Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, menyesalkan tuduhan politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria yang menuding pemerintah menghalangi massa Alumni 212 menuju Jakarta.

Ia menilai tuduhan sepihak dari pihak Prabowo itu sebagai strategi bermain sebagai korban atau playing victim dengan tujuan menarik simpati, seperti juga sebelumnya Prabowo curhat ada tokoh yang mau dukung dia tapi tidak jadi karena diancam elit.

"Mereka lagi menggunakan praktik playing victim itu dengan tuduhan tak berdasar tersebut," kata Arya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (26/11).


Lihat juga: Gerindra Klaim Kubu Sebelah Hambat Massa 212 Pesan Bus
Riza sebelumnya mengaku mendapat laporan dari Panitia Reuni 212 bahwa massa dari beberapa daerah dihambat menuju ke Jakarta. Misalnya, ada Perusahaan Otobus (PO) yang membatalkan pesanan massa 212.

Arya menegaskan bahwa tudingan tak berdasar Riza terhadap pemerintah itu hanya untuk meraih simpati masyarakat tanpa disertai bukti yang kuat.

"Mereka mencari simpati masyarakat, tapi enggan punya buktinya apa. Jangan dong, kasian merekanya juga, lucu aja," kata Arya.

Lihat juga: KAI Bantah Batalkan Tiket 40 Peserta Reuni 212 dari Jatim
Lebih lanjut, Arya menyatakan bahwa tudingan itu hanya kabar bohong atau hoaks karena tak memiliki bukti yang kuat.

Ia menilai tuduhan itu hanya sekadar ingin menjelek-jelekkan pihak pemerintah dan secara khusus ingin menjelekkan tim sukses Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Mana buktinya, jangan menyebar hoaks, itu namanya menjelek-jelekkan pihak lawan nih. Mana buktinya, apakah kita benar ada yg menghambat itu, mana buktinya? Ayo tunjukkan," kata dia.

Lihat juga: Jambore Relawan Batal, PA 212 Tuding Tim Sebelah Intervensi
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyebut ada kelompok yang berupaya menghalang-halangi agenda Reuni 212. Hal itu disebutnya berdasarkan laporan dari Panitia Reuni 212 bahwa massa dari beberapa daerah dihambat menuju ke Jakarta. Misalnya, ada Perusahaan Otobus (PO) yang membatalkan pesanan massa 212.

"Kubu sebelah ini terlalu berlebihan. Aparat juga. Tidak bijak. Tidak baik, tidak demokratis. Cara cara begini sudah lebih dari Orde Baru," kata dia.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...soal-reuni-212

Koalisi prabohong hobi bgt maen drama ya, merasa dikriminalisasi polisi, dikerjain media tv pro jokowi dsb..
demkorat-pks-grindra
playing victim plus pabrik hoaks plus orba!