- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
Cerita Pendakian Gunung Slamet Via Dipajaya Pemalang, Bertetpatan Dengan "Aphelion"
TS
hilulukdream
Cerita Pendakian Gunung Slamet Via Dipajaya Pemalang, Bertetpatan Dengan "Aphelion"
Pendakian Gunung Slamet Via Jalur Dipajaya Pemalang
Halo gan, kali ini ane akan membuat catatan perjalanan pendakian gunung selamet.
Sebelumnya mohon maaf bila penulisan ane kurang rapi dan masih berantakan.
Perjalanan dimulai dari Indramayu, kebetulan ane kuliah di salah satu politeknik yang ada di Indramayu bareng keempat kawan ane, cerita ane agak sedikit berbeda pada cerita cerita sebelumnya yang sudah membahas gunung selamet, beberapa trit atau artikel yang kebanyakan membahas dari sisi mistis, dalam catatan ane kali ini ane akan membahas dari sisi masyarakat dan sosial.
Yap langsung saja gk usah kebanyakan bacot.
Perjalanan dari indramayu menuju tegal memakan waktu kurang lebih 4 jam, kami berangkat menggunakan motor, jadi agak sedikit memakan banyak tenaga sambil membawa keril diperjalanan, apalagi kami hanya berboncengan.kami beristirahat untuk rest sejenak di perbatasan brebes disebuah tempat makan nasi goreng, dan kami langsung memesan nasi goreng untuk mengisi tenaga sejenak selama perjalanan, makanan ini terasa spesial mengingat harganya yg terjangkau dan rasa yg sangat enak. Setelah melepas rasa lelah sambil menikmati rokok sejenak perjalanan kami lanjtukan menuju tegal.
Kami berempat berencana mendaki gunung slamet via jalur bambangan, tetapi karena signal hp yg kurang bagus jadi gps kami tidak bisa menemukan pos bambangan, sampai akhirnya kami disesatkan oleh gps menuju pos jalur dipajaya pemalang pulosari.
jalur ini bisa dikatakan jalur baru, mengingat banyak sekali jalur pendakian digunung slamet, sampai akhirnya kami pun beristirahat di pos jalur pendakian dipajaya, penyambutan yg hangat dari orang-orang setempat kami sangat merasa senang sekali akan keramah tamahan warganya, kami saat itu sampai di dipajaya sekitar jam 1 malam, pos pendakian ini baru dibuka satu tahu yang lalu, jadi agak sedikit sepi, cuma ada rombongan kami dan rombongan pendaki dari cikarang, yap cuma dua kelompok yg melalui jalur ini. Kami ngobrol sejenak sambil menyaksikan pertandingan piala dunia di pos, biaya pendaftaran cuma dikenakan seharga Rp.15000 saja untuk satu orang.
Pos ini juga satu jalur dengan pos bambangan, nanti jalur bertemu sebelum menuju pos 3, kami berangkat pagi sekitar jam 8 kami mulai nanjak, pendakian dirasakan sangatlah lelah mengingat kami berempat jarang berolahraga, sampai akhirnya kami melewati pos 1 dan 2 kami menuju pos 3, kami bertemu seorang kawan yg mendaki jalur lewat bambangan, dia hanya 2 orang saja, kami pun memutuskan untuk nanjak bareng, mereka berasal dari subang yg bekerja disalahsatu rumah sakit yg ada di subang dengan nama yg kami rahasiakan.
Jalur ini sangatlah mantap dan eksrtim, mengapa ane berkata begitu karena jalur ini bagi ane sangat spesial perjalan naik yg tiada henti, sedikit sekali track bonus disini, ane berkata begini semata mata ane bandingkan dengan perjalanan pendakian ane di gunung ciremai via jalur palutungan yang banyak sekali track bonusnya, maklum ane juga baru mendaki gunung slamet makanya ane ngomong ini jalur yg ekstrim dan menguras banyak tenaga, ane juga merasa bahwa pendakian gunung slamet lebih capek dari gunung mahameru, itu yg ane rasain gan.
Yap oke lanjut setelah nanjak terus yg menghabiskan waktu beberapa jam, kami memutuskan untuk ngecamp di pos 5 dengan kawan kenalan yg dari subang, kami langsung mendirikan tenda disana, membuat api unggun kecil sambil menghangatkan badan, kami masak makanan dan kami beristirahat mengingat perjalanan puncak masih jauh, kami tidur dipos 5 dan akan summit ke puncak jam 4 pagi, kami summit ke puncak berbarengan dengan cuaca ekstrim yang sangat dingin bertepatan denga fenomena "aphelion" yang berarti titik terjauh bumi dari matahari.
Setelah jam 4 pagi kami memasak makanan dan akan melanjutkan Summit ke puncak, ane summit membawa tas keril yang berisi 2 botol air dan kopi dan kompor juga makanan kecil, rokok pun tak ketinggalan ane bawa. Tenda kami tinggal soalnya bahaya membawa beban berat untuk naik keatas. Perjalanan ane rasain sangatlah dingin, cuaca yg ekstrim membuat semangat ane sempet putus karena track yang sangat tajam keatas, ane keatas puncak bareng kawan ane dan temen ane yg dua orang dari subang.
Nasib ane yg fisiknya gampang lelah ane ditinggal gan, ane bareng satu kawan ane yang masih rela nungguin ane kelelahan, gan kami berisitirahat di jalur menuju puncak, temen ane sempet kena hipotermia akibat kelamaan diam, pelajaran penting gan buat yg mau nanjak, kalo kedinginan mending paksain gerak daripada diam, oke ane lanjutkan setelah itu kami pun nanjak melanjutkan pendakian dan alhamdulillah sampai ke puncak dan turun dengan selamat itu sedikit cerita ane gan, kurang lebihnya mohon maaf jika penulisan ane yang masih berantakan, seenggaknya ane bisa share pengalaman ane kepada warga kaskus.
Dan ini gambar yang ane ambil dikawah gunung slamet.
:merdeka:merdeka:merdeka:merdeka
Quote:
Halo gan, kali ini ane akan membuat catatan perjalanan pendakian gunung selamet.
Sebelumnya mohon maaf bila penulisan ane kurang rapi dan masih berantakan.
Perjalanan dimulai dari Indramayu, kebetulan ane kuliah di salah satu politeknik yang ada di Indramayu bareng keempat kawan ane, cerita ane agak sedikit berbeda pada cerita cerita sebelumnya yang sudah membahas gunung selamet, beberapa trit atau artikel yang kebanyakan membahas dari sisi mistis, dalam catatan ane kali ini ane akan membahas dari sisi masyarakat dan sosial.
Yap langsung saja gk usah kebanyakan bacot.
Perjalanan dari indramayu menuju tegal memakan waktu kurang lebih 4 jam, kami berangkat menggunakan motor, jadi agak sedikit memakan banyak tenaga sambil membawa keril diperjalanan, apalagi kami hanya berboncengan.kami beristirahat untuk rest sejenak di perbatasan brebes disebuah tempat makan nasi goreng, dan kami langsung memesan nasi goreng untuk mengisi tenaga sejenak selama perjalanan, makanan ini terasa spesial mengingat harganya yg terjangkau dan rasa yg sangat enak. Setelah melepas rasa lelah sambil menikmati rokok sejenak perjalanan kami lanjtukan menuju tegal.
Kami berempat berencana mendaki gunung slamet via jalur bambangan, tetapi karena signal hp yg kurang bagus jadi gps kami tidak bisa menemukan pos bambangan, sampai akhirnya kami disesatkan oleh gps menuju pos jalur dipajaya pemalang pulosari.
jalur ini bisa dikatakan jalur baru, mengingat banyak sekali jalur pendakian digunung slamet, sampai akhirnya kami pun beristirahat di pos jalur pendakian dipajaya, penyambutan yg hangat dari orang-orang setempat kami sangat merasa senang sekali akan keramah tamahan warganya, kami saat itu sampai di dipajaya sekitar jam 1 malam, pos pendakian ini baru dibuka satu tahu yang lalu, jadi agak sedikit sepi, cuma ada rombongan kami dan rombongan pendaki dari cikarang, yap cuma dua kelompok yg melalui jalur ini. Kami ngobrol sejenak sambil menyaksikan pertandingan piala dunia di pos, biaya pendaftaran cuma dikenakan seharga Rp.15000 saja untuk satu orang.
Pos ini juga satu jalur dengan pos bambangan, nanti jalur bertemu sebelum menuju pos 3, kami berangkat pagi sekitar jam 8 kami mulai nanjak, pendakian dirasakan sangatlah lelah mengingat kami berempat jarang berolahraga, sampai akhirnya kami melewati pos 1 dan 2 kami menuju pos 3, kami bertemu seorang kawan yg mendaki jalur lewat bambangan, dia hanya 2 orang saja, kami pun memutuskan untuk nanjak bareng, mereka berasal dari subang yg bekerja disalahsatu rumah sakit yg ada di subang dengan nama yg kami rahasiakan.
Jalur ini sangatlah mantap dan eksrtim, mengapa ane berkata begitu karena jalur ini bagi ane sangat spesial perjalan naik yg tiada henti, sedikit sekali track bonus disini, ane berkata begini semata mata ane bandingkan dengan perjalanan pendakian ane di gunung ciremai via jalur palutungan yang banyak sekali track bonusnya, maklum ane juga baru mendaki gunung slamet makanya ane ngomong ini jalur yg ekstrim dan menguras banyak tenaga, ane juga merasa bahwa pendakian gunung slamet lebih capek dari gunung mahameru, itu yg ane rasain gan.
Yap oke lanjut setelah nanjak terus yg menghabiskan waktu beberapa jam, kami memutuskan untuk ngecamp di pos 5 dengan kawan kenalan yg dari subang, kami langsung mendirikan tenda disana, membuat api unggun kecil sambil menghangatkan badan, kami masak makanan dan kami beristirahat mengingat perjalanan puncak masih jauh, kami tidur dipos 5 dan akan summit ke puncak jam 4 pagi, kami summit ke puncak berbarengan dengan cuaca ekstrim yang sangat dingin bertepatan denga fenomena "aphelion" yang berarti titik terjauh bumi dari matahari.
Setelah jam 4 pagi kami memasak makanan dan akan melanjutkan Summit ke puncak, ane summit membawa tas keril yang berisi 2 botol air dan kopi dan kompor juga makanan kecil, rokok pun tak ketinggalan ane bawa. Tenda kami tinggal soalnya bahaya membawa beban berat untuk naik keatas. Perjalanan ane rasain sangatlah dingin, cuaca yg ekstrim membuat semangat ane sempet putus karena track yang sangat tajam keatas, ane keatas puncak bareng kawan ane dan temen ane yg dua orang dari subang.
Nasib ane yg fisiknya gampang lelah ane ditinggal gan, ane bareng satu kawan ane yang masih rela nungguin ane kelelahan, gan kami berisitirahat di jalur menuju puncak, temen ane sempet kena hipotermia akibat kelamaan diam, pelajaran penting gan buat yg mau nanjak, kalo kedinginan mending paksain gerak daripada diam, oke ane lanjutkan setelah itu kami pun nanjak melanjutkan pendakian dan alhamdulillah sampai ke puncak dan turun dengan selamat itu sedikit cerita ane gan, kurang lebihnya mohon maaf jika penulisan ane yang masih berantakan, seenggaknya ane bisa share pengalaman ane kepada warga kaskus.
Dan ini gambar yang ane ambil dikawah gunung slamet.
:merdeka:merdeka:merdeka:merdeka
Diubah oleh hilulukdream 22-07-2018 07:10
0
8.2K
Kutip
17
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan