Original Posted By ayahaceh►Faktor utama yg dinilai sama pengadilan itu melihat anak lebih dekat dgn siapa? Dan pihak siapakah yg sangat dibutuhkan oleh si anak. Ayah atau ibunya. Dan pihak mana yang mampu melakukan itu.
Biasanya disini pengadilan terlebih dahulu menilai dan mempertimbangkan pertumbuhan mental dan kebutuhan si anak. Bukan hanya kebutuhan materi si anak saja.
Kemudian baru melihat faktor kedua, yaitu siapa yg lebih mampu memberikan yang terbaik buat si anak.
Jika yg gugat cerai adalah ayahnya. Sementara ibunya ingin bertahan.
Jika ayahnya bekerja tiap hari pergi pagi pulang sore dan Ibunya IRT.
Jika usia anak masih dibawah 5 tahun.
Jika psikologis ibunya normal (tdk terganggu)
Maka besar kemungkinan hak asuh tetap sama Ibunya dan biaya atas kebutuhan si anak menjadi tanggungjawab ayahnya setiap bulan.
Si ayah juga dapat digugat jika melalaikan kewajiban memberi nafkah materi kepada anak2nya hingga anak2nya besar.
Jika kondisi2nya seperti itu, akan sangat sulit utk memenangkan hak asuh anak.
Saran saya, biarkan anak sama Ibunya saja.
Ente masih bisa menikah dan punya anak lagi.
Ikhlaskan apa yang telah terjadi.
-------
Hanya gara2 virgin, RT yg tadinya baik2 saja harus berantakan gara2 keegoisan para orangtuanya.
Jika bisa memilih, mereka pasti ga ingin terlahir dari pernikahan kalian. Mereka akan sangat menyesali sikap dan tingkah laku kedua ortunya.
Duh, saya kok kesal ya.. membaca kisah ini.
Sini anak2nya buat saya saja. Biar saya ajarkan mereka ga pernah punya ortu seperti kalian.
