- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
6 Fakta Menarik Pendidikan di Finlandia yang Dinilai Terbaik di Dunia


TS
komokomoo
6 Fakta Menarik Pendidikan di Finlandia yang Dinilai Terbaik di Dunia
Spoiler for NO REPOST:

Quote:
Quote:
Pendidikan di Finlandia. (dok. Instagram @nawaleharchaoui/https://www.instagram.com/p/BpENHknh7Kq/Henry
Pendidikan memang sangat penting untuk manusia. Bukan hanya diri sendiri tapi untuk bangsa dan negaranya. Di setiap negara seperti Finlandia pasti berbeda–beda dengan sistem pendidikannya, mulai dari jam belajar di sekolah, saat ujian nasional, serta materinya sekalipun.
Termasuk di dalamnya [Finlandia]( ""). Negara ini dinilai memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia dan dapat melahirkan sumber daya manusia yang menjanjikan. Dilansir dari Edweek, 6 November 2018, ada sejumlah faktor yang membuat standar pendidikan di Finlandia sangat tinggi.
Salah satunya adalah mempunyai guru yang berkualitas. Guru di negara Eropa tersebut harus diseleksi dengan ketat mulai dari nilai, integritas mereka, semangat mereka dalam mengajar, serta karya apa yang bisa menunjang pendidikan di Finlandia. Para guru harus meraih gelar master dan 10 besar lulusan terbaik dari suatu universitas.
Mungkin dunia pendidikan mereka jadi terkesan sangat berat dan serius. Mari simak enam fakta menarik seputar sistem pendidikan di Finlandia yang mungkin berbeda jauh dengan perkiraan kita.
Spoiler for Serba Gratis:
Di Finlandia, semua sekolah dianggap sama, mereka tak mengenal sekolah unggulan atau favorit. Para orangtua tak perlu pusing memikirkan soal biaya pendidikan karena semuanya gratis. Bukan itu saja, sekolah di Finlandia juga menggratiskan biaya makan siang, transportasi, dan kesehatan.
Spoiler for Belajar 5 Jam Sehari:
Para siswa Sekolah Dasar (SD) di Finlandia hanya menghabiskan waktu selama 4-5 jam per hari di sekolah. Untuk SMP dan SMA, memiliki sisten sama dengan perguruan tinggi. Mereka hanya datang ke sekolah pada jam mata pelajaran yang mereka pilih saja.
Bagi orang Finlandia mempercayai, jam sekolah yang singkat mampu meningkatkan efektivitas dan produktivitas siswa, sehingga menjadikan mereka anak-anak yang cerdas.
Bagi orang Finlandia mempercayai, jam sekolah yang singkat mampu meningkatkan efektivitas dan produktivitas siswa, sehingga menjadikan mereka anak-anak yang cerdas.
Spoiler for Tak Ada PR dan Ranking:
Quote:
Pendidikan di Finlandia. (dok. Instagram @happyguidehelsinki/https://www.instagram.com/p/BgTcvoVDpHF/Henry
Di Finlandia, para pelajar tidak diberikan pekerjaan rumah alias PR. Jika ada itupun sangat minim. Mereka justru punya waktu istirahat hampir tiga kali lebih dari pelajar negara lain. Anak-anak jadi tidak merasa tertekan dengan memiliki beban pekerjaan rumah.
Mereka juga tidak mengenal sistem ranking, karena para pelajar tidak ada yang dianggap pintar atau bodoh. Hal ini membuat kesenjangan pendidikan di Finlandia sangat kecil.
Spoiler for Tak Ada Ujian Nasional:
Pemerintah Finlandia mempercayai guru untuk evaluasi pelajaran siswa. Pemerintah di negara Skandinavia itu menganggap gurulah yang bisa menilai dan lebih tahu kemampuan siswanya. Hal ini membuat siswa tidak tertekan dan bebas mengasah kemampuan mereka di bidang yang mereka minati.
Spoiler for Banyak Istirahat dan Bermain:
Quote:
Pendidikan di Finlandia. (dok. Instagram @hafizewp/https://www.instagram.com/p/BAtcl-iy2Xv/Henry
Di Finlandia, waktu istirahat sekolah bisa sampai 45 menit. Kegiatan di sekolah juga banyak diisi dengan bermain. Mereka percaya setiap siswa akan berhasil jika memiliki waktu bersantai atau beristirahat yang cukup. Para orangtua percaya bahwa anak-anak bisa belajar melalui banyak cara, salah satunya bermain.
Spoiler for Fasilitas Lengkap:
Bagi masyarakat Finlandia, kesuksesan pendidikan anak mereka juga ditentukan oleh fasilitas sekolah yang memadai. Karena itu di dalam sekolah banyak ruang-ruang bermain atau diskusi bersama.
Selain itu, ruang olahraga juga banyak tersedia untuk membuat pikiran dan tubuh siswa bisa segar setiap saat.
Selain itu, ruang olahraga juga banyak tersedia untuk membuat pikiran dan tubuh siswa bisa segar setiap saat.
Spoiler for KESIMPULAN:
Sekarang Indonesia lagi niru ya? Buat yang persamaan tiap sekolah, semoga lancar

Spoiler for SUMBER:
Spoiler for UPDATE KASKUSER:
Quote:
Original Posted By sheedzzz►disini kecilnya sekolah wajib 12 tahun eh gedenya jadi nasbung 

Quote:
Original Posted By emiidawson►di finlandia yg pernah ane baca, mereka enggak memaksakan anak-anak untuk bisa dan mengerti seluruh pelajaran.
jadi hanya pelajarann yg mereka minati dan mengerti saja, jadi anak-anak lebih bisa menguasai pelajaran tersebut.
maka nya mereka pinter2 karena memang dibidang yg mereka minati
jadi hanya pelajarann yg mereka minati dan mengerti saja, jadi anak-anak lebih bisa menguasai pelajaran tersebut.
maka nya mereka pinter2 karena memang dibidang yg mereka minati
Quote:
Original Posted By nubinubi►kesulitan terbesar kita, g merata fasilitas sekolah dan komitmen guru dlm bimbing muridny
Quote:
Original Posted By zenith13►negara yg sudah sadar kalo setiap manusia adalah unik
mempunyai kemampuan yg berbeda-beda, dan tidak bisa di samaratakan.
sedangkan indo malah tidak mengikuti pola pikir mereka.
mempunyai kemampuan yg berbeda-beda, dan tidak bisa di samaratakan.
sedangkan indo malah tidak mengikuti pola pikir mereka.
Quote:
Original Posted By finch8ird►di indonesia gak kalah pinter gan,...uisa smp aja udah ada yg bisa cetak manusia
Quote:
Original Posted By hyrata18►guru ditabokin, lapor polkis si bocah kena uu perlindungan anak. kalo si bocah ditabokin lapor polkis dijamin masuk bui
Quote:
Original Posted By aretralala►Orang" finland pun ramah" gan.
Nga seperti negara lain yg kalau agan tw sebenarnya mereka agak sepele sama indonesia.
Nga seperti negara lain yg kalau agan tw sebenarnya mereka agak sepele sama indonesia.
Quote:
Original Posted By overonegoal►Disana orang pinter mau jadi guru, gajinya selangit sih..
Disini orang pinter mana mau jadi guru, mending kerja di perusahaan bonafide yg gajinya selangit daripada jadi guru..
Disini orang pinter mana mau jadi guru, mending kerja di perusahaan bonafide yg gajinya selangit daripada jadi guru..
Quote:
Original Posted By ZnyX►dari kacamata murid dan orang tua:
-kalo di Indonesia gurunya banyak yang ngaco,
-bukan dari lulusan terbaik, kebanyakan pelarian karena ga bisa dapet pekerjaan yang lebih baik,
- dan suka nyalahin murid-murid karena kesalahan mereka waktu ngajar, lalu selalu menuntut pembayaran yang lebih,
-sebagian yang ga tahan melakukan aksi katrol dengan upah bayaran, dan rame-rame bikin bimbel dengan harga khusus,
-juga bikin rangkuman atau kisi-kisi berbayar, smeua untuk memenuhi perut mereka,
-kebanyakan guru di Indonesia terkesan hopeless dan play victim dengan sistem pendidikan di Indonesinamun juga tak kunjung menjadi kontributor untuk memperjuangkan sistem pendidikan yang baik malah menyalahkan pemerintahan dan juga murid serta orang tua murid,
-punya tabiat yang buruk untuk profesi yang dituntut mempunyai moral yang tinggi seperti suka ngajak berantem murid, pelecehan seksual, merokok dan minuman keras, dan juga menyelipkan ajaran kebencian terhadap suku, ras dan agama tertentu, terkadang jadi tempat politik praktis.
dari kacamata guru:
-banyak perlakuan murid jaman sekarang yang diluar batas sopan santun
-orangtua murid banyak menuntut padahal mereka sendiri yang punya anak tidak mendidik anaknya dengan baik
-pihak pemerintah terlalu membebankan bobobt kurikulum terhadap mereka namun tidak pernah atau jarang perwakilan guru dijadikan salah satu penentu arah kebijakan/ opini guru jarang didengar
-tidak ada apresiasi khusus terhadap guru dari segi kesejahteraan ekonomi dan juga dari segi kedudukan sosial
-pengabdian guru tidak integral dengan capaian prestasinya dan penghargaannya akibat sistem yang ada
dari kacamata pemerintah:
-tidak ada saluran idedan saran yang dapat diajadikan evaluasi dan perbaikan sistem edukasi dan pendidikan di Indonesia
-pihak guru selalu menuntut tentang kesejahteraan mereka tanpa memberikan solusi yang dapat di gunakan
-cakupan wilayah yan gluas dan pencanangan program pengembangan yang harus dilakukan dalam jangka panjang namun tidak pernah di mengerti dan dipahami namun selalu disalahkan dan dituntut
-banyak tenaga pengajar yang tidak sesuai kompetensi yang perlu di lakukan perbaikan namun tidak bisa di perbaiki karena terkendala masalah etis
-tuntutan dari warga negaranya untuk terus mengejar standar capaian agar tidak tertinggal dari negara lain
nah kira-kira itu masalahnya di Indonesia , dan yang paling utama masalahnya adalah dari pihak-pihak yang ada tidak saling membuka komunikasi dan diskusi tapi saling meyalahkan ditambah lagi pihak-pihak swasta yang mulai mengkapitalisasi dunia pendidikan yang membuat sistem ini tidak bisa di perbaiki dengan baik, benar, tepat, dan cepat......... ayo salah-salahin aja gapapa, negara lain jadi lebih maju dari Indonesia, tapi Indonesia yah situ-situ aja, malah mundur
-kalo di Indonesia gurunya banyak yang ngaco,
-bukan dari lulusan terbaik, kebanyakan pelarian karena ga bisa dapet pekerjaan yang lebih baik,
- dan suka nyalahin murid-murid karena kesalahan mereka waktu ngajar, lalu selalu menuntut pembayaran yang lebih,
-sebagian yang ga tahan melakukan aksi katrol dengan upah bayaran, dan rame-rame bikin bimbel dengan harga khusus,
-juga bikin rangkuman atau kisi-kisi berbayar, smeua untuk memenuhi perut mereka,
-kebanyakan guru di Indonesia terkesan hopeless dan play victim dengan sistem pendidikan di Indonesinamun juga tak kunjung menjadi kontributor untuk memperjuangkan sistem pendidikan yang baik malah menyalahkan pemerintahan dan juga murid serta orang tua murid,
-punya tabiat yang buruk untuk profesi yang dituntut mempunyai moral yang tinggi seperti suka ngajak berantem murid, pelecehan seksual, merokok dan minuman keras, dan juga menyelipkan ajaran kebencian terhadap suku, ras dan agama tertentu, terkadang jadi tempat politik praktis.
dari kacamata guru:
-banyak perlakuan murid jaman sekarang yang diluar batas sopan santun
-orangtua murid banyak menuntut padahal mereka sendiri yang punya anak tidak mendidik anaknya dengan baik
-pihak pemerintah terlalu membebankan bobobt kurikulum terhadap mereka namun tidak pernah atau jarang perwakilan guru dijadikan salah satu penentu arah kebijakan/ opini guru jarang didengar
-tidak ada apresiasi khusus terhadap guru dari segi kesejahteraan ekonomi dan juga dari segi kedudukan sosial
-pengabdian guru tidak integral dengan capaian prestasinya dan penghargaannya akibat sistem yang ada
dari kacamata pemerintah:
-tidak ada saluran idedan saran yang dapat diajadikan evaluasi dan perbaikan sistem edukasi dan pendidikan di Indonesia
-pihak guru selalu menuntut tentang kesejahteraan mereka tanpa memberikan solusi yang dapat di gunakan
-cakupan wilayah yan gluas dan pencanangan program pengembangan yang harus dilakukan dalam jangka panjang namun tidak pernah di mengerti dan dipahami namun selalu disalahkan dan dituntut
-banyak tenaga pengajar yang tidak sesuai kompetensi yang perlu di lakukan perbaikan namun tidak bisa di perbaiki karena terkendala masalah etis
-tuntutan dari warga negaranya untuk terus mengejar standar capaian agar tidak tertinggal dari negara lain
nah kira-kira itu masalahnya di Indonesia , dan yang paling utama masalahnya adalah dari pihak-pihak yang ada tidak saling membuka komunikasi dan diskusi tapi saling meyalahkan ditambah lagi pihak-pihak swasta yang mulai mengkapitalisasi dunia pendidikan yang membuat sistem ini tidak bisa di perbaiki dengan baik, benar, tepat, dan cepat......... ayo salah-salahin aja gapapa, negara lain jadi lebih maju dari Indonesia, tapi Indonesia yah situ-situ aja, malah mundur
Quote:
Original Posted By kingoftki►saya sering bilang ke anak-anak saya tuh kalian beruntung hidup dan sekolah disini. di indonesia mau ada experimen gila sekolah mulai wkt solat subuh n mau sampe sore.belum lagi peradaban mau dimundurin ke jaman nabi. kita nonton dari sini saja mereka lagi pada sibuk itu negara mau diapain.
Quote:
Original Posted By doombringer2211►Beberapa fakta lagi
- Anak2nya tetep berkualitas dan rajin sekalipun sistem pendidikannya nyantai.
- Guru2 disono gak bakal main fisik kalau mendisiplinkan anak karena corporal punishment sudah diban disana.
- Ada wajin militer, sistem mirip Singapura. Menghindar bisa dipenjara.
- Anak2nya tetep berkualitas dan rajin sekalipun sistem pendidikannya nyantai.
- Guru2 disono gak bakal main fisik kalau mendisiplinkan anak karena corporal punishment sudah diban disana.
- Ada wajin militer, sistem mirip Singapura. Menghindar bisa dipenjara.
Quote:
Original Posted By madahashi►yang jadi masalah itu mentalnya
di manja malah gak tau aturan
di kerasin malah mewek..
sungguh primitif sekali negeri kita
di manja malah gak tau aturan
di kerasin malah mewek..
sungguh primitif sekali negeri kita
Quote:
Original Posted By re.ka.el►di tempat anak saya malah sekolah ngaret terus masuknya,jam pulang juga ga jelas... Udah gitu wali kelas nya demo mulu,dan selalu ngeluh di WAG soal kerjaan beliau,
dari yg anak-anak rame dikelas bilangnya pusing,
ato anak-anak kurang mampu menangkap pelajaran bilangnya pusing..
Akhirnya disuruh les,dan les nya juga harus sama beliau
dari yg anak-anak rame dikelas bilangnya pusing,
ato anak-anak kurang mampu menangkap pelajaran bilangnya pusing..
Akhirnya disuruh les,dan les nya juga harus sama beliau

Quote:
Original Posted By heylyla►Agak terkejat juga guru di sana kudu minimal master, lulusan terbaik, dan harus punya karya. Standar yg cukup tinggi kalo mau diaplikasikan di sini.
Quote:
Original Posted By black_robo►Nilai yg bagus & ranking adalah tolok ukur suksesnya seorang murid.
Jadi inget punya temen yg pinter banget ehh pas UAS sakit & hasilnya nilai UAS jeblok...kasihan banget.
Jadi inget punya temen yg pinter banget ehh pas UAS sakit & hasilnya nilai UAS jeblok...kasihan banget.
Quote:
Original Posted By djinggo88►Masalahnya adalah prasarana / kualitas pendidikan indonesia dll tdk merata
Finlandia penduduk gk sebanyak indo
Luas wilayah juga masih lebih luas indo
Lebih bisa lah di manage kya gt
Finlandia penduduk gk sebanyak indo
Luas wilayah juga masih lebih luas indo
Lebih bisa lah di manage kya gt
Quote:
Original Posted By wen12691►dan sialnya di sini sistem pendidikan nya VERY VERY SUCKS!!
Ujung ujungnya? Survival of the fittest
Bukan otak yang dipake
Tapi akal yang dipake
Bukti konkrit? Liat aja ujian nasional....
Ujung ujungnya? Survival of the fittest
Bukan otak yang dipake
Tapi akal yang dipake
Bukti konkrit? Liat aja ujian nasional....
Quote:
Original Posted By kilat.kilut►Indonesia sama finlandia beda orangnya
klo disini pinter2 gan
buktinya disekolah musti bisa 10 mata pelajaran dgn nilai kkm yg selalu naik sesuai kurikulum
klo disini pinter2 gan
buktinya disekolah musti bisa 10 mata pelajaran dgn nilai kkm yg selalu naik sesuai kurikulum

Quote:
Original Posted By ammarzanagi►Cara pembelajaran di Indonesia sih emang beda sama negara2 maju. Kalo di Indonesia mata pelajaran/matakuliahnya banyak, malah sksnya ampe 24sks per semester. Coba di di negara maju seperti negara paman sam, kata dosen ane dia kuliah 8 semester dan per semesternya cuma 6sks (2 atau 3 matakuliah) tapi bener2 mendalam bre dalam membahas matakuliah tersebut...
Quote:
Original Posted By danQe►indonesia nyusul gan
biar pintersemua orang indonesia
biar pintersemua orang indonesia
Quote:
Original Posted By rezatp►Di luar sana belajar 4-5 jam sehari, disini belajar udah sampe sore malah masuknya jadi lebih pagi jam stgh 7. Akibatnya siswa ngantuk dan kurang istirahat, prestari secara umum menurun. Ini setidaknya di jaman ane yang lulus 2010 lalu.
Di amerika kalo gasalah ane abis baca, sekolah masuk ga kurang dari jam stgh 9 pagi, biar siswanya cukup istirahat.
Kalo engga bisa bikin suatu terobosan, kebijakan ato inovasi yang bener, ikutin aja negara lain yang udah maju. Mau sok bikin inovasi sendiri malah cacat.
Gimana negara mau maju, hal sederhana gini aja kaga bener ngurusnya haha.
Di amerika kalo gasalah ane abis baca, sekolah masuk ga kurang dari jam stgh 9 pagi, biar siswanya cukup istirahat.
Kalo engga bisa bikin suatu terobosan, kebijakan ato inovasi yang bener, ikutin aja negara lain yang udah maju. Mau sok bikin inovasi sendiri malah cacat.
Gimana negara mau maju, hal sederhana gini aja kaga bener ngurusnya haha.
Quote:
Original Posted By hypeee►kalo disini mah sma jam pulangnya cepet tetep aja nanti buat main warnet ama nongkrog ama tawuran ckck

Quote:
Original Posted By akutenshi►kalau disini bisa aja murid nya nakal dihukum, eh gurunya masuk penjara
Quote:
Original Posted By selapangpandang►Yg penting niat dari siswa dan pengajar nya... Lalu ditunjang fasilitas yg mumpuni...



Quote:
Original Posted By sinnergy►disini full day school, rontok2 deh itu rambut,
yg kasihan bukan siswanya doang, tapi guru juga.
yg kasihan bukan siswanya doang, tapi guru juga.
Quote:
Original Posted By bululembut►Klo dsini sekolah cuma 4-5 jam sehari dan ga ada PR, siswa2nya pada nongkrong2, kongkow2, en pacaran mulu kali ya,....
Quote:
Original Posted By bartyasmarten►Okelah udah banyak yg tahu sistem pendidikan di finlandia sejak lama, dan banyak yg menyetujui kelebihan nya dr sistem tersebut, pertanyaan nya; sesulit apa Indonesia menerapkan sistem yg sama?
Quote:
Original Posted By cavaliet07►disini dibikin bebas malah ancur negara.
disuruh milih jam pelajaran sendiri yang ada malah bolos
disuruh milih jam pelajaran sendiri yang ada malah bolos

Quote:
Original Posted By nsnisrina►Bagus ya... belajar sesuai minat dan kemampuan, nggak dipaksain nguasai seluruh mata pelajaran :")
Quote:
Original Posted By Ady Dirnt►Klo indo nerapin kaya kurikulum finland, malah lbh bnyk lg pngangguran 

Quote:
Original Posted By nonaceriadotcom►saya sendiri pernah mengajar di Finlandia dan tinggal bersama keluarga mereka selama 1 tahun. ada beberapa poin yg selalu di ulang2 di banyak artikel yang sama sekali salah mengenai pendidikan di finlandia yaitu tidak adanya peer. anak2 tetap diberikan peer terutama di waktu libur musim dingin yg panjang. tp kuantitas peer tsb tidak banyak.
kemudian poin berikutnya tentang hanya guru yg mengevaluasi kerka mereka juga kurang betul. orangtua ikut berperan aktif lho. setiap siswa diberi buku laporan yg tiap hari harus di isi orangtua mengenai report baca, dan hasil perilaku dirumah.
kemudian poin berikutnya tentang hanya guru yg mengevaluasi kerka mereka juga kurang betul. orangtua ikut berperan aktif lho. setiap siswa diberi buku laporan yg tiap hari harus di isi orangtua mengenai report baca, dan hasil perilaku dirumah.
Quote:
Original Posted By nonaceriadotcom►oiya satu lagi gan.. mengenai masalah gratis biaya kesehatan, pendidikan, dan makan siang itu memang benar tapi ketika Indonesia tidak memberlakukan sistem tsb bukan berarti Indonesia buruk. tp memang dr segi ekonomi negara maju dan berkembang tidak bisa disamakan.
yang saya sangat suka dan cinta dan kagum selama berada disana adalah "orangnya jujur2" gan. contoh kecil ya.. mereka punya rasa malu yg tinggi kalau melanggar peraturan lalu lintas. di jalan raya pun jarang sekali mereka membunyikan klakson, yah bisa dibilang sangat sangat susah ditemui org yg mengklakson kendaraannya karena kesadarannya ketika berkendara di jalan raya sungguh sangat baik.
ane sendiri pernah punya kejadian unik nih.. suatu ketika di musim dingin, ane jalan tuh diatas jalan yg penuh salju.. nah setiap pagi disana itu kan mobil2 pembersih salju jalan bekerja karna semalam saja tumpukan salju bisa hampir setinggi pinggang org dewasa sehingga org tidak bisa berjalan. nah ketika ane jalan didepan ane ada bapak2 tiba2 minggir ke jalan. ane kan bingung ngapain tu bapak2 tiba2 minggir. eh pas lihat ke belakang, ya ampun gan ternyata uda ada mobil pengangkut salju yg gede itu daritadi jalan di belakang ane "tanpa" membunyikan klaksonnya sama sekali sehingga anr ga sadar dan tetep jalan santai. gila sih ya sampe segitu hormatnya lho mereka sama pejalan kaki. kalau ada kata yang lebih dari "kagum" ane bakal pake itu. angkat topi deh. gils gils gils !! 👍👍👍
yang saya sangat suka dan cinta dan kagum selama berada disana adalah "orangnya jujur2" gan. contoh kecil ya.. mereka punya rasa malu yg tinggi kalau melanggar peraturan lalu lintas. di jalan raya pun jarang sekali mereka membunyikan klakson, yah bisa dibilang sangat sangat susah ditemui org yg mengklakson kendaraannya karena kesadarannya ketika berkendara di jalan raya sungguh sangat baik.
ane sendiri pernah punya kejadian unik nih.. suatu ketika di musim dingin, ane jalan tuh diatas jalan yg penuh salju.. nah setiap pagi disana itu kan mobil2 pembersih salju jalan bekerja karna semalam saja tumpukan salju bisa hampir setinggi pinggang org dewasa sehingga org tidak bisa berjalan. nah ketika ane jalan didepan ane ada bapak2 tiba2 minggir ke jalan. ane kan bingung ngapain tu bapak2 tiba2 minggir. eh pas lihat ke belakang, ya ampun gan ternyata uda ada mobil pengangkut salju yg gede itu daritadi jalan di belakang ane "tanpa" membunyikan klaksonnya sama sekali sehingga anr ga sadar dan tetep jalan santai. gila sih ya sampe segitu hormatnya lho mereka sama pejalan kaki. kalau ada kata yang lebih dari "kagum" ane bakal pake itu. angkat topi deh. gils gils gils !! 👍👍👍
Quote:
Original Posted By selamanya.newbi►
Bicara manajemen, kalo di tingkatan wilayah Aja mungkin kayak kampung Inggris Pare di Kediri.
Ane jadi guru 'horor', and keluar Aja. Abis kesel, dikasih Tau pelajaran2 uyk administrasi perkantoran begini, pemasaran ini. Tapi guru yg mengaku merasa lebih tua dari and (padahal, ane lbh tua dari doi, tapi yaa komuk ane awet muda), malah gak mau denger pendapat ane, Dan sumber datanya dari diknas.
Di daerah ane, masih primitif, banyak juga warga yg belum buat e-KTP. Apalagi terjadi kerusuhan2 dalam tahun ini.
Kerusuhan penistaan agama trus demo di kecamatan ciseeng, bogor, kerusuhan pembunuhan, hingga orang2 rumpin, bogor, ingin mengadili pembunuhnya juga. (Cek di YouTube Ada kok). Itu Kan harusnya, pendidikan berperan dari dalam diri masing2.
Jadi ingin pindah, seenggaknya mengunjungi ke Pare...
Iri boleh, tapi lebih baik berbenah diri dan bersinergi. Untuk mengejar ketertinggalan.
Bicara manajemen, kalo di tingkatan wilayah Aja mungkin kayak kampung Inggris Pare di Kediri.

Ane jadi guru 'horor', and keluar Aja. Abis kesel, dikasih Tau pelajaran2 uyk administrasi perkantoran begini, pemasaran ini. Tapi guru yg mengaku merasa lebih tua dari and (padahal, ane lbh tua dari doi, tapi yaa komuk ane awet muda), malah gak mau denger pendapat ane, Dan sumber datanya dari diknas.

Di daerah ane, masih primitif, banyak juga warga yg belum buat e-KTP. Apalagi terjadi kerusuhan2 dalam tahun ini.
Kerusuhan penistaan agama trus demo di kecamatan ciseeng, bogor, kerusuhan pembunuhan, hingga orang2 rumpin, bogor, ingin mengadili pembunuhnya juga. (Cek di YouTube Ada kok). Itu Kan harusnya, pendidikan berperan dari dalam diri masing2.
Jadi ingin pindah, seenggaknya mengunjungi ke Pare...

Iri boleh, tapi lebih baik berbenah diri dan bersinergi. Untuk mengejar ketertinggalan.
Diubah oleh komokomoo 11-12-2018 21:31
7
13.8K
Kutip
115
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan