sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Haryadi Sebut Masyarakat Pontianak Keluhkan LPG 3 Kg Langka
Haryadi Sebut
Masyarakat
Pontianak Keluhkan
LPG 3 Kg Langka

Kamis, 6 Desember 2018 15:23

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/
YOUTUBE
Kepala Dinas Koperasi Usaha
Mikro dan Perdagangan Kota
Pontianak, Haryadi S
Triwibowo

Laporan Wartawan Tribun
Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,
PONTIANAK - Saat ini
kebutuhan bahan pokok di
Kota Pontianak relatif stabil,
hanya saja menurut Kepala
Dinas Koperasi, Usaha Mikro
dan Perdagangan Kota
Pontianak, Haryadi S
Triwibowo.

Namun saat ini
disampaikannya, masyarakat
Kota Pontianak kesusahan
mendapatkan gas Elpiji 3
kilogram yang bersubsidi.

Padahal setiap bulan
disebutnya rata-rata disalurkan
di Kota Pontianak medekati 56
ribu tabung LPG, tapi
kenyataannya masih banyak
ibu rumah tangga yang tidak
mendapatkan LPG.

Padahal rantai distribusi cukup
bagus dari Pertamina. Tapi
saat ini Haryadi menegaskan
banyak spekulan dari
masyarakat biasa yang
memanfaatkan situasi.

"Kenapa mereka
memanfaatkan harga LPG 3kg
subsidi karena pertabung 16
ribu dan dimanfaatkan
diperjualkan belikan lagi,"
tambahnya.

Sesuai instruksi presiden,
disebutnya LPG subsidi hanya
untuk usaha mikro dan ibu
rumah tangga yang tak
mampu.

Pemkot Pontianak sudah
melakukan upaya
mengintervensi LPG subsidi
dengan surat edaran wali kota
kepada hotel, rumah makan,
kafe, loundri dan PNS tidak
boleh menggunakannya.

Informasi Pertamina
disampaikannya setelah
dilakukan operasi dan
beredarnya surat edaran wali
kota tersebut ternyata hasil
analisa Pertamina permintaan
bright gas 5,5 kg meningkat.

Artinya sebagian warga,
Pontianak sudah beralih dari
subsidi ke nonsubsidi. Tapi
akhir-akhir ini muncul
fenomena baru, bukan lagi
hotel, kafe dan sebagainya.

"Tapi pengecer yang dari ibu-
ibu rumah tangga melakukan
pembelian dipangkalan sampai
lima tabung, enam tabung dan
besok membeli lagi untuk
diperjual-belikan kembali. Kita
sedang melakukan penertiban
ini, kenapa mereka melakukan
itu, saat ditanya tentunya
alasan mereka karena
ekonomi," tambahnya.

Bahkan pihaknya memiliki
wacana menertibkan
masyarakat yang membeli LPG
dan setelah itu ditandai
dengan tinta seperti Pilkada.

dan mungkin ada metode
orang membeli LPG gunakan
KTP tapi tidak efektif, karena
bisa digunakan lagi ditempat
lain. Kita mau coba pakai tinta
dan kalau mereka sudah
membeli harus menggunakan
tinta dan ketahuan," ucapnya.

Penulis: Syahroni
Editor: madrosid
Sumber: Tribun Pontianak
http://pontianak.tribunnews.com/2018...pg-3-kg-langka
0
1.1K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan