- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Green Lifestyle
[COC Green Lifestyle] Manfaat Sampah Rambut


TS
Edingo
[COC Green Lifestyle] Manfaat Sampah Rambut
Dari dulu gw bayangin gimana caranya manfaatin sampah rambut yang ada di tukang cukur atau salon, tentunya yang anti mainstream.
Yang udah (setau gw) kebanyakan dibikin jadi wig a.k.a rambut palsu, konde dan sejenisnya. Kalo untuk hal demikian rasanya kurang inovatif dan sangat mainstream. Tapi apa ya?
Nah setelah googling kesana kemari, ada satu artikel yang sangat pas dijadikan referensi pemanfaatan limbah rambut yang anti mainstream.
This is it..
Dari Sampah Rambut di Salon, Siswa SMA Ini Raih Medali Emas Olimpiade di AS
TANGERANG, KOMPAS.com - Rasa penasaran Samuel Benedict (17) tentang limbah rambut berbuah manis.
Murid kelas 12 IPA di SMA Santa Laurensia, Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan ini menjadi penemu khasiat tersembunyi dari limbah rambut sekaligus meraih medali emas bidang kimia dari ajang internasional Genius Olympiad 2017 di Oswego, New York, Amerika Serikat pada 12-17 Juni 2017 silam.
![[COC Green Lifestyle] Manfaat Sampah Rambut](https://s.kaskus.id/images/2018/05/16/3524673_20180516101136.jpeg)
Saat ditemui Kompas.com di sekolahnya pada Selasa (24/10/2017) siang, Samuel menceritakan awalnya dia melihat banyak sampah atau limbah rambut di salon tempatnya potong rambut.
Kala itu, Samuel hanya berpikir sederhana, apa yang bisa dilakukan terhadap rambut-rambut itu karena jumlahnya banyak sekali.
"Di salon, rambut itu sampai berkardus-kardus, ditumpuk, dibuang begitu saja. Habis mikir, saya iseng cari tahu ada kandungan apa aja sih di rambut kita," kata Samuel.
Samuel berinisiatif mengetahui kandungan rambut dengan mencari informasinya di internet. Dari pencariannya, Samuel mengetahui ada zat keratin di dalam rambut yang merupakan ikatan unsur sulfida, di mana zat dan bahan tersebut bisa bermanfaat untuk meningkatkan kualitas cat.
"Saya pikir, kenapa keratin ini enggak dimanfaatkan untuk di cat saja. Lalu saya coba-coba, bikin formulasi cat yang beda-beda," tutur Samuel.
Kebetulan, saat itu Samuel sedang ada tugas sekolah untuk membuat proyek sains, sehingga dia menuangkan idenya mengetahui manfaat keratin dari rambut sekaligus mengerjakan tugas tersebut.
Dari berbagai formulasi cat yang dilapisi ke benda berbahan dasar besi, Samuel menemukan campuran cat dengan ekstrak keratin 15 persen hasilnya lebih baik ketimbang yang tidak ada keratin.
Berdasarkan penelitian sementara, Samuel tertarik mendalami manfaat keratin dalam rambut terhadap kandungan cat. Dia bahkan sempat meminta sampah rambut lagi dari salon-salon untuk melakukan penelitian lanjutan.
![[COC Green Lifestyle] Manfaat Sampah Rambut](https://s.kaskus.id/images/2018/05/16/3524673_20180516101219.jpeg)
Sempat Minder
Pihak sekolah yang mengetahui soal penelitian Samuel tertarik untuk mendukung muridnya itu ke jenjang yang lebih tinggi. Melalui bantuan pihak sekolah, Samuel dan satu temannya yang bernama Christopher Richard didaftarkan ke Genius Olympiad 2017 di Amerika Serikat.
Ajang seperti itu diakui Samuel baru pertama kali dia ikuti. Dirinya juga sempat minder kala bertemu langsung dengan peserta olimpiade lain di sana yang menurut dia temuan serta penelitian mereka lebih rumit dan tergolong susah disaingi.
"Awalnya kami juga rada minder sih, karena lihat project yang lain itu bagus-bagus banget. Misalnya, ada yang identifikasi leukemia sejak dini, soal kanker. Itu kan saingannya sudah berat ya," ujar Samuel.
Meski begitu, Samuel dan Christopher tetap mempersiapkan bahan penelitian mereka sekaligus presentasi dengan maksimal di hadapan juri. Tanpa disangka, hasil penelitiannya tentang hubungan limbah rambut dengan cat menarik perhatian juri hingga akhirnya meraih medali emas bidang kimia.
Melalui presentasi di olimpiade, Samuel menjelaskan cat yang kandungannya ditambah ekstrak keratin akan lebih awet karena tidak hanya melindungi secara fisik, namun juga secara kimiawi.
Cat dengan ekstrak keratin disebut Samuel lebih tahan asam dan besi yang dilapisi cat tersebut tidak mudah korosi.
Kepala SMA Santa Laurensia, Theja Kurniawan, mengapresiasi pencapaian muridnya di ajang internasional.
Menurut dia, pihak sekolah selama ini sudah menanamkan nilai-nilai kepada muridnya agar tidak melupakan apa yang bisa diberikan kepada masyarakat, tidak sekadar berprestasi secara akademik.
"Kami senang karena tidak hanya Samuel, banyak dari murid kami yang lain juga berkesempatan ikut ajang atau lomba di bidang masing-masing seperti sains, olahraga, dan lainnya serta punya pencapaian masing-masing. Kami terus tanamkan nilai dan dukung minat serta bakat murid-murid di sini yang berasal dari berbagai kalangan," ucap Theja.
Kompas
Yang udah (setau gw) kebanyakan dibikin jadi wig a.k.a rambut palsu, konde dan sejenisnya. Kalo untuk hal demikian rasanya kurang inovatif dan sangat mainstream. Tapi apa ya?
Nah setelah googling kesana kemari, ada satu artikel yang sangat pas dijadikan referensi pemanfaatan limbah rambut yang anti mainstream.
This is it..
Dari Sampah Rambut di Salon, Siswa SMA Ini Raih Medali Emas Olimpiade di AS
TANGERANG, KOMPAS.com - Rasa penasaran Samuel Benedict (17) tentang limbah rambut berbuah manis.
Murid kelas 12 IPA di SMA Santa Laurensia, Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan ini menjadi penemu khasiat tersembunyi dari limbah rambut sekaligus meraih medali emas bidang kimia dari ajang internasional Genius Olympiad 2017 di Oswego, New York, Amerika Serikat pada 12-17 Juni 2017 silam.
![[COC Green Lifestyle] Manfaat Sampah Rambut](https://s.kaskus.id/images/2018/05/16/3524673_20180516101136.jpeg)
Saat ditemui Kompas.com di sekolahnya pada Selasa (24/10/2017) siang, Samuel menceritakan awalnya dia melihat banyak sampah atau limbah rambut di salon tempatnya potong rambut.
Kala itu, Samuel hanya berpikir sederhana, apa yang bisa dilakukan terhadap rambut-rambut itu karena jumlahnya banyak sekali.
"Di salon, rambut itu sampai berkardus-kardus, ditumpuk, dibuang begitu saja. Habis mikir, saya iseng cari tahu ada kandungan apa aja sih di rambut kita," kata Samuel.
Samuel berinisiatif mengetahui kandungan rambut dengan mencari informasinya di internet. Dari pencariannya, Samuel mengetahui ada zat keratin di dalam rambut yang merupakan ikatan unsur sulfida, di mana zat dan bahan tersebut bisa bermanfaat untuk meningkatkan kualitas cat.
"Saya pikir, kenapa keratin ini enggak dimanfaatkan untuk di cat saja. Lalu saya coba-coba, bikin formulasi cat yang beda-beda," tutur Samuel.
Kebetulan, saat itu Samuel sedang ada tugas sekolah untuk membuat proyek sains, sehingga dia menuangkan idenya mengetahui manfaat keratin dari rambut sekaligus mengerjakan tugas tersebut.
Dari berbagai formulasi cat yang dilapisi ke benda berbahan dasar besi, Samuel menemukan campuran cat dengan ekstrak keratin 15 persen hasilnya lebih baik ketimbang yang tidak ada keratin.
Berdasarkan penelitian sementara, Samuel tertarik mendalami manfaat keratin dalam rambut terhadap kandungan cat. Dia bahkan sempat meminta sampah rambut lagi dari salon-salon untuk melakukan penelitian lanjutan.
![[COC Green Lifestyle] Manfaat Sampah Rambut](https://s.kaskus.id/images/2018/05/16/3524673_20180516101219.jpeg)
Sempat Minder
Pihak sekolah yang mengetahui soal penelitian Samuel tertarik untuk mendukung muridnya itu ke jenjang yang lebih tinggi. Melalui bantuan pihak sekolah, Samuel dan satu temannya yang bernama Christopher Richard didaftarkan ke Genius Olympiad 2017 di Amerika Serikat.
Ajang seperti itu diakui Samuel baru pertama kali dia ikuti. Dirinya juga sempat minder kala bertemu langsung dengan peserta olimpiade lain di sana yang menurut dia temuan serta penelitian mereka lebih rumit dan tergolong susah disaingi.
"Awalnya kami juga rada minder sih, karena lihat project yang lain itu bagus-bagus banget. Misalnya, ada yang identifikasi leukemia sejak dini, soal kanker. Itu kan saingannya sudah berat ya," ujar Samuel.
Meski begitu, Samuel dan Christopher tetap mempersiapkan bahan penelitian mereka sekaligus presentasi dengan maksimal di hadapan juri. Tanpa disangka, hasil penelitiannya tentang hubungan limbah rambut dengan cat menarik perhatian juri hingga akhirnya meraih medali emas bidang kimia.
Melalui presentasi di olimpiade, Samuel menjelaskan cat yang kandungannya ditambah ekstrak keratin akan lebih awet karena tidak hanya melindungi secara fisik, namun juga secara kimiawi.
Cat dengan ekstrak keratin disebut Samuel lebih tahan asam dan besi yang dilapisi cat tersebut tidak mudah korosi.
Kepala SMA Santa Laurensia, Theja Kurniawan, mengapresiasi pencapaian muridnya di ajang internasional.
Menurut dia, pihak sekolah selama ini sudah menanamkan nilai-nilai kepada muridnya agar tidak melupakan apa yang bisa diberikan kepada masyarakat, tidak sekadar berprestasi secara akademik.
"Kami senang karena tidak hanya Samuel, banyak dari murid kami yang lain juga berkesempatan ikut ajang atau lomba di bidang masing-masing seperti sains, olahraga, dan lainnya serta punya pencapaian masing-masing. Kami terus tanamkan nilai dan dukung minat serta bakat murid-murid di sini yang berasal dari berbagai kalangan," ucap Theja.
Kompas
Diubah oleh Edingo 16-05-2018 10:17
-1
2.9K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan