerintah dapat secara tegas memberantaskan tindak pindana kekerasan dan teror sampai tuntas supaya tidak ada anak lagi yang membesar tanpa pendampingan ayahnya.

"Terorisme dan ekstremisme adalah musuh manusia. Dengan menyerap pengalaman komunitas internasional dalam melawan terorisme, Tiongkok telah mengambil serangkaian langkah deradikalisasi," tutur jubir Kedubes RRT dalam statemennya.
Disebutkan bahwa di sebagian daerah di Xinjiang, sejumlah penduduk masih kurang menguasai bahasa mandarin, kesadaran dan ilmu pengetahuan hukum terbatas, keterampilan kerja mereka pun tidak memadai untuk mendapatkan kerja sehingga sangat rentan akan penghasutan dan instigasi oleh terorisme dan ekstremisme.


Berdasarkan situasi ini, pemerintah daerah menyediakan program pelatihan dan pendidikan vokasi gratis kepada sebagian orang yang terdampak oleh pemikiran ekstremisme.
Konten pelajarannya adalah bahasa mandarin, ilmu pengetahuan hukum, keterampilan kerja dan pendidikan deradikalisasi.
Kursus yang disediakan oleh lembaga pelatihan dan pendidikan vokasi itu termasuk produksi pakaian dan topi, pengolahan makanan, perakitan produk elektronik, tipografi dan pencetakan, e-commerce dan lain-lain. Para pelajar dapat mengambil satu atau dua kursus sesuai dengan keinginan dan kondisi diri sendiri.

Selama masa pelatihan, para pelajar dibayar gaji. Kebiasaan kehidupan normal mereka dihormati dan dilindungi berdasarkan latar belakang etnis dan agamanya. Setelah para pelajar lulus, institut ini akan merekomendasikannya kepada perusahaan lokal sesuai dengan keterampilan kerja mereka, supaya para lulusan mendapat pekerjaan dan menjadi kaya. Praktek ini membuktikan bahwa pelatihan vokasional merupakan tindakan efektif di Xinjiang untuk menghapuskan lingkungan dan tanah terorisme dan ekstremisme, dan juga mencegah kejahatan kekerasan dan teror.

Jubir Kedubes RRT menyatakan bahwa hingga saat ini, tindakan antiteroris komprehensif di Xinjiang telah mendapat hasil nyata. Selama 21 bulan ini, tak pernah terjadi serangan teroris dan kekerasan di Xinjiang, jumlah perkara tindak pidana dan gangguan keamanan umum menurun secara drastis. Kondisi keamanan umum di Xinjiang membaik signifikan, penyebaran ekstremisme keagamaan terkendali efektif.

Stabilitas sosial mempercepat pembangunan ekonomi. Pertumbuhan PDB Xinjiang pada tahun 2017 mencapai 7.6 persen. Pada bulan Januari sampai September tahun ini, Xinjiang mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara sebanyak 132 juta orang, bertumbuh 40 persen dibandingkan waktu sama tahun yang lalu.

"Sekarang Xinjiang semakin indah dan aman. Penduduk setempat tak perlu takut-menakut lagi, bisa berjalan-jalan, belanja, makan bersama dan bertamasya dengan tenang hati. Kepercayaan beragama setiap suku di Xinjang termasuk Uighur dilindungi pemerintah dengan lebih baik," demikian disampaikan jubir Kedubes RRT.

"Tiongkok dan Indonesia merupakan tetangga baik, teman baik dan mitra baik. Kita selalu saling mendukung dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan besar masing-masing. Kami yakin bahwa jika telah diketahui keadaan nyata Xinjiang, teman-teman Indonesia akan lebih memahami dan mendukung tindakan yang diambil pemerintah Tiongkok untuk memerangi terorisme dan ekstremisme, menjaga stabilitas sosial dan keamanan masyarakat di Xinjiang," kata jubir tersebut.

Disebutkan bahwa dalam beberapa tahun ini, Kedutaan Besar Tiongkok terus-menerus menulis artikel di media Indonesia untuk memperkenalkan keadaan Xinjiang, mengundang tokoh-tokoh agama dan jurnalis Indonesia untuk berkunjung ke Xinjiang dan provinsi-provinsi yang lain.

"Seperti apa yang mereka lihat, penduduk Xinjiang dari berbagai suku dan muslim lain di Tiongkok sedang hidup dan bekerja dengan bahagia. Kami menyambut lebih banyak teman-teman Indonesia mengunjungi, melihat dan mengenal Tiongkok yang nyata," tandasnya.

https://m.detik.com/news/internasion...-kedubes-china




#Ditemui Kemlu RI, Dubes China Janji Beri Kabar Kondisi Suku Uighur

Kamis 20 Desember 2018, 19:32 WIB

Jakarta - Kondisi masyarakat suku Uighur di China jadi sorotan publik di Indonesia belakangan ini. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) meminta China terbuka soal kondisi suku Uighur.

"Dalam hal ini Kedubes RTT (Republik Rakyat Tiongkok) juga menyampaikan komitmen RRT terhadap perlindungan HAM, dan sependapat bahwa informasi mengenai kondisi masyarakat Uighur perlu diketahui oleh publik," kata jubir Kemlu Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers di Tjikini Lima Restaurant & Cafe, Jl Cikini 1, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018).

Pertemuan antara perwakilan Kemlu dan perwakilan Kedubes China berlangsung pada Senin (17/12). Kemlu menyampaikan kepada Kedubes China bahwa isu muslim Uighur sangat menjadi perhatian publik di Indonesia.

"Dalam kesempatan tersebut juga Kemlu menegaskan, sesuai dengan deklarasi universal HAM PBB, kebebasan beragama dan kepercayaan merupakan hak asasi manusia dan dalam kaitan ini merupakan tanggung jawab setiap negara untuk menghormatinya," kata Arrmanatha.
Kedubes China berjanji akan terbuka mengenai kondisi masyarakat suku Uighur di Xinjiang, walau sebenarnya itu merupakan kebijakan dalam negeri China.

"Walaupun ini merupakan isu dalam negeri di RRT, Kemlu mencatat keinginan dari Kedubes RRT di Jakarta untuk terus memperluas komunikasi dengan berbagai kelompok di Indonesia dan termasuk masyarakat madani untuk menyampaikan mengenai kondisi masyarakat Uighur di RRT.

Jadi itu yang dapat saya sampaikan dalam konteks mengenai kebebasan untuk memeluk agama dan kepercayaan di dalam konteks di RRT," papar Arrmanatha.
Juru bicara Dubes China untuk Indonesia, Xu Hangtian, telah memberikan pernyataan tertulis mengenai kondisi suku Uighur. Dia menjelaskan pula soal program pelatihan dan pendidikan vokasi yang dilaksanakan pemerintah RRT di wilayah Xinjiang.

https://m.detik.com/news/berita/4352...si-suku-uighur
••••••

Bangsa Uighur adalah keturunan klan Turki yang hidup di Asia Tengah, terutama di propinsi Cina, Xinjiang. Namun, sejarah etnis Uighur menyebut daerahnya itu Uighuristan atau Turkestan Timur.

Orang Uighur berbeda ras dengan Cina-Han. Mereka lebih mirip orang Eropa Kaukasus, sedang Han mirip orang Asia. Bangsa Uighur memiliki sejarah lebih dari 4.000 tahun. Sepanjang itu, mereka telah mengembangkan kebudayan uniknya, sistem masyarakat, dan banyak menyumbang dalam peradaban dunia




Partai Islam Turkistan (PIT ), atau Gerakan Islam Turkistan (GIT ), yang awalnya dikenal sebagai Gerakan Islam Turkestan Timur ( GITT ), dan nama lainnya, adalah sebuah organisasi separatis dan teroris Islam yang dibentuk oleh para militan Uighur di barat Tiongkok. Tujuan mereka adalah kemerdekaan Turkestan Timur dari Tiongkok. Menurut pemerintah Tiongkok, kelompok tersebut adalah sebuah gerakan separatis garis keras dan seringkali melancarkan serangan-serangan teroris di Xinjiang.

Menurut laporan Tiongkok yang diterbitkan pada 2002, antara 1990 dan 2001 GITT dikabarkan melakukan lebih dari 200 tindak terorisme, yang mengakibatkan sekitar 162 orang tewas dan lebih dari 440 orang luka-luka. Sejak serangan 11 September , kelompok tersebut dicap sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa, Kirgizstan, (Partai Islam Turkistan Timur, Organisasi untuk Pembebasan Turkistan TImur, dan partai Islam Turkistan dinyatakan melanggar hukum oleh Pengadilan Distrik Lenin di Kirgiztan dan Pengadilan Tertinggi-nya pada November 2003. Kazakhstan, Rusia, Uni Emirat Arab, Britania Raya ,Tiongkok, dan Amerika Serikat. Pakistan mengecam kelompok tersebut.
Cabang Rusia-nya Partai Islam Turkistan di Suriah aktif dalam Perang Saudara Suriah.

Selengkapnya :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Part...slam_Turkistan

Gak semua warga suku uighur adalah radikal dan teroris.. Tapi berdasarkan sejarah separatis disana adalah klan turki (termasuk suku uighur) maka pemerintah cina mengambil jalan dgn deradikalisasi terhadap suku uighur.

Diubah oleh noisscat 22-12-2018 01:03
6
5K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan