Kaskus

Automotive

pelatkuning007Avatar border
TS
pelatkuning007
Jangan Ngasal Ganti Pelek, Kenali Dulu Bahasa Kodenya Gan
Jangan Ngasal Ganti Pelek, Kenali Dulu Bahasa Kodenya Gan

Jangan Ngasal Ganti Pelek, Kenali Dulu Bahasa Kodenya Gan

Pada dua tulisan sebelumnya, Nubi sudah bahas, soal ragan jenis ban dan memahami kode yang ada pada dinding ban. Berhubung waktu ganti ban ngobrol panjang sama pemilik toko ban di Pasar Onderdil Kemayoran, kali ini Nubi mau bahas soal pelek, gan...

Jadi tulisan Trilogi, macam film “The Matrix” atau “Lord of The Ring” gitu lah hahahahaemoticon-Ngakakemoticon-Sundul PISS Gan Becanda...

Sebetulnya, kode-kode yang tergrafir alias embos di dinding pelek (velg) relatif lebih sederhana ketimbang ban. Setidaknya angkanya lebih sedikit, jadi seharusnya lebih mudah dipahami. Penulisannya aja kadang agak ribet sedikit.

Misalnya, tertera kode 7 ½ (7,5) x 17, selanjutnya 4/114.3, dan ET +40.

Coba kita brake down, angka 7,5 yang penulisannya 7 ½ , adalah ukuran lebar pelek dalam satuan inci. Sedangkan, angka 17, merupakan ukuran diameter pelek, juga dalam satuan inci.

Jangan Ngasal Ganti Pelek, Kenali Dulu Bahasa Kodenya Gan

Kemudian angka “4”, merupakan jumlah baut yang ada pada pelek itu. Selanjutnya, 114.3 adalah ukuran Pitch Circle Diameter alias PCD. Avanza contoh mobil dengan baut “4”, ada juga yang baut “5”, seperti Terios, atau Pajero Sport yang pakai Baut “6”.
Umumnya, PCD yang banyak terdapat pada mobil-mobil Jepang itu, 114.3 atau 100. Sedangkan buat mobil Eropa, biasa menggunakan PCD ukuran 112. Jadi memang beda merek dan model mobil biasanya beda ukuran PCD.

Kode selanjutnya, ET +40, adalah singkatan dari offset. Jadi, pelek itu kan ada dua bibir, luar dan dalam. Analoginya gini, kalau pas pelek terpasang pada baut roda, posisinya tepat di tengah-tengah antara bibir luar dan dalam (centerline), artinya pelek itu punya offset “0”.

Tapi, kalau dudukan baut cenderung condong ke arah luar, berarti pelek punya offset positif. Begitupun sebaliknya, kalau posisi dudukan baut cenderung lebih ke dalam, berarti pelek itu punya offset negatif.

Kalau angka ET +40, artinya, ketika pelek dipasang, maka posisi dudukan baut roda bergeser ke luar dengan ukuran 40 milimeter (mm).

Jangan Ngasal Ganti Pelek, Kenali Dulu Bahasa Kodenya Gan

Offset ini memang agak tricky alias menjebak. Karena kerap kalau seseorang mau ganti pelek, udah pas ukuran diameter dan PCD-nya, tapi pas dipasang, ban enggak bisa belok, sampai bibir ban gasruk ke spatbor, fender, dudukan suspensi, kepala babi (rem cakram), dan lain-lain. Intinya ban jadi enggak bisa belok sempurna, deh gan..

Biasanya, setiap model mobil, punya ukuran maksimal offsett, Biasanya ada di buku manual. Paling gampang, lihat saja ukuran pada pelek standar, dan ikutin aja angka itu. Atau, bisa juga tanya ke toko ban dan pelek, mereka biasanya paham betul, ukuran-ukuran masing-masing offset model mobil. Jadi, enggak usah ribet juga..

Ada juga yang maksa menggunakan spacer alias besi atau aluminium tambahan buat mengakali masalah ini. Sebenarnya enggak direkomendasi sih gan buat masang beginian, tapi biasanya demi penampilan kece, jadi sah...emoticon-Cool

Jangan Ngasal Ganti Pelek, Kenali Dulu Bahasa Kodenya Gan
(Jd pengen digantiin peleknya mbak... ehehehe)

Ada juga yang rela bikin Adaptor, ke tukang bubut, pemodifikasi sudah biasa lah ngelakuin ini, tapi saran nubi sih, pilih saja pelek yang plek, punya ukuran offset yang pas, jadi enggak perlu tambahan, demi safety pastinya...

Segitu dulu sesi berbaginya ya gan,
 
Salam Cendol,

emoticon-Blue Guy Cendol (L)



1
2.1K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan