Berarti kita belum cerdas dalam berpolitik...

Yaa.. Menurut saya kedua sebutan itu menjadi sampah di sosial media.

Kata kata kotor tidak jarang memenuhi kolom komentar, cacian makian, berita negatif yang sama sekali tidak penting.. Menjadi konsumsi sehari-hari menjelang pemilihan.

Dan yang lucu adalah,

Banyak orang memaki, membenci seseorang yang bahkan dia tidak mengenalnya.

Banyak orang kemudian menjadi Bangga, 

hanya katena merasa pintar atau merasa cerdas.. 

Jika logikanya berhasil mengalahkan logika postingan di seseorang yang menjadi lawan idealis politiknya..

Yaa..

Inilah negeriku, yang masyarakatnya pengen maju, tetapi tidak pernah berusaha mengubah sikap dan cara untuk mengendalikan dirinya sendiri

Dimana posisi saya dan kepada siapa saya mendukung?

Saya sangat mendukung, siapapun yang akan jadi presiden

saya selalu mendoakan nya, baik pak Jokowi ataupun pak Prabowo..

Beliau tentu punya kelebihan dan kekurangan satu sama lain nya. Beliau tentu masing2 akan berusaha keras membawa negeri ini ke dalam perubahan yang baik..

Mengapa orang berdebat?

Coba lihat, yang sering berdebat adalah pendukung2 yang ada kepentingan dan menyebarkan sesuatu, maka dari itu saya tidak pernah mau mengikuti apa yg di perdebatkan oleh tim pemenangan, jelas saja meteka dibayar untuk membela yang membayar, karena itu tugasnya.

Sama seperti seorang sales yang mengunggulkan barang dagangan nya karena mendapatkan Komisi.

Kemudian melempar opini2 di media dan menciptakan perdebatan satu dan seterusnya yang hari ini perdebatan tersebut menjadi sampah yang mengotori media.. Dengan nuansa saling membenci..

Tidak saling berbesar hati apalagi sempat mendoakan pemimpin negeri ini,

 (kalau pihaknya kalah)

Yg ada adalah mencari terus apa yang salah dan tidam punya solusi..

Apakah saya tdk berpolitik?

Secara fisik ... Tidak..

Tetapi hati saya senantiasa memanjatkan doa, 

untuk siapapun yang memimpin negeri ini..

semoga menjadikan Indonesia 

menjadi lebih baik

Untuk para netizen..

Ingatlah bahwa orang yang anda maki, anda benci, belum tentu orang jahat, mereka hanya berbeda pendapat dengan anda tentang apa yang didukungnya..

Janganlah terus menerus mengotori media sosial dengan kebencian, karena negeri ini tidak akan maju dengan cara saling membenci..

Kita mesti bersatu, kompak dan saling menguatkan,

Saling mendukung, dan saling memberikan kontribusi.. 

(Bukan saling komentar)

Ingat satu hal, bahwa tidan satupun orang bisa sukses dari berkomentar.. 

Apalagi komentar kebencian..

Dan tidak satupun orang sukses berkomentar dengan nuansa kebencian..

Menurut saya komentar dengan nuansa benci, mengandung ketidaksukaan .. Mencerminkan bahwa ...

 Yang berkomentar, sedang galau karena masih punya masalah pribadi..

Pesan saya..

Siapapun presidennya, tidak akan membuat hidup anda serta merta berubah..

Jadi stop berdebat, mulailah berkonstribusi untuk negri