SLEMAN – Satu per satu fakta dugaan penyelewengan dalam Kemah Pemuda Islam Indonesia mulai terkuak. Selasa (27/11) penyidik Polda Metro Jaya memeriksa Sundari, accounting Grand Tjokro. Perempuan berambut panjang itu diperiksa lantaran hotel yang terletak di Jalan Affandi, Karanggayam, Caturtunggal, Sleman, tersebut menjadi tempat penginapan peserta Kemah Pemuda Islam.

Sundari diperiksa mulai pukul 11.00. Dia diminta keterangan di gedung Ditreskrimsus Polda DIJ. Namun, Sundari enggan berkomentar setelah dua jam menjalani pemeriksaan. Begitu turun dari lantai tiga, dia langsung bergegas pergi.

”Nggak,” ucapnya singkat menolak pertanyaan awak media sembari masuk dalam mobil.

Sundari satu-satunya saksi yang telah memenuhi panggilan penyidik. Dari sumber di internal kepolisian, penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya hingga sekarang setidaknya telah memanggil tujuh saksi. Hanya, enam di antaranya mangkir. Enam saksi ini sedianya diperiksa Senin (26/11)

Kendati begitu, pemeriksaan terhadap accounting hotel bintang empat itu membuka fakta baru. Diduga ada mark up dalam biaya penginapan. Tagihan resmi hotel hanya Rp 29 juta. Namun, dalam laporan pertanggungjawaban (LPJ) panitia disebutkan Rp 95 juta.

Sebagaimana diketahui, Polda Metro Jaya menangani kasus dugaan penyelewengan Kemah Pemuda Islam Indonesia 2017. Meski, agenda yang dibiayai Kementerian Pemuda dan Olahraga itu digelar di Prambanan. Menyusul adanya laporan di Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda DIJ AKBP Yuliyanto membenarkan penyidik Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan di Mapolda DIJ. Namun, Polda DIJ hanya meminjamkan tempat. Pemeriksaan seratus persen dilakukan penyidik Polda Metro Jaya.

”Sehingga untuk materi penyidikan, kami tidak tahu,” ujarnya.

Terkait pemeriksaan terhadap accounting hotel, perwira menengah dengan dua melati di pundak ini mengungkapkan, bertujuan untuk pengecekan. Membandingkan tagihan hotel dengan LPJ panitia. ”Tidak tahu dari pihak mana. Kami juga tidak tahu identitasnya,” tambah Yuli ketika disinggung enam saksi yang mangkir.

https://www.radarjogja.co.id/2018/11...ya-rp-95-juta/

Biaya hotel dikorup, biaya kaos dikorup, ntar biaya apalagi.. ga masuk akal kalo ketua nya gak tau!