[ HT# 411 ]
Tidak lama lagi negara kebanggaan kita Indonesia akan mengadakan perhelatan akbar demokrasi lima tahun sekali, Pemilu (Pemilihan Umum) di mana seluruh rakyat Indonesia yang sudah ber Ktp wajib hukumnya menentukan dan memilih siapa presiden dan wakil dari partai yang mengusungnya.
Tugas berat bagi partai bersama 'team besarnya' nya adalah bagaimana bisa mewujudkan program yang diusungnya bisa di percaya oleh rakyat dengan harapan rakyat dengan seyakin-yakinnya akhirnya memilih ketua partai dimaksud. Dan agar program ini sukses besar mereka harus bergerak-bergerilya, merata dari atas hingga level terendah di masyarakat, semua serempak bekerja penuh semangat, bahkan mungkin kalau perlu sehari mereka bekerja tidak cukup dua puluh empat jam sehari!
Pemilu,
Bukan Ajang Menipu!
Kejadian sosial di masyarakat selama menjelang dan pemilihan ini para kaderpun sibuknya bukan main, menggerakkan semua kekuatan dengan berbagai cara. Maka dari itu tidak aneh dan lucu jika ada seorang kader partai yang di usungnya kalah dalam pemilihan dan akhirnya stres bahkan mengakhiri hidupnya. Sia-sia pengorbanannya, habis waktu, umur dan biaya yang tentu tidak sedikit.
Menyikapi hal di atas saya coba melihat dari sisi lain dimana para kader dan simpatisan kalau kita perhatikan memiliki beberapa keunikan, sejatinya yang bukan sifat dan aktifitas kesehariannya, mungkinkah kader atau simpatisan bayaran, ups!
Berikut hal yang jarang terekspos mungkin bisa kita tahu di bawah ini.
Quote:
Kita sangat tahu sejak di canangkan program e-ktp hingga sekarang persoalan e-ktp dimasyarakat masih saja belum selesai. Pemilih yang sudah wajib memilih tapi belum memiliki e-ktp, dan atau ada oknum yang berlaku curang bisa melihat celah ini sebagai peluang untuk menaikkan angka perolehan suara. Menurut saya ada kemungkinan e-ktp di palsukan, ini sangat memungkinkan karena demi memenangkan partainya mesin cetak e-ktp seharga ratusan juta pun pasti bisa dibelinya.
Quote:
Ketua partai, kader partai dan jajaran hingga level terbawah tentu selalu mempromosikan program-program yang di usungnya. Program-program yang menarik minat masyarakat pun menjadi andalan mereka. Semua partai bak tukang obat atau team multi level marketing yang sedang menghipnotis tamunya denga leuntungan besar. Mereka selalu memberikan janji dan program yang menggiurkan dan melenakan. Terlihat ini sangat menolong dan menghibur di kala rakyat 'paceklik' harapan dan keimanannya. Ya jika program itu benar-benar di kerjakan dan terbukti nyata tidak masalah, tapi coba kita lihat di lapangan, rakyat sudah amat sangat bosan dengan janji-janji manis mereka.
Quote:
Tetangga kita atau orang baru kenal mendadak lebih akrab dan tampak bersahaja? Ya sebetulnyq tidaklah salah dan ke akraban perlu dipelihara dan dibangun intensitasnya. Namun teman yang sok akrab dan memiliki misi agar kita tertarik dan memilih partainya ini persoalan lain. Kalau saya pribadi mending iya-in aja sampai mulutnya berbusa, kecuali kita memang tertarik dengan partainya sedikit banyak bolehlah kita ambil point pentingnya, terima 'amplopnya', tapi soal pencoblosan 'nanti dulu', hehe.
Quote:
Agar misi program partai bisa sampai di masyarakat hingga level paling bawah maka diperlukan dana promosi yang tidak sedikit. Para kader dan simpatisan pun bisa 'bermain' harga disini. Misalkan biaya pertemuan-pertemuan, bajak artis, hiburan, pembuatan spanduk, kaos dan lain sebagainya biasanya ada yang nakal menaikkan harga sesungguhnya. Di bon asli belanja habisnya tiga ratus ribu, tapi di tulis lima ratus ribu. Ini afalah lahan badah, semua bisa bermain. Tapi bagi kader dan simpatisan yang sejati mereka tidak akan mau melakukannya.
Quote:
Haha. Ini unik tapi sudah umum terjadi, dan terkadang saya hanya tersenyum geli. Ya, memang untuk menarik minat dan simpati cara orang berbeda-beda, namun menurut hemat saya lebih baik menarik minat dan simpati harus sesuai dengan kemampuan dan tempat. Pernah saya temukan di daerah seorang simpatisan masuk ke kampung-kampung mencari dukungan. Tidak ada yang salah tapi yang membuat diri saya terfokus perhatian adalah tas, jam tangan, minyak wangi , merek pakaian yang dikenakan adalah merk palsu! Saya hanya tersenyum geli melihat seorang ibu kader memakai tas merk Herm*s padahal sehari-harinya hanya karyawan lepas di sebuah puskesmas desa. Baru memulqi saja sudah membohongi rakyat, bagaimana nanti kalau dipilih?
Quote:
Yup, satu hal paling berbahaya adalah jika politik di sangkut pautkan dengan agama. Pernah ketemu salah satu kader atau simpatisan tiba-tiba seperti seorang yang paham soal agama? Ya, memang tidak salah menyampaikan kebaikan dari siapapun, tapi kelakuan sehari-harinya kita tahu dan bisa lihat, apalagi tiba-tiba dia sekarang sedang bertugas mensosialisasikan partainya tapi kenapa ya agama harus di bawa-bawa juga, duh iki kepiye, sih?
Quote:
Apa hubungannya kepartaian dengan cinta sih? Yah tentu saja ada jika dihubung-hubungkan. Kejadian cinta lokasi yakin ada, intensitas yang sering, apalagi satu misi dan tujuan maka akan semakin mudahlah cinta lokasi mereka tumbuh bersemi. Akan lebih beruntung lagi bila partai yang di usungnya menjadi pemenang di pemilu, mungkin seperti mendapat keberuntungan dua kali lipat rasanya, hehe.
Copyright © 2016 - 2018 iskrim™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur: opini iskrim | Sotoshop : iskrim