- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
IPW: Empat Kerugian Prabowo-Sandi Jika Hadiri Reuni 212


TS
prabocor69
IPW: Empat Kerugian Prabowo-Sandi Jika Hadiri Reuni 212
Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal mengalami kerugian jika menghadiri acara reuni 212. Pasalnya, berdasarkan pantauan IPW hingga Sabtu (1/12), Jakarta sangat kondusif dan pergerakan massa tidak semasif seperti Aksi 212 tahun lalu, di mana Basuki T Purnama alias Ahok dianggap sebagai musuh bersama.
"Artinya, sikap antusias untuk mengikuti Reuni 212 Sabtu ini memudar total. Nah, melihat memudarnya antusias masyarakat ini, IPW menilai, ada empat kerugian besar jika Prabowo-Sandi hadir dalam reuni tersebut," ujar Neta di acara diskusi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertajuk "Reuni 212: Gerakan Moral atau Politik?" di Jakarta, Sabtu (1/12).
Kerugian pertama, kata Neta, jika Reuni 212 itu didominasi kalangan radikal, Prabowo akan dicap sebagai figur pemimpin radikal dan bukan mustahil swing voter bahkan para pendukungnya akan meninggalkannya atau takut memilihnya di Pilpres 2019.
"Kedua, dengan minimnya jumlah peserta reuni, kredibilitas Prabowo-Sandi akan melorot. Pasalnya, dianggap tidak mampu mengumpulkan massa dan tidak punya pendukung maksimal.
Ketiga, kata Neta, jika unsur elite partai pendukung tidak hadir dalam reuni akan muncul kesan bahwa Prabowo Sandi sudah ditinggal elite partai pendukungnya," ungkap dia.
"Keempat, jika terjadi kericuhan dalam acara Reuni 212, publik akan menuding, bagaimana Prabowo bisa memimpin negeri ini wong memimpin reuni saja ricuh," tutur dia.
Untuk itu, Neta berharap, Prabowo-Sandi berpikir ulang untuk hadir dalam acara Reuni 212. Kasus Ratna Sarumpaet, kata dia harus jadi pelajaran penting bagi Prabowo di mana kasus Ratna menunjukkan betapa lemahnya tim sukses dan tim intelijen Prabowo dalam menyikapi sebuah keadaan.
"Kasus Ratna juga menunjukkan betapa emosionalnya Prabowo dalam menanggapi sebuah isu dan situasi. Semua itu membuat pasangan Prabowo-Sandi menjadi blunder, kedodoran, dan terlihat tidak profesional," ucap dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan terlepas dari semua itu, sebagai pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2019, IPW justru berharap, Prabowo-Sandi bisa menjadi pionir dalam menjaga keamanan dan situasi Jakarta yang kondusif. Figur jenderalnya harus identik sebagai figur pencipta keamanan.
"Jika Prabowo-Sandi kembali bersikap blunder, salah perhitungan dan larut dalam belenggu elite-elite yang radikal, masyarakat akan takut memilihnya di Pilpres 2019, apalagi cap sebagai figur "yang kalah" dan Orba masih menancap dalam figurnya. Prabowo-Sandi memang harus cermat jika tidak mau kembali keok di Pilpres 2019," ujar dia.
http://www.beritasatu.com/politik/52...reuni-212.html
Acara gatot ini mah.. Tanpa dua ormas terbesar yg kini cenderung ke jokowi,
paling max 50 ribu org yg bisa dibayarin, ampas nya tahun 2017 lalu.
Dulu gede karna andil pkb/ppp/mui dsb yg dukung agus di pilgub dki , pada ngerahin santri nya
"Artinya, sikap antusias untuk mengikuti Reuni 212 Sabtu ini memudar total. Nah, melihat memudarnya antusias masyarakat ini, IPW menilai, ada empat kerugian besar jika Prabowo-Sandi hadir dalam reuni tersebut," ujar Neta di acara diskusi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertajuk "Reuni 212: Gerakan Moral atau Politik?" di Jakarta, Sabtu (1/12).
Kerugian pertama, kata Neta, jika Reuni 212 itu didominasi kalangan radikal, Prabowo akan dicap sebagai figur pemimpin radikal dan bukan mustahil swing voter bahkan para pendukungnya akan meninggalkannya atau takut memilihnya di Pilpres 2019.
"Kedua, dengan minimnya jumlah peserta reuni, kredibilitas Prabowo-Sandi akan melorot. Pasalnya, dianggap tidak mampu mengumpulkan massa dan tidak punya pendukung maksimal.
Ketiga, kata Neta, jika unsur elite partai pendukung tidak hadir dalam reuni akan muncul kesan bahwa Prabowo Sandi sudah ditinggal elite partai pendukungnya," ungkap dia.
"Keempat, jika terjadi kericuhan dalam acara Reuni 212, publik akan menuding, bagaimana Prabowo bisa memimpin negeri ini wong memimpin reuni saja ricuh," tutur dia.
Untuk itu, Neta berharap, Prabowo-Sandi berpikir ulang untuk hadir dalam acara Reuni 212. Kasus Ratna Sarumpaet, kata dia harus jadi pelajaran penting bagi Prabowo di mana kasus Ratna menunjukkan betapa lemahnya tim sukses dan tim intelijen Prabowo dalam menyikapi sebuah keadaan.
"Kasus Ratna juga menunjukkan betapa emosionalnya Prabowo dalam menanggapi sebuah isu dan situasi. Semua itu membuat pasangan Prabowo-Sandi menjadi blunder, kedodoran, dan terlihat tidak profesional," ucap dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan terlepas dari semua itu, sebagai pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2019, IPW justru berharap, Prabowo-Sandi bisa menjadi pionir dalam menjaga keamanan dan situasi Jakarta yang kondusif. Figur jenderalnya harus identik sebagai figur pencipta keamanan.
"Jika Prabowo-Sandi kembali bersikap blunder, salah perhitungan dan larut dalam belenggu elite-elite yang radikal, masyarakat akan takut memilihnya di Pilpres 2019, apalagi cap sebagai figur "yang kalah" dan Orba masih menancap dalam figurnya. Prabowo-Sandi memang harus cermat jika tidak mau kembali keok di Pilpres 2019," ujar dia.
http://www.beritasatu.com/politik/52...reuni-212.html
Acara gatot ini mah.. Tanpa dua ormas terbesar yg kini cenderung ke jokowi,
paling max 50 ribu org yg bisa dibayarin, ampas nya tahun 2017 lalu.
Dulu gede karna andil pkb/ppp/mui dsb yg dukung agus di pilgub dki , pada ngerahin santri nya
Diubah oleh prabocor69 01-12-2018 21:01
3
2.5K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan