Hayo siapa yang baru semalem dikerokin?
Orang Indonesia pasti udah enggak asing banget sama metode pengobatan ini. Yaps, kerokan udah menjadi suatu alternatif untuk orang-orang yang sedang sakit. Biasanya yang paling sering dikerokin adalah orang yang terkena sakit "masuk angin". Kalau udah masuk angin, pasti langsung kebayang kerokan sebagai cara menyembuhkannya.
Tapi tahu gak ente kalau kerokan itu punya segudang mitos yang cukup menggelitik logika juga saat mendengarnya. Tapi uniknya tanpa disadari kita mengamini mitos tersebut juga loh. Penasaran apa aja mitosnya? Cekidotsss Gan!
Quote:
Semakin Merah Hasil Kerokan, Tandanya Penyakit Makin Parah

Mitos yang pertama ini emang cukup kocak juga ya Gan. Tapi banyak banget loh yang memercayai kalau hasil kerokan kita makin merah, berarti ente lagi menderita sakit parah. Padahal hasil merah yang terdapat di hasil kerokan itu pada dasarnya merupakan metode memperlebar pembuluh darah tepi yang menyempit atau menutup (vasokontriksi) menjadi lebar (vasodilatasi), pasti akan meninggalkan bekas merah di kulit Gan. Bekas itu merupakan jejak pembuluh darah yang terbuka atau pecah seiring gesekan koin atau kerokan.
Quote:
Kalau Orang yang Mengerok Bersendawa, Artinya Penyakit Sudah Keluar

Cukup aneh memang mendengar mitos yang ini. Seakan hidup di daratan negara Konoha yang bisa memindahkan energi cakra dari satu ninja ke ninja lainnya. Ane sendiri sampai sekarang masih bingung apa iya orang yang mengerok kita kalau bersendawa atau mengeluarkan angin dari mulutnya tersebut merupakan penyakit yang ada dalam diri kita?
Uniknya walaupun kita enggak memercayainya, tapi saat kita sedang dikerok, otomatis saja alam bawah sadar kita mengiyakan omongan dari orang yang mengerok kita.
Quote:
Sakitnya di Tangan, Keroknya di Tangan

Mitos ini udah cukup biasa bagi kalangan orang Indonesia. Kalau sakitnya ada di leher, kerokin leher. Kalau sakit di dada, kerokin dada. Kalau sakit di tangan, kerokin tangan, dan seterusnya. Padahal tempat mengerok yang optimal itu adanya di punggung loh Gan. FYI aja nih, punggung itu adalah pusat syaraf terpadu dengan pembuluh darah yang paling panjang dan menyebar kemana-mana. Jadi pembuluh darah tepi yang pecah di ujungnya akibat kerokan akan memaksa sekujur pembuluh darah tersebut untuk melebar Gan.
*****
Nah itu tadi Gan beberapa mitos yang sering kita jumpai kalau lagi kerokan.
Semoga Agan dapat perspektif baru setelah mengetahui penjelasan ilmiah dari beberapa mitos diatas.
Kalau ente punya mitos lain boleh banget dong share disini. Biar makin paham dan makin berkembang kearifan lokal asli dari Indonesia ini.