Saus tomat atau yang biasa disebut saus adalah saus yang terbut dari buah tomat yang sudah masak ditambah gula, garam dan cuka. Rempah-rempah yang biasa dicampurkan ke saus tomat adalah cengkeh, kayu manis, bawang bombay dan selederiDi tahun 1801, resep saus tomat yang pertama dimuat dalam buku resep masak di Amerika yang berjudul Sugar House Book. Kemudian tahun 1824, resep saus tomat muncul dalam buku resep terkenal The Virginia Housewife yang ditulis oleh ahli masak terkenal abad ke-19 bernama Mary Randolph yang merupakan saudara sepupu Thomas Jefferson.Sampai akhirnya, saus tomat perlahan-lahan populer di Amerika seiring dengan orang Amerika yang makin suka makan tomat. Pada waktu itu sudah dijual saus tomat buatan petani tomat secara tradisonal untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal.
Jonas Yerks konon merupakan orang pertama yang membuat saus tomat secara besar-besaran di Amerika Serikat. Saus tomat buatan perusahaan Jonas Yerks sudah dijual secara nasional di tahun 1837. Jejak Jonas Yerks banyak diikuti perusahaan lain seperti F. & J. Heinz yang memulai produksi saus tomat di tahun 1876.
Saus tomat modern muncul di awal abad ke-20 akibat perdebatan mengenai pemakaian bahan pengawet sodium benzoat. Harvey W. Wiley dari Food and Drug Administration khawatir terhadap dampak benzoat terhadap kesehatan. Henry J. Heinz menanggapi kekhawatiran FDA dengan menciptakan resep baru saus tomat tanpa bahan pengawet.

Sejumlah pedagang sayur dan bumbu dapur mengaku cabai, tomat, bawang, dan pepaya yang hampir membusuk masih laku dijual kepada beberapa industri kecil sebagai bahan campuran membuat saos botol yang banyak dijual di pasar tradisional.
“Kami sengaja tidak membuang bumbu dan ubi-ubian yang sudah membusuk itu, sebab masih laku untuk diolah lagi menjadi saos tomat atau saos cabai untuk campuran mie ayam dan masakan lainnya,” kata Rohimah, salah satu pedagang sayur di Pasar Rumput, Jakarta.
Pedagang asal Sragen, Jawa Tengah itu mengatakan, para produsen saos membeli cabai, tomat, dan bawang busuk seharga Rp400-Rp700 per kilogram, sedangkan pepaya, kentang dan ubi-ubian lainnya Rp500-Rp600 per kilogram.
“Meski dibeli dengan harga murah dapat untuk nambah penghasilan. Ya daripada dibuang percuma,” katanya.
Wanita yang sudah tujuh tahun menjadi pedagang sayur dan bahan dapur lainnya itu mengatakan, waktu luangnya kalau sedang sepi pembeli dimanfaatkan untuk memilah-milah puluhan kilogram cabai, tomat, maupun kentang yang sudah membusuk untuk dikumpulkan dan dijual kembali kepada para pembuat saos.

1. Penyakit Kanker

Di dalam saos terdapat logam berat pada asam benzoat yang berfungsi sebagai bahan pengawet agar tidak mudah basi/busuk saosnya.

2. Alergi / Iritasi Tenggorokan / Radang Tenggorokan

Seseorang bisa saja kena radang teggorokan akibat makan saos kerena asam benzoat dan kandungan lainnya bisa saja merupakan pemicu alergi atau iritasi pada tenggorokan kita, terlebih pada anak-anak.

3. Memicu Asma Parah

Anak kecil yang punya bakat asma bisa mudah sesak napas karena dipicu oleh zat-zat pada saos. Orang dewasa pun mungkin saja bisa sensitif pada saus.

4. Gangguan Sistem Ekskresi (Sistem Pembuangan)

Organ tubuh manusia bisa dirusak oleh zat-zat pada saus seperti ginjal dan menyebabkan masalah pencernaan lain yang cukup mengganggu.

Dan Masih Banyak Lagi.!

1. Pertama Lihat ijin Depkesnya ada / tidak. Jika tidak ada sebaiknya anda lebih hati-hati atau mengurungkan niat anda untuk membelinya.
2. Dari segi warna : Saos asli berwarna merah seperti merah tomat dan merah cabe yang sedikit kekuning-kuningan, sedangkan saos palsu berwarna merah mencolok dan terlihat lebih muda.
3. Selain dengan warna kita juga bisa membedakannya dengan Uji kekentalan. Dalam uji kekentalan saos asli lebih berat dan padat, sedangkan saos palsu agak cair dan menggumpal.
4. Dari segi aromanya : Saos asli beraroma khas tomat dan cabe, sedangkan saos palsu sama sekali tidak beraroma tomat dan cabe namun beraroma sedikit bawang putih dan menyengat.
5. Dari segi rasa : Saos asli rasanya segar khas tomat dan cabe , sedangkan saos palsu berasa gurih saja.