3.  Misi Buruh Asing


sumber: vice.com

Belakangan diketahui kalau Rezim Kim Jong-Un mengirimkan beberapa buruh mereka secara diam diam untuk dipekerjakan di hampir 45 negara di seluruh dunia termasuk Uni Eropa dan Rusia guna untuk membiayai program rudal mereka. Khusus untuk Rusia tersebut untuk membangun stadion menjelang Piala Dunia 2018 nanti. 

Meksipun mereka dikirim begitu saja denga gaji yang rendah,  baik polisi mata-mata maupun tentara tidak mengawasi para pekerja untuk mencegah mereka melarikan diri. Hal ini memberikan kesempatan bagi warga Korea Utara untuk membelot dengan mudahnya.

5.  Laut Jepang


sumber: travelblog.org

Laut jepang selain berbatasan dengan Jepang juga berbatasan dengan Rusia dan Korea Selatan yang menjadikan tempat ini cukup strategies untuk melarikan diri bagi para pembelot. Salah satu masalah terbesar melalui rute ini adalah diperlukan kapal untuk berhasil menyeberang ke Jepang atau Korea Selatan. 

Selain itu juga, perjalanan ke negara manapun melalui Laut Jepang memakan waktu yang relatif lebih lama. Meskipun begitu sudah ada beberapa orang yang sukses melalui rute ini.

6.  Laut Kuning

sumber: rfa.org

Seperti Laut Jepang, Laut Kuning ini adalah lautan yang menjadi pembatas bagi Korea Utara dan Selatan. Salah satu keuntungannya dibanding laut jepang adalah rute ini terbilang pendek dan mudah dilewati dengan catatan kalau pembelot tersebut adalah perenang yang cukup handal, karena tempat ini dijaga sangat ketat oleh Angkatan Laut Korea Utara jadi dengan kapal bukanlah opsi yang bisa dipilih.

7. Korps Diplomatik Korea Utara


sumber:telegraph.co.uk

Nah kalau yang ini nih, khusus buat orang orang penting atau kalangan atas yang nggak suka dengan Korea Utara . Staf kedutaan aka Korps Diplomatik Korea Utara ini mendapat gaji yang sangat rendah sehingga mereka terpaksa membeli peralatan kantor bekas di kantor mereka. Kurangnya dana tampaknya berasal dari perintah Korea Utara yang meyakini bahwa semua kedutaan dapat membiayai diri sendiri kapanpun memungkinkan .

Selama bertahun-tahun, ada banyak pembelotan dari kalangan atas. Misalnya, pada tahun 2016, seorang diplomat senior Korea Utara, istrinya, dan anak-anaknya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan untuk membelot ke Korea Selatan dari Inggris.