Jumat, 30 November 2018 04:28

WARTA KOTA, PALMERAH--- Perempuan kadang tak semuanya berani melawan secara langsung pelaku yang melecehkannya secara seksual.

Bila begitu, sebenarnya ada yang bisa dilakukan agar tak terus menjadi korban pelecehan seksual.

Rika Rosvianti dari perEMPUan dalam bincang media mengatakan, cara pertama adalah segera meninggalkan tempat kejadian dan bergeraklah ke tempat ramai.

"Segera tinggalkan tempat kejadian lalu cari keramaian. Kalau di tempat ramai, pelaku cenderung sedikit-sedikit menyingkir," kata Rika seperti dilansir Antaranews.com.

Maklumi Anda menghadapi shock sehingga jangan menyalahkan diri bila menjadi korban pelecehan seksual.

Siapa saja bisa menjadi korban pelecehan seksual, sekalipun dia aktivis perempuan.

Setelah berada di tempat ramai, cobalah menenangkan diri dan menghubungi orang yang dipercaya, entah itu teman, pasangan atau keluarga.

Menurut Rika, salah satu kunci dalam penanganan pelecehan seksual adalah bercerita pada orang yang dipercaya untuk mengurangi trauma sekaligus memperingatkan orang lain bahwa ada pelaku pelecehan di sekitar mereka.

"Orang jadi bisa tahu itu pelakunya sehingga berhati-hati. Bantu diri sendiri dulu karena terkadang orang lain tak memahami situasi sehingga malah menyalahkan korban," kata Rika.

Anindya Restuviani dari Hollaback Jakarta mengingatkan untuk menjaga keamanan diri dan setidaknya tunjukan rasa tak suka menjadi korban walau lelah mendera.

"Ingat keamanan diri. Kalau lelah merespon, setidaknya kita perlihatkan kalau kita enggak suka (dilecehkan). Kalau enggak bisa langsung melawan ya cerita. Setidaknya lakukan sesuatu," kata dia.

Rika menambahkan, sekedar pura-pura merekam pelaku juga bisa menjadi cara ampuh agar dia berhenti melecehkan Anda.

Sumber Berita: http://wartakota.tribunnews.com/2018...ecehan-seksual

===========================
Komen TS


Jujur aja gw jijik banget kalo ada seleb dan aktivis yang sok berpikiran open-minded atau sok kayak orang barat sono yang kritis, tapi aslinya logika nya cetek banget..

Apalagi yang suka berpakaian terbuka & nunjukin baik atau pake rok mini ketat yang nunjukin bentuk bokongnya dan paha mulusnya..

Mereka yang suka bilang:
"Kalian suruh perempuan nutup aurat biar ngga dirudapaksa, trus laki-laki harus nutup apa biar ngga merudapaksa"

coba kita analogikan bagian tubuh perempuan itu adalah rumah

"Kalian suruh pemilik rumah nutup rumah biar ngga dimaling, trus maling harus nutup apa biar ngga maling"

Tuh kan.. bodoh logikanya.. kebodohan absolut.. Gini nih kalo keracunan pola pikir dan logika oon-nya Ngahoker kebasukian..

Sebenernya orang-orang nyuruh perempuan menutup aurat itu bukan karena menyalahkan korban. Tapi justru mengingatkan korban agar melakukan antisipasi dan memperkecil peluang pelaku pelecehan seksual untuk melecehkan perempuan..

Ini sama kyak mengingatkan pemilik rumah untuk menutup rumahnya agar tidak gampang dimaling..

Ini masalah logika yang benar.

Kalo lo punya rumah, apakah lo biarin rumah lo mudah dimasukin maling?! Apakah lo biarin aurat lo terbuka biar gampang dilecehin?

Lo bisa aja protes pada maling, baik rumah tertutup dan terbuka, siapapun ga berhak maling. Ya memang bener kalo lo berargumen gitu, tapi itu ga smart..

Berapa orang maling sih yang bakal dengerin omongan lo meskipun itu bener secara hukum.

Jadi, tindakan yang paling cerdas adalah menutup rumah lo, menguatkan sistem pertahanan dan keamanannya...

Itu lebih efektif membuat rumah lo ga gampang di maling daripada lo ngomel2 menuntut semua maling tidak coba-coba untuk maling rumah lo.

Orang cerdas jelas bisa tahu bedanya antisipasi dengan victim blaming. Mereka itu tidak memposisikan korban sebagai pelaku, tapi justru menyadarkan korban untuk tidak memberi kesempatan pada pelaku pelecehan.

Kalo lo menyuruh maling buat ga maling, itu ngayal namanya.. Delusi.. Halu.. Lo itu ngga realistis, pelecehan seksual sampe kiamat juga bakal tetep ada.

Itu sama aja lo nyuruh maling buat berhenti maling.

Lo ga cerdas.. kita ga perlu capek-capek nyuruh maling buat ga maling.. cukup kita perkuat pertahanan dan keamanan rumah kita.

Emang siapa lo bisa merubah dunia? Lo Tuhan?