galileolioAvatar border
TS
galileolio
SUNAT TANPA SUNTIK? KOK BISA?
Sunat atau khitan selalu menjadi hal yang ditakuti anak laki-laki. Dalam bahasa Arab, sunat artinya memotong kulup (kulit) yang menutupi ujung zakar kemaluan laki-laki. Ketakutan yang dirasakan,  bukan karena ‘pemotongan’ tapi lebih kepada jarum suntik yang digunakan untuk proses pembiusan. Obat bius ini berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit ketika tindakan sunat berlangsung.
 
Proses pembiusan dilakukan dengan memasukkan obat melalui jarum suntik ke dalam jaringan tubuh. Namun, pemberian obat ke dalam jaringan tubuh menggunakan jarum suntik, menemui berbagai masalah, antara lain:
Needle Phobia atau fobia jarum ini dialami oleh 10% dari populasi.
Expose of Infection atau ketakutan pasien di mana mereka berpikir bahwa jarum suntik yang digunakan di daur ulang atau digunakan kembali, sehingga pasien merasa akan terkena paparan infeksi.
Risk of Accident ketakutan ketika dilakukan injeksi melakukan kesalahan.
Environment Problem pencemaran lingkungan dengan menggunakan jarum suntik sekali pakai.
 
Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, dilakukanlah pengembangan alat injeksi agar masalah-masalah tersebut tidak terjadi lagi. Maka ditemukanlah teknologi needle-free injection sebagai pengganti jarum suntik. Teknologi needle-free injection ini juga digunakan sebagai metode sunat modern.
 
 
Teknologi Needle Free Injection
 


 
Teknologi needle-free injection atau suntikan tanpa jarum suntik pertama kali ditemukan oleh seorang dokter anastesiologi Amerika Serikat bernama Robert A. Hingson tahun 1970. Namun, karena teknologinya yang masih belum sempurna, teknologi ini malah menyebabkan outbreak hepatitis B, hingga akhirnya badan Kesehatan Dunia (WHO) menghentikan untuk sementara penggunaan alat ini sampai uji keamanan alat diterbitkan.
 
Modifikasi alat dilakukan termasuk memodifikasi injektor untuk meningkatkan keamanan. Perusahaan alat kesehatan berlomba untuk dapat menciptakan alat yang terbaik hingga akhirnya Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk pertama kali tahun 2014 menyetujui sistem injeksi tanpa jarum ini, untuk tujuan vaksinasi.
 
Penggunaan teknologi needle-free injection terus berkembang dan kini banyak digunakan para praktisi kesehatan termasuk dokter gigi, dokter umum, dokter andrologi, dokter anak dan dokter kulit. Termasuk untuk tujuan anastesi, menyuntikan obat-obatan tertentu seperti, hormon, insulin, vitamin, vaksin dan botulinumtoxin.
 
Teknologi suntikan tanpa jarum, memanfaatkan energi pendorong yang kuat dari pegas, gas, atau elektromagnetik dengan tujuan mengantarkan preparat obat berbentuk cair menembus kulit. Berdasarkan energi yang dihasilkan pendorong, obat dapat dihantarkan hingga otot (intramuskular), subkutan dan kulit (intradermal), sesuai keinginan dokter.
 
Sunat Tanpa Suntik
Fobia terhadap jarum suntik dapat dialami siapa saja, termasuk anak-anak. Hal ini menjadi salah satu penyebab orangtua takut untuk menyunat anaknya. Kini, orangtua tidak perlu khawatir  karena saat ini sunat sudah tidak menggunakan jarum suntik lagi. Penggunaan tekonologi needle free injection dalam metode sunat selain menghindarkan trauma pada anak, juga bisa menghindari reaksi kulit pasca penyuntikan, seperti kulit menjadi biru, bengkak, atau menimbulkan rasa nyeri. Jadi, jangan lagi tunda sunat karena takut jarum suntik. 

Sunat sudah diketahui memiliki banyak manfaat seperti:
 
1. Kebersihan
Sunat dapat menjaga kebersihan penis. Hal ini disebabkan pada penis terdapat smegma, yaitu zat berwarna putih dan kental yang berada di bawah kulit ujung penis. Jika kulup tidak diangkat, smegma yang pada dasarnya merupakan tumpukan sel-sel kulit mati akan membuat penis kotor dan bau.
 
2. Mencegah Infeksi
Salah satu penyebab infeksi saluran kemih adalah menumpuknya kotoran di sekitar kulup penis. Melalui sunat, risiko mengalami infeksi saluran kemih akan berkurang karena kulup telah dibuang.
 
3. Mencegah Kanker
Pada pria yang telah disunat mengalami risiko kanker penis 20 kali lebih rendah daripada pria yang tidak disunat. Sementara itu, risiko kanker prostat meningkat 50-100% pada pria yang tidak disunat dibandingkan dengan pria yang sudah disunat.
 
3
2.8K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan