Riau24.com - JAKARTA- Penemuan ribuan KTP elektronik (e-KTP) yang tercecer di kawasan Duren Sawit Jakarta Timur, beberapa hari lalu, masih menjadi sorotan. Khususnya terkait kepastian, apakah ribuan e-KTP itu masih berlaku atau tidak.


Berbeda dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh, menyatakan ribuan KTP elektronik (e-KTP) yang ditemukan di Duren Sawit Jakarta Timur, statusnya masih berlaku.

Meskipun tanggal yang tertera di KTP tersebut sudah kadaluarsa, namun sesuai aturan, e-KTP masa berlakunya seumur hidup.

"Kalau dari tanggalnya sudah kedarluwarsa, tapi karena undang-undang diberlakukan seumur hidup, maka masih berlaku KTP itu," terangnya, Selasa 11 Desember 2018, seperti dilansir republika.co.id.

Ditambahkannya, sesuai aturan yang berlaku, mekanisme pengembalian KTP yang sudah tidak berlaku, yaitu dengan cara dipotong Dinas Dukcapil. "Sejak bulan Mei 2018, semua di gudang Dukcapil Kemendagri sudah dipotong, kita juga sudah instruksikan ke daerah untuk dipotong, untuk menghindari penyalahgunaan. Mudahnya, e-KTP yang tidak berlaku atau rusak, wajib dipotong," terangnya.

Tak hanya itu, ia juga memastikan, kasus temuan ribuan e-KTP di Duren Sawit, bukan karena tercecer, melainkan sengaja dibuang oleh pelaku.

"Kalau tercecer itu tidak sengaja jatuh di pinggir jalan, tapi itu di tempat terbuka sehingga indikasinya kuat sengaja diletakan di situ," ujarnya lagi.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat Kepolisian, untuk mengungkap identitas pelaku pembuangan e-KTP tersebut. Menurutnya, pihaknya sudah menerima laporan terkait siapa pelaku tindakan tersebut. Namun saat ditanya siapa pihak yang dimaksud, Zudan belum bersedia membeberkannya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, menduga ada motif politik di balik tercecernya ribuan eKTP di Jakarta Timur, beberapa hari lalu. Ia juga menyebut peristiwa ini menganggu pelaksanaan Pemilu.

Tjahjo menilai, ada indikasi hal ini mengarah kepada kepentingan politik. "Walaupun (KTP-el) yang digunakan sudah kedaluwarsa, saya melihat ada indikasinya," ujarnya ketika itu.

R24/wan

https://m.riau24.com/berita/baca/99510-berbeda-dengan-mendagri-dirjen-sebut-ribuan-ektp-yang-berceceran-di-jakarta-masih-berlaku/