Jakarta - Gerindra DKI menilai tidak ada yang salah dengan pose 'Salam 2 Jari' Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Konferensi Nasional Gerindra kemarin. Gerindra menganggap Anies berpose 4 jari.

"Empat jari dong. Kalau kita kan cuma satu (tangan) gini dua jari, kalau Pak Anies kan empat (jari) itu. Itu kan asosiasi, diasosiakan 2 jari, padahal 4 jari menurut saya," ujar Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).

Baca juga: Di Konferensi Gerindra, Anies Acungkan Salam Dua Jari


Soal pelaporan Anies di Bawaslu, Syarif menilai itu hak bagi pihak-pohak yang merasa tidak cocok. Anies, kata Syarif, berhak memberi penjelasan jika dipanggil Bawaslu.

"Ya kan hak orang ketika melihat sesuatu yang nggak cocok ada dugaan pelanggaran dilaporkan ya, kan hak dan juga hak Pak Anies untuk mengklarifikasi kalau dipanggil," tuturnya.

Foto: Syarif. (Dok DPRD DKI Jakarta).


Syarif kemudian menegaskan gestur 2 jari yang mengacungkan jari jempol dan telunjuk bukanlah simbol resmi kampanye capres 02. Syarif juga berguyon gestur yang ditunjukkan Anies karena masih merasakan euforia kemenangan Persija.

"Saya mengatakan itu bukan simbol kampanye kita, ini harus dicatat, Gerindra mengatakan ini bukan simbol kampanye kita. Itu kan gimmick masyarakat bukan dari tim," paparnya.

Baca juga: Kemendagri: Anies Izin ke Acara Gerindra, Kesalahannya Acungkan 2 Jari


Dia juga melanjutkan, Anies tak melakukan kampanye di acara Konferensi Nasional Gerindra kemarin. Sehingga tak ada yang salah dilakukan oleh Anies.

"Yang namanya kampanye mengajak ada simbol, citra diri, nomor dan gambar. Anies misalnya jangan lupa pilih Prabowo-Sandi, itu baru kampanye. Kalau gini (telunjuk dan jempol). The Jack. Dia masih belum aroma itunya.. (euforia kemenangan the Jack)" kata Syarif.

https://news.detik.com/berita/d-4348...imbol-the-jack