========== ========== Hai dan halo buat agan/sista/mimin/momod sekalian.
Selamat datang di trit ane yang sederhana ini.
Hujan telah tiba... Hujan telah tiba... Hore! Hore! Hore! Hore!
Kok malah seneng sih? Iya dong, jas hujan yang baru ane beli jadi terpakai. Daripada harus repot-repot berteduh di bawah bangunan atau jembatan sambil menunggu hujan reda, mending ngeluarin jas hujan ane aja. Tapi tau gak sih, sejak kapan jas hujan ada? Kaya gimana dan terbuat dari apa jas hujan dulu? Jadi gini...
Quote:
Jas hujan sendiri udah ada sejak zaman batu. Terus terbuat dari batu, gitu? Ya enggaklah. Pada masa itu, para Homo Sapiens mulai belajar untuk melindungi tubuh dari terpaan hujan, angin, salju, bahkan butiran debu, dengan mengenakan semacam lapisan kain yang terbuat dari bulu atau kulit binatang. Kain itu terus dikasih lapisan minyak, sehingga bisa tahan air serta membuat tubuh jadi lebih hangat.
Seriring berjalannya waktu, manusia mulai belajar membuat pakaian yang tahan air dengan menggunakan bermacam bahan alam. Suku Inca mengolesi pakaian mereka dengan ekstrak getah dari daun dan kulit kayu sejenis tanaman karet untuk menutup pori-pori di pakaian mereka. Sementara suku Inuit dan orang-orang Viking merendam pakaian mereka dalam minyak ikan sehingga pakaian mereka tidak tembus air. Masyarakat Saxon pun mengoleskan lemak hewan pada kain karung hasil tenunan mereka untuk mengurangi penyerapan air.
Spoiler for Charles Macintosh:
Selanjutnya, pada era Revolusi Industri di awal abad ke-19, terciptalah kain alami yang diberi bahan kimia tambahan untuk membuatnya bersifat waterproof. Seorang ahli kimia, Charles Macintosh, mengembangkan pelarut karet menggunakan naptha (produk hasil penyulingan batu bara) di tahun 1816. Pelarut karet itu pun dia gunakan untuk melapisi kain tenunan, yang kemudian proses tersebut dipatenkan pada tahun 1823. Kain yang tahan air itu pun berhasil dibuat, meski kaku dan berbau seperti karet. Sayangnya, ketika akan dijahit, kain-kain tersebut malah berlubang.
Spoiler for Thomas Hancock:
Gak kehabisan akal, Macintosh bekerja sama dengan Thomas Hancock untuk mengembangkan proses vulkanisasi (proses memanaskan lateks dan menggabungkannya dengan sulfur dan akselerator). Adanya proses ini membuat bahan karet jadi lebih kuat dan elastis, sehingga bila dijadikan kain, dapat terasa lembut, serta gak lengket ataupun kaku dalam kondisi cuaca ekstrem. Kemudian, bahan ini dapat dijahit menjadi mantel tahan air.
Pada pertengahan abad ke-19, penggunaan bahan minyak biji rami mulai terkenal di kalangan pelaut. Layar kapal yang dilapisi minyak biji rami justru menjadikannya lebih ringan dan lebih kuat dari kain biasa. Bahan itu pun diterapkan dalam busana para pelaut hingga abad ke-20. Pada tahun 1879, Thomas Burberry mematenkan gabardine, bahan jas hujan yang tahan air dan udara serta tidak bisa robek. Bangsa Mesir gak mau kalah dengan menciptakan benang anti air pertama yang bisa ditenun menjadi pakaian.
Spoiler for John Barbour:
Pada tahun 1930-an, penggunaan bahan tahan air pada jas hujan jadi semakin inovatif. John Barbour & Sons menggunakan lapisan lilin parafin pada kain katun. Kain yang dihasilkan tahan air, jauh lebih lembut, dan nyaman bagi pamakainya untuk bernapas. Perkembangan sektor teknik dan kimia di akhir abad ke-20 menjadi puncak dari perjalanan jas hujan, sehingga banyak dihasilkan beragam jenis kain dan pelapis yang tahan air. Hingga kini, jas hujan yang terbuat dari bermacam bahan itu terus dipasarkan di seluruh penjuru dunia, karena terbukti efektif untuk melindungi tubuh pemakainya dari terpaan hujan, angin, bahkan debu di jalanan.
Nah, di abad ke-21 ini, sudah bukan bahan lagi yang jadi fokus utama para produsen jas hujan, tapi fungsi dan bentuknya. Pasti jas hujan yang unik dan khas lebih menjual dari jas hujan yang penampilannya biasa aja. Ada jas hujan transparan, ada yang buat nutupin sepatu atau tas, ada yang warna dan motifnya ramah buat anak, ada jas hujan yang fashionable, ada jas hujan yang bisa buat ngantongin HP atau Tablet, ada jas hujan khusus motor, bahkan ada jas hujan yang bentuknya mirip payung. Kalo pengen tau jas hujan yang unik-unik, boleh di-googling aja gansis.
========== ==========
Gimana gansis? Udah punya jas hujan belum?
Atau pernah punya jas hujan yang menurut agan/sista unik?
Monggo, ane persilahkan ninggal jejak di mari..
Jangan lupa di-rate dan bagi cendolnya.
~Monggo, sumurnya cek di mari~ Sumur
Image from Google
Sekian trit sederhana ane. Mohon maaf atas trit yang kurang sempurna ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat.