- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Horee, Freeport Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi


TS
anying.kau
Horee, Freeport Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi
Horee, Freeport Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi
Inalum Tuntaskan Pembelian Saham Minggu Depan
SABTU, 15 DESEMBER 2018 , 10:45:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Horee, Freeport Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi
Foto/Net
RMOL. PT Inalum (Persero) terus mengebut penyelesaian pembayaran divestasi 51 persen saham Freeport Indonesia. Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang ini rencananya akan membayarnya minggu depan. Horee, Freeport kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
BERITA TERKAIT
Head of Corporate Communications and Government Relations Inalum Rendi Witular mengatakan, pembayaran saham diharapkan bisa selesai minggu depan. Inalum sendiri telah mendapat persetujuan dari beberapa negara terkait kegiatan persaingan usaha (antitrust). Di antaranya China dan Filipina.
Inalum sebelumnya telah menyelesaikan izin dari Jepang dan Korea Selatan. "Kita tuntaskan minggu depan," ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut dia, urusan antitrust ini mesti diselesaikan sebelum transaksi pembayaran. Tujuannya agar kegiatan ekspor nantinya tidak bermasalah karena dianggap kartel yang membentuk harga.
Saat ini, kata Rendi, Inalum tengah melakukan finalisasi bahasa hukum dan dokumentasi untuk pembayaran saham. Intinya masalah pembayaran saham sudah tidak ada kendala lagi.
Sekadar informasi, untuk membayar saham Freeport, Inalum telah menerbitkan obligasi global. Jumlahnya mencapai 4 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, divestasi saham Freeport Indonesia secara administrasi sudah selesai. Namun, masih ada sedikit persyaratan yang harus dipenuhi. Namun, dia masih belum mau menjelaskan detail persyaratan yang harus dipenuhi itu.
"Banyak, nanti detailnya silakan tanya bapak Budi (Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin)," ujarnya di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, kemarin.
Terkait masalah lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dia mengatakan, masih membahasnya. "Sedang dalam penyelesaian," kata Tony.
Izin Pertambangan Khusus
Sementara itu, Kementerian ESDM juga telah menyelesaikan draf Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport Indonesia. Namun, IUPK permanen belum bisa diberikan kepada Freeport karena harus menunggu proses divestasi selesai.
Dirjen Pertambangan Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Bambang Ariyono belum bisa mengatakan tanggal pasti pemberian IUPK Freeport tersebut. Namun, kata dia, ketika proses divestasi selesai, Freeport bisa segera kantongi IUPK. "Tunggu divestasi selesai," kata dia.
Sebelumnya, dalam Rapat Terbatas pada akhir bulan lalu, Presiden Jokowi meminta agar proses divestasi saham Freeport sebesar 51 persen diselesaikan sebelum 2019. "Saya minta semua tahapan proses divestasi itu sebelum akhir 2018 ini semuanya rampung," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, proses divestasi Freeport adalah langkah besar untuk mengembalikan mayoritas kepemilikan sumber daya alam strategis dari tangan asing ke pangkuan Ibu Pertiwi. Upaya ini diyakini bisa meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat utamanya di Papua.
Dari laporan yang dikantongi Jokowi, proses divestasi saham Freeport Indonesia sudah bisa dituntaskan. Beberapa tahapan yang sudah dilewati yakni divestment agreement, sales and purchase agreement, serta subscription agreement.
Kendati demikian, masih ada beberapa tahapan yang perlu penyesuaian dan dipercepat. Seperti penyelesaian isu lingkungan, masalah limbah dan tailing. "Terkait hal itu saya minta laporan mengenai perkembangan beberapa yang masih perlu segera dituntaskan," kata Jokowi. ***
https://ekbis.rmol.co/read/2018/12/1...n-Ibu-Pertiwi-
Berita ini dipersembahkan Oleh.... Situs Berita kebanggaan para Nasbung Kampret Sumbu Pendek... RMOL....
Inalum Tuntaskan Pembelian Saham Minggu Depan
SABTU, 15 DESEMBER 2018 , 10:45:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Horee, Freeport Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi
Foto/Net
RMOL. PT Inalum (Persero) terus mengebut penyelesaian pembayaran divestasi 51 persen saham Freeport Indonesia. Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang ini rencananya akan membayarnya minggu depan. Horee, Freeport kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
BERITA TERKAIT
Head of Corporate Communications and Government Relations Inalum Rendi Witular mengatakan, pembayaran saham diharapkan bisa selesai minggu depan. Inalum sendiri telah mendapat persetujuan dari beberapa negara terkait kegiatan persaingan usaha (antitrust). Di antaranya China dan Filipina.
Inalum sebelumnya telah menyelesaikan izin dari Jepang dan Korea Selatan. "Kita tuntaskan minggu depan," ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut dia, urusan antitrust ini mesti diselesaikan sebelum transaksi pembayaran. Tujuannya agar kegiatan ekspor nantinya tidak bermasalah karena dianggap kartel yang membentuk harga.
Saat ini, kata Rendi, Inalum tengah melakukan finalisasi bahasa hukum dan dokumentasi untuk pembayaran saham. Intinya masalah pembayaran saham sudah tidak ada kendala lagi.
Sekadar informasi, untuk membayar saham Freeport, Inalum telah menerbitkan obligasi global. Jumlahnya mencapai 4 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, divestasi saham Freeport Indonesia secara administrasi sudah selesai. Namun, masih ada sedikit persyaratan yang harus dipenuhi. Namun, dia masih belum mau menjelaskan detail persyaratan yang harus dipenuhi itu.
"Banyak, nanti detailnya silakan tanya bapak Budi (Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin)," ujarnya di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, kemarin.
Terkait masalah lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dia mengatakan, masih membahasnya. "Sedang dalam penyelesaian," kata Tony.
Izin Pertambangan Khusus
Sementara itu, Kementerian ESDM juga telah menyelesaikan draf Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport Indonesia. Namun, IUPK permanen belum bisa diberikan kepada Freeport karena harus menunggu proses divestasi selesai.
Dirjen Pertambangan Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Bambang Ariyono belum bisa mengatakan tanggal pasti pemberian IUPK Freeport tersebut. Namun, kata dia, ketika proses divestasi selesai, Freeport bisa segera kantongi IUPK. "Tunggu divestasi selesai," kata dia.
Sebelumnya, dalam Rapat Terbatas pada akhir bulan lalu, Presiden Jokowi meminta agar proses divestasi saham Freeport sebesar 51 persen diselesaikan sebelum 2019. "Saya minta semua tahapan proses divestasi itu sebelum akhir 2018 ini semuanya rampung," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, proses divestasi Freeport adalah langkah besar untuk mengembalikan mayoritas kepemilikan sumber daya alam strategis dari tangan asing ke pangkuan Ibu Pertiwi. Upaya ini diyakini bisa meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat utamanya di Papua.
Dari laporan yang dikantongi Jokowi, proses divestasi saham Freeport Indonesia sudah bisa dituntaskan. Beberapa tahapan yang sudah dilewati yakni divestment agreement, sales and purchase agreement, serta subscription agreement.
Kendati demikian, masih ada beberapa tahapan yang perlu penyesuaian dan dipercepat. Seperti penyelesaian isu lingkungan, masalah limbah dan tailing. "Terkait hal itu saya minta laporan mengenai perkembangan beberapa yang masih perlu segera dituntaskan," kata Jokowi. ***
https://ekbis.rmol.co/read/2018/12/1...n-Ibu-Pertiwi-
Berita ini dipersembahkan Oleh.... Situs Berita kebanggaan para Nasbung Kampret Sumbu Pendek... RMOL....



3
2.3K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan