k0p14kAvatar border
TS
k0p14k
Melon ke pink, kebijakan pemerintah dan kegalauan masyarakat kecil.
kagak usah basa basi bre,..... emoticon-Wakaka

Tidak hanya pada sektor usaha, pada skala rumah tangga bahan bakar sangat diperlukan. Alternatif yang ada saat ini hanya gas. Selain mereka yang masih menggunakan bahan bakar kayu untuk membuat asap dapur tetap mengepul.
Spoiler for mulustrasi:


Bahan bakar gas saat ini menjadi prioritas. Setelah minyak tanah yang dulunya masih menjadi bahan bakar utama, keberadaannya di pasaran sudah berkurang. Ada, tetapi sulit untuk dijumpai.

Kali ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru secara perlahan namun pasti. Berupa konversi tabung melon ke pink. Konversi ini, sama halnya seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Ketika masyarakat masih mengandalkan minyak tanah. Minyak tanah menjadi langka. Akibat dari konversi menuju tabung gas.  Masyarakat mengantri di pangkalan hanya untuk mendapatkan minyak tanah. 

Spoiler for antri boyy:



Konversi ini kembali terjadi. Dimana pemerintah mulai menerbitkan tabung pink sebagai “pengganti” tabung melon. Akhirnya masyarakat membludak dan mengantri untuk jatah tabung melon. Karena kebutuhan masyarakat saat ini masih mengandalkan tabung melon. Sedangkan ketersediaan tabung melon berkurang. Bahkan di beberapa daerah sempat terjadi kelangkaan.

Spoiler for antri mas:


 
Tak pelak kebijakan ini menimbulkan polemik di masyarakat, apa saja itu ?
 
1 harga

Spoiler for 1:


Harga sebuah tabung gas melon dipasaran. saat ini, untuk isinya saja berfariasi. Apabila membelinya di tingkat pangkalan sampai ke pengecer harganya antara 17-20 ribu rupiah. Bahkan, ada yang menjualnya seharga 25 ribu apabila masuk ke pelosok daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Sedangkan, harga sebuah tabung pink isinya saja. biasa dijual seharga 70-75 ribu, tergantung dimana mendapatkannya. Semakin jauh dari sumber (pangkalan) dan semakin masuk kedalam pelosok. Maka harganya semakin mahal. Harga tabung, dengan selisih jauh ini membuat masyarakat yang dulunya sudah mendapatkan bahan bakar dengan harga “subsidi” mulai kesulitan apabila harus membeli tabung pink.

Kenapa pemerintah tidak dari dulu mengeluarkan kebijakan tabung pink ini, agar tidak ada kebijakan tabung melon. Ketika konversi dari minyak tanah menuju gas. Lebih efektif bukan.
 
2 merugikan pangkalan dan masyarakat.

Spoiler for 2:


Kebijakan ini, tentunya sangat merugikan pangkalan dan juga masyarakat. Apalagi pangkalan yang selama ini masih menjual dan memasarkan tabung melon. Pengurangan jatah sudah pasti akan terjadi. Dari sebelumya bisa mendapatkan jatah sekian untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Saat ini dikurangi, karena kebijakan pemerintah untuk konversi ini. Dari tabung melon menuju tabung pink.

Kemudian, apabila implementasi tabung pink diharuskan dan tabung melon tidak lagi dipasok. Bagaimana solusi pangkalan yang memiliki stok tabung melon kosong dengan jumlah banyak. Bagaimana kebijakan penukarannya, apabila tabung pink diedarkan dan tabung melon tidak ada lagi dipasaran.
 
Apakah pangkalan harus membeli lagi tabung pink. Bagaimana dengan tabung melon kosong milik pangkalan. Pengusaha yang memiliki pangkalan tentunya akan merugi. Selain harus membeli tabung pink, tabung melon yang mereka miliki tentunya tidak berguna. Apakah pertamina mau menerima tabung melon ini lagi, untuk ditukar dengan tabung pink oleh pangkalan. Meski sebenarnya, solusi dari pemerintah sudah ada yaitu dua tabung melon ditukar dengan satu tabung pink. Apakah efektif.
 
3 kebijakan subsidi menyesatkan
Spoiler for 3:


Ketika bahan bakar disubsidi oleh pemerintah, apakah langkah ini sudah tepat. Subsidi terkadang menyesatkan. Sama halnya seperti BPJS. Apakah pengelolaan dan kebijakan BUMN saat ini selalu tidak tepat. Imbasnya semakin tidak sehat BUMN tersebut.

Dalam hal ini Pertamina. Apakah BUMN selalu merugi, akibat subsidi. Atau dari internal BUMN itu sendiri yang rusak.
Kebijakan demi kebijakan yang diambil selalu merugikan. Subsidi seharusnya ditarik atau bahkan tidak diberikan sama sekali apabila hanya merugikan perusahaan BUMN. Karena imbasnya akan terjadi gejolak dimasyarakat. Seperti saat ini, dimana ketersediaan tabung melon tidak mencukupi permintaan masyarakat. Karena alih-alih perlahan dikonversi.
 
Kebijakan pemerintah saat inimembuat masayarakat kecil, menegah semakin bingung. Antara memakai melon atau tabung pink. Konversi pemerintah terhadap bahan bakar ini membuat kelangkaan tabung melon terjadi di masyarakat. Karena permintaan terhadap tabung melon masih cukup tinggi. 

Semoga saja pemerintah lebih bijak dalam memutuskan kebijakan. Perlu diingat bahwa kebutuhan masyarakat akan bahan bakar, setiap harinya semakin meningkat.  Seiring dengan meningkatnya populasi. Apa yang bisa kita, masyarakat biasa lakukan adalah berhemat. menghemat pemakaian energi.

sumber : Pengamatan te-es pake mangekyo saringan
Picture : google search

emoticon-Ngacir2
 
3
8.5K
125
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan